Bakteri Staphylococcus Aureus adalah patogen berbahaya berbentuk lonjong atau bulat yang bisa menyebabkan infeksi kulit, keracunan makanan, septikemia, septic arthritis, shock syndrome, MRSA, dan endokarditis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
30 Jun 2023
Bakteri Staphylococcus aureus bisa menyebabkan infeksi kulit hingga penyakit jantung
Table of Content
Staphylococcus adalah kelompok bakteri yang bisa menyebabkan berbagai penyakit di tubuh. Dilansir dari Medline Plus, kelompok bakteri ini, sebenarnya terdiri dari sekitar 30 jenis bakteri berbeda. Namun, Staphylococcus aureus-lah yang paling sering menjadi penyebab penyakit di tubuh manusia, seperti infeksi kulit, keracunan makanan, hingga septikemia.
Advertisement
Bentuk bakteri Staphylococcus aureus adalah bulat panjang. Secara normal, bakteri ini sebenarnya dapat ditemukan di permukaan kulit maupun hidung dan tidak menyebabkan gangguan apapun. Bakteri Staphylococcus aureus baru menginfeksi ketika ia bisa masuk ke tubuh melalui lapisan kulit yang terbuka akibat luka, gesekan, maupun penyakit lainnya.
Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu jenis bakteri yang bisa menjadi biang kerok berbagai penyakit. Gejala yang ditimbulkannya pun tidak sama. Berikut berbagai penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri ini.
Berikut ini penyakit kulit akibat infeksi Staphylococcus aureus yang perlu diwaspadai beserta gejalanya:
Bakteri ini juga sering kali menyebabkan penyakit yang terjadi akibat keracunan makanan. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa mual, muntah, diare, dan demam. Apabila kondisi ini tidak kunjung reda, maka lama-kelamaan dehidrasi juga bisa terjadi.
Septikemia adalah kondisi yang bisa juga disebut sebagai keracunan darah. Kondisi ini bisa terjadi apabila bakteri Staphylococcus masuk ke dalam aliran darah. Gejala awal septikemia umumnya ditandai dengan demam dan menurunnya tekanan darah.
Bakteri tersebut juga bisa masuk hingga ke pembuluh darah bagian dalam dan menginfeksi berbagai organ vital seperti otak, paru-paru, dan jantung. Selain itu, tulang dan otot hingga alat pacu jantung juga bisa menjadi sasaran infeksi bakteri Staphylococcus.
Septic arthritis adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Gejala seperti nyeri sendi dan bengkak bisa dirasakan di lutut, bahu, pinggul, dan jari. Gejala lain yang mungkin dirasakan adalah demam.
Toxic shock syndrome (TSS) adalah kondisi berbahaya yang bisa mengancam nyawa. Beberapa jenis bakteri staphylococcus, termasuk Staphylococcus aureus bisa menghasilkan racun yang akan merusak jaringan-jaringan di tubuh.
Kondisi ini seringkali berhubungan dengan adanya infeksi luka, kontaminasi saat operasi, atau penggunaan tampon yang kurang tepat. TSS dapat ditandai dengan munculnya gejala-gejala di bawah ini:
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus yang sudah resisten terhadap berbagai antibiotik. MRSA bisa terjadi saat bakteri tersebut menggandakan diri dalam jumlah yang tidak terkendali.
Penyakit ini sangat menular dan berbahaya, tapi bisa diatasi hingga tuntas dengan jenis antibiotik yang tepat. Beberapa gejala dari MRSA tidak jauh berbeda dari infeksi staphylococcus lainnya, yaitu benjolan berisi nanah dan demam.
Namun di sisi lain, penyakit ini juga bisa menyebabkan penderitanya sesak napas, pusing, batuk, hingga merasakan nyeri dada.
Saat bakteri Staphyolococcus aureus masuk hingga ke jantung, maka kondisi yang dinamakan endokarditis bisa terjadi. Hal ini bisa berbahaya bagi tubuh dan dokter biasanya akan memberikan antibiotik dosis tinggi untuk mengatasinya.
Apabila infeksi yang terjadi sudah sampai merusak bagian-bagian jantung, maka dokter dapat melakukan operasi untuk mengatasinya.
Siapapun bisa terinfeksi Staphylococcus aureus. Namun, berikut adalah beberapa golongan individu yang lebih rentan terkena penyakit tersebut:
Infeksi Staphylococcus aureus yang ringan seperti bisul, dapat diatasi dengan kompres air hangat selama sekitar 20 menit, sebanyak tiga hingga empat kali sehari. Pemberian antibiotik salep maupun oral juga dapat dilakukan apabila dokter merekomendasikannya.
Beberapa jenis antibiotik yang biasa diresepkan untuk mengatasi infeksi Staphylococcus aureus adalah cefazolin, nafcillin, oxacillin, vancomycin, daptomycin dan linezolid. Jika kondisinya parah, vankomisin juga mungkin diresepkan.
Apabila infeksi menimbulkan rasa nyeri yang cukup hebat, kamu juga bisa meredakannya dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol. Untuk mempercepat proses penyembuhan, tutup area infeksi dengan kasa steril atau perban.
Jika infeksi yang terjadi cukup parah, bukan tidak mungkin dokter akan merekomendasikan perawatan secara intensif di rumah sakit. Pemberian antibiotik dosis tinggi atau operasi seperti drainase cairan nanah juga dapat dilakukan.
Pencegahan infeksi Staphylococcus aureus sebenarnya sederhana. kamu hanya perlu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang tepat dan rutin. Rajinlah mencuci tangan, terutama di saat-saat seperti:
Apabila tinggal serumah dengan seseorang yang sedang terinfeksi bakteri ini, maka kamu bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini agar tidak tertular:
Selain itu, penting juga untuk selalu menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bersih dan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari rokok maupun penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Baca Juga: Bahaya Resistensi Antibiotik Akibat Minum Obat Sembarangan
Infeksi bakteri Staphylococcus aureus bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Sebab, infeksi ringan seperti bisul pun bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah apabila tidak ditangani dengan tepat. Konsultasikan dengan dokter apabila kamu mengalami gejala infeksi bakteri ini.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Buah kawista atau bael fruit dipercaya memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Mulai dari manfaatnya sebagai antidiare, antibakteri, antikanker, antioksidan, hingga penyembuh luka. Tapi bagaimanakah pendapat dunia medis?
20 Nov 2019
Bisul di penis bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur atau penyakit menular seksual. Namun, bisa juga berupa kelainan yang umum, seperti jerawat, kista, dan lain-lain.
13 Jun 2019
Fungal acne adalah infeksi jamur Malassezia pada folikel rambut. Infeksi bisa terjadi apabila populasi jamur Malassezia meningkat dan tidak terkontrol. Fungal acne berbeda dengan jerawat sehingga memerlukan penanganan yang tak sama pula.
26 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved