Frambusia adalah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini umumnya terjadi di wilayah dengan iklim hangat, seperti Asia atau Afrika. Kondisi ini bisa menyebabkan kecacatan jika tidak segera ditangani.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Apr 2021
Suntikan antibiotik dapat membantu mengatasi frambusia
Table of Content
Frambusia adalah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini umumnya terjadi pada wilayah dengan iklim hangat, seperti Asia atau Afrika. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup, terutama pada anak-anak.
Advertisement
Frambusia dikenal dengan banyak nama. Di Indonesia, penyakit ini dikenal sebagai penyakit patek. Sementara itu, frambusia juga sering disebut sebagai yaws di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris.
Yaws adalah nama yang diperkirakan berasal dari bahasa Karibia atau Afrika. Kata “yaya” berarti “sakit” di Karibia, sementara “yaw” memiliki arti “buah beri” di Afrika.
Di sisi lain, frambusia diambil dari bahasa Prancis “framboise” yang berarti “raspberry”. Pemberian nama ini berasal dari bentuk lesi di kulit yang menyerupai buah beri akibat frambusia.
Frambusia disebabkan oleh infeksi bakteri spirochete, yakni sejenis bakteri berbentuk spiral. Secara ilmiah, bakteri ini dikenal dengan nama Treponema pertenue.
Beberapa peneliti menganggap bakteri ini merupakan subspesies dari bakteri Treponema pallidum yang merupakan penyebab penyakit sifilis. Sementara itu, ada pula sejumlah peneliti yang mengaitkannya dengan bakteri penyebab infeksi kulit lainnya.
Frambusia adalah jenis penyakit menular yang bisa menyebar melalui kontak langsung dengan luka seseorang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus frambusia terjadi pada anak-anak yang menularkan bakteri saat sedang bermain.
Frambusia adalah penyakit yang mudah diobati dan jarang berakibat fatal. Akan tetapi, penyakit ini dapat menyebabkan kelainan bentuk atau gangguan mobilitas.
Gejala frambusia yang paling utama adalah munculnya lesi mirip buah beri pada kulit wajah, tangan, kaki, dan area kemaluan. Gejala ini biasanya terjadi dalam dua tahap, yaitu:
Tahap awal penyakit frambusia dapat terjadi antara 2-4 minggu setelah terinfeksi. Namun, gejala awal penyakit ini juga dapat berlangsung hingga 90 hari setelah terinfeksi.
Gejala frambusia dalam tahap awal dapat berupa:
Tahap lanjutan frambusia terjadi dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah tahap awal. Gejala-gejala tahap lanjutan frambusia adalah:
Penyakit frambusia yang berada di tahap lanjutan juga bisa memicu sejumlah gangguan lain sebagai komplikasinya, seperti:
Jika tidak diobati, frambusia dapat menyebabkan kerusakan atau kecacatan. Kondisi ini mungkin tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan.
Baca Juga
Penanganan penyakit frambusia tergolong mudah, tapi harus diberikan secepatnya. Jika Anda merasa mengalami gejala frambusia, segera periksakan diri ke dokter .
Untuk menangani penyakit frambusia pada tahap awal, dokter cukup memberikan satu suntikan antibiotik, biasanya jenis penisilin atau azithromycin.
Sementara itu, untuk menangani penyakit frambusia tahap lanjutan, pengobatan antibiotik dalam dosis mingguan dapat diberikan. Kasus frambusia yang kambuh kembali setelah sembuh total sangat jarang terjadi.
Baca Juga
Hingga saat ini, belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit frambusia. Penderita frambusia perlu didiagnosis secepatnya supaya bisa segera ditangani untuk mencegah penularan.
Selain itu, sama halnya dengan penyakit infeksi menular lainnya, cara terbaik untuk mencegah frambusia adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan baik. Sering kali penyakit frambusia muncul di wilayah dengan sanitasi yang buruk.
Oleh karena itu, diperlukan ketersediaan air bersih yang cukup sekaligus menjalankan kebiasaan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk kebiasaan mencuci tangan secara rutin, untuk mencegah penularannya.
Jika Anda punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Walaupun jarang terjadi, TBC usus bisa terjadi saat Anda terinfeksi melalui TB laten atau pun TB aktif. Gejala TBC usus tergolong mirip dengan gangguan saluran pencernaan lainnya.
15 Des 2022
Tetanus pada bayi umumnya terjadi akibat proses persalinan yang kurang steril dan ibu yang tidak mendapat vaksin tetanus saat proses kehamilan. Toksin bakteri tetanus banyak ditemukan di tanah dan dapat bertahan selama kurang lebih 40 tahun.
16 Mei 2019
Cara mengobati bisul ternyata bisa dilakukan sendiri di rumah. Beberapa cara alami mengobati bisul yang bisa dilakukan, antara lain menggunakan bubuk kunyit, minyak jarak, hingga tea tree oil.
8 Apr 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved