Anemia bulan sabit pada bayi adalah jenis penyakit anemia yang diturunkan dari orangtua. Kelainan ini bisa menyebabkan pembesaran limpa hingga pertumbuhan terlambat, sehingga perlu segera ditangani.
15 Agt 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Anemia bulan sabit pada bayi dapat diturunkan dari orangtua
Table of Content
Kesehatan si kecil tentu menjadi prioritas Anda sebagai orangtua. Oleh karena itu, Anda dan pasangan perlu waspada karena beberapa penyakit dapat diturunkan dari orangtua kepada bayinya seperti anemia bulan sabit pada bayi.
Advertisement
Anemia sel sabit menyebabkan bayi memiliki sel darah merah yang abnormal. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi yang serius jika tidak segera ditangani.
Anemia sel sabit merupakan jenis anemia yang diturunkan. Anemia sel sabit terjadi ketika janin memiliki dua gen sel sabit yang diwariskan dari orangtua (masing-masing satu). Jika hanya ada satu gen sel sabit yang diturunkan, penyakiti ini tidak akan terjadi.
Bayi yang menderita anemia sel sabit, tidak memiliki sel darah merah sehat yang memadai untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sel darah merah tersebut memiliki bentuk seperti bulan sabit, kaku, dan lengket sehingga dapat tersangkut di pembuluh darah kecil.
Kondisi ini tentu dapat menghambat atau memperlambat aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh bayi. Padahal normalnya, sel darah merah berbentuk bulat dan bisa bergerak dengan mudah melalui pembuluh darah.
Penyebab anemia sel sabit pada bayi, yaitu mutasi pada gen yang mengatur pembentukan sel darah merah. Kelainan genetik yang diturunkan ini pun membuat sel darah merah bayi berbentuk sabit dan mudah mengalami kerusakan.
Perlu Anda ketahui bahwa sel darah merah normal umumnya dapat bertahan hingga 120 hari sebelum harus digantikan. Namun, sel darah merah sabit biasanya mati dalam 10-20 hari. Akibatnya, bayi dapat mengalami kerusakan jaringan, bahkan kerap merasakan nyeri di beberapa bagian tubuhnya.
Meski tergolong sebagai penyakit yang bersifat genetis atau keturunan, gejala anemia sel sabit tidak akan langsung terlihat pada bayi. Biasanya, gejala anema ini baru mulai tampak pada bayi berusia 5 bulan hingga 1 tahun.
Pasalnya, masih terdapat hemoglobin yang diproduksi oleh tubuh bayi saat masih dalam kandungan, yang disebut juga fetal hemoglobin. Hemoglobin ini melindungi sel darah merah menjadi bentuk bulan sabit.
Fetal hemobglobin akan mulai menghilang ketika bayi menginjak usia 5 bulan. Di saat itulah anemia sel sabit juga mulai menunjukkan gejalanya. Gejala anemia sel sabit biasanya muncul sejak bayi berusia 4-6 bulan.
Penyakit ini memiliki gejala yang bervariasi berdasarkan tingkat keparahannya. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala umum anemia bulan sabit pada bayi, yaitu:
Selain gejala, anemia sel sabit juga dapat menyebabkan komplikasi parah jika sel sabit menyumbat pembuluh darah di berbagai area tubuh. Kondisi ini disebut dengan krisis sel sabit yang dapat dipicu oleh berbagai keadaan, seperti penyakit, stres, perubahan suhu, hidrasi yang buruk, dan ketinggian.
Adapun jenis komplikasi anemia sel sabit yang dapat terjadi pada bayi, meliputi:
Jika bayi Anda menunjukkan gejala anemia sel sabit, sebaiknya segera periksakan bayi Anda ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat untuk bayi Anda agar menghindari terjadinya komplikasi.
Baca Juga
Dalam mengendalikan anemia sel sabit pada bayi Anda, Anda harus berkonsultasi pada dokter. Satu-satunya obat untuk menyembuhkan anemia sel sabit, yaitu transplantasi sumsum tulang. Prosedur ini hanya disarankan untuk penderita yang parah karena memiliki risiko yang tinggi dan rumit.
Akan tetapi, terdapat beberapa perawatan yang dapat membantu meringankan gejala, mengurangi komplikasi, dan memperpanjang hidup penderita anemia sel sabit. Perawatan tersebut, di antaranya:
Sementara untuk mencegah anemia bulan sabit pada bayi, sebenarnya tidak ada cara yang pasti karena kelainan genetik ini diturunkan. Namun, terdapat beberapa cara untuk mencegah bayi Anda mengalami kondisi krisis sel sabit, seperti:
Meski bulan cara pasti untuk mencegah bayi mengalami anemia bulan sabit, namun langkah tersebut bisa mencegah bayi mengalami kondisi yang lebih serius.
Ketika anemia bulan sabit pada bayi terjadi, Anda membutuhkan bantuan dokter untuk melihat dan memahami gejalanya. Dokter juga dapat menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan anemia sel sabit yang sesuai.
Jika Anda memiliki riwayat penyakit keturunan, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dan menghubungi dokter melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Lupus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan pada organ tubuh, kulit, dan sendi. Penyakit ini dapat menyerang anak dan orang dewasa, namun dengan akibat yang berbeda.
Terapi mata minus dapat dipilih sebagai cara untuk memperbaiki kemampuan penglihatan pada anak. Pada anak dengan rabun jauh, terapi mata minus yang efektif untuk anak adalah menggunakan kacamata. Mata minus pada anak harus segera ditangani karena dapat berisiko menimbulkan berbagai gangguan mata.
Anemia hemolitik adalah kekurangan darah akibat sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari kelelahan, kulit pucat, hingga syok.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved