Penyakit berbasis lingkungan bisa berupa diare, gangguan penglihatan, hingga kanker. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
11 Okt 2020
Polusi udara berisiko menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.
Table of Content
Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit berbasis lingkungan? Seperti namanya, penyakit-penyakit ini timbul akibat kondisi lingkungan tidak sehat, misalnya karena sampah yang menumpuk, genangan air selokan yang jarang dibersihkan, hingga pencemaran udara, dan pemanasan global.
Advertisement
Penyakit berbasis lingkungan pada dasarnya adalah semua jenis penyakit yang disebabkan oleh paparan racun. Racun di sini bukan datang dari makanan, melainkan lingkungan yang telah tercemar polusi tanah, air, hingga udara.
Paparan racun ini dapat mengakibatkan berbagai reaksi kesehatan di dalam tubuh, mulai dari sulit konsentrasi, cepat lelah, hingga penyakit kronis lainnya. Anda juga bisa merasakan reaksi alergi, sekalipun berada di lingkungan yang terlihat bersih. Padahal di udara pun terdapat polusi yang tidak terlihat.
Berbagai penyakit berbasis lingkungan bisa muncul ketika Anda terpapar zat kimia berbahaya yang terdapat di lingkungan. Zat kimia ini bisa muncul akibat berbagai proses, seperti:
Paparan berbagai zat kimia ini mungkin mengakibatkan Anda menderita gejala penyakit berbasis lingkungan. Gejala ini sendiri beragam, tapi biasanya berupa demam, mual dan/atau muntah, batuk, bercak merah pada kulit, maupun nyeri otot.
Bila Anda menduga tengah mengalami gejala penyakit berbasis lingkungan ini, segera periksakan diri ke dokter. Jangan tunggu hingga racun bertumpuk di tubuh, agar penyakit juga tidak bertambah parah.
Menurut National Institute of Environmental Health Sciences, penyakit berbasis lingkungan banyak jenisnya. Beberapa di antaranya adalah:
Penyakit berbasis lingkungan berupa alergi dan asma ini dipicu oleh polutan atau alergen yang berada di udara. Gejala penyakit ini adalah sering bersin, hidung berair, mata gatal, hingga sesak napas.
Ketika mengonsumsi air tercemar (misalnya tidak direbus terlebih dahulu), ada kemungkinan Anda juga menelan mikroorganisme berbahaya maupun logam berat. Penyakit ini biasanya berupa diare, kram perut, muntah, maupun demam.
Debu yang masuk ke mata dapat menimbulkan iritasi, mata merah dan berair, hingga rasa gatal, dan perih. Bahkan, mata yang sering terpapar sinar matahari langsung juga berisiko mengalami pembentukan awan, atau dikenal sebagai katarak.
Dalam tahap ringan, penyakit ini ditandai dengan sakit kepala, mual, dan muntah. Sementara itu dalam tahap yang kronis, keracunan ini bisa sampai merusak fungsi otak, ginjal, hati, hingga mengakibatkan kematian.
Kondisi ini ditandai dengan sulitnya pria atau wanita memiliki keturunan setelah lebih dari 1 tahun mencoba. Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satunya paparan logam berat.
Polutan yang masuk ke dalam tubuh bisa berubah menjadi radikal bebas yang kemudian dapat mengakibatkan pembuluh darah tersumbat, sehingga mengganggu kerja jantung.
Salah satu jenisnya yakni kanker kulit, yang bisa muncul akibat paparan radiasi berlebihan. Kanker jenis lain juga bisa muncul akibat paparan asap rokok, asbestol, alkohol, hingga zat kimia lainnya.
Jika didiagnosis mengidap penyakit berbasis lingkungan di atas, pengobatan yang harus Anda jalani akan tergantung dari jenis penyakitnya. Selalu ikuti saran dokter, termasuk bila ada pantangan makanan yang harus Anda perhatikan.
Baca Juga
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, sebelum penyakit berbasis lingkungan menghampiri, Anda dapat melakukan langkah preventif, seperti berikut ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit berbasis lingkungan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat cumi-cumi ternyata baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan cumi yang kaya akan protein ternyata berkhasiat agar tubuh tidak mudah merasa kelaparan dan mengurangi lemak pada wanita.
7 Okt 2023
Kanker kelenjar getah bening adalah salah satu jenis kanker yang umum menyerang seseorang. Namun jika diidentifikasi sedini mungkin, penderita memiliki peluang hidup yang besar.
22 Jan 2020
Dampak dari perceraian yang buruk untuk kesehatan bisa membuat risiko penyakit diabetes hingga kanker. Lebih parahnya lagi, perceraian bisa sebabkan kematian
16 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved