Penyakit Addison terjadi ketika korteks adrenal rusak sehingga produksi hormon kortisol dan aldosteron tak mencukupi. Akibatnya, penderita penyakit Addison kerap merasa lemas hingga kulitnya menjadi lebih gelap.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
1 Okt 2020
Penyakit Addison membuat seseorang kekurangan hormon kortisol dan aldosteron
Table of Content
Agar tubuh bisa berfungsi dengan optimal, kelenjar adrenal membantu produksi hormon-hormon yang diperlukan. Penyakit Addison terjadi ketika korteks adrenal rusak sehingga produksi hormon kortisol dan aldosteron tak mencukupi. Akibatnya, penderita penyakit Addison kerap merasa lemas hingga kulitnya menjadi lebih gelap.
Advertisement
Penyakit Addison memerlukan penanganan jangka panjang. Bergantung pada kondisi tiap pasien, program penanganan bisa dievaluasi dan diubah seiring berjalannya waktu.
Ketika kelenjar adrenal tak bisa memproduksi cukup hormon, tubuh akan terpengaruh. Hormon kortisol idealnya mengatur reaksi tubuh saat stres, sementara hormon aldosteron mengendalikan kadar natriumkalium dan kalium dalam tubuh.
Ketika seseorang menderita penyakit Addison, gejala yang muncul di antaranya:
Gejala-gejala penyakit Addison tak hanya berdampak pada fisik saja tapi juga secara psikologis. Apabila penyakit ini dibiarkan tanpa penanganan dalam jangka waktu lama, bisa terjadi krisis Addison. Ketika krisis ini terjadi, penderitanya bisa mengalami kebingungan parah, gelisah, hingga halusinasi visual dan audio.
Kondisi krisis Addison memerlukan penanganan medis sesegera mungkin karena mengancam nyawa. Krisis ini bisa disertai dengan kehilangan kesadaran, demam tinggi, dan nyeri mendadak di kaki, perut, dan punggung bagian bawah.
Ada dua klasifikasi utama penyebab penyakit Addison, yaitu primer dan sekunder. Dokter perlu tahu tipe penyakit Addison apa yang diderita untuk tahu penanganan tepat.
Klasifikasi penyebab penyakit Addison adalah:
Kondisi yang juga disebut primary adrenal insufficiency ini terjadi ketika kelenjar adrenal rusak parah sehingga tak bisa lagi memproduksi hormon. Umumnya, tipe penyakit Addison ini terjadi karena sistem imun menyerang kelenjar adrenal atau penyakit autoimun.
Artinya, sistem imun penderitanya salah mengira organ atau bagian tubuh tertentu sebagai substansi berbahaya dan menyerangnya. Selain itu, penyebab lain kondisi ini adalah:
Kondisi kekurangan adrenal sekunder terjadi ketika kelenjar hipofisis di otak tidak bisa memproduksi hormon adrenokortikotropik (ACTH). Ini adalah hormon yang memberi perintah pada kelenjar adrenal kapan produksi hormon harus dilakukan.
Selain itu, insufisiensi adrenal sekunder juga mungkin terjadi apabila pasien tidak mengonsumsi obat kortikosteroid sesuai resep dokter. Biasanya, obat kortikosteroid digunakan untuk mengatasi penyakit kronis seperti asma.
Penyebab lain insufisiensi adrenal sekunder adalah tumor, konsumsi obat tertentu, faktor genetik, dan cedera otak traumatis.
Selain kedua penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan menderita penyakit Addison. Apa saja?
Baca Juga
Untuk bisa menentukan penanganan medis tepat terhadap penyakit Addison seseorang, dokter akan menanyakan riwayat medis serta gejala yang dialami. Perlu dilakukan cek laboratorium untuk mengetahui kadar kalium dan natrium, disertai dengan pemeriksaan fisik.
Tak hanya itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kadar hormon yang diproduksi.
Beberapa cara penanganan penyakit Addison adalah:
Dokter akan meresepkan kombinasi glukokortikoid untuk meredakan inflamasi. Perlu diingat bahwa obat jenis ini perlu dikonsumsi seumur hidup dan tidak boleh terlewat sekalipun. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat untuk mengganti hormon yang tak bisa diproduksi kelenjar adrenal.
Untuk penanganan mandiri, dokter akan memberikan kortikosteroid suntik yang bisa dikonsumsi saat darurat. Diskusikan dengan dokter Anda terkait komplikasi
Mengingat kelenjar adrenal pada penderita penyakit Addison tak bisa memproduksi hormon kortisol dengan baik, penting mengetahui cara mengelola stres. Ketika stres meningkat, tubuh bisa merespons pengobatan dengan berbeda.
Untuk itu, temukan alternatif aktivitas untuk mengelola stres seperti melakukan meditasi, yoga, atau bergabung dengan support group.
Beberapa penderita penyakit Addison perlu menjalani diet tinggi natriumkalium. Selain itu, penderita yang mengonsumsi obat hormon pengganti kortisol juga perlu mengonsumsi kalsium dan vitamin D. Dosis yang diperlukan bergantung pada kondisi setiap pasien.
Baca Juga
Penting untuk mengikuti rencana pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter. Mengonsumsi obat terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Dari waktu ke waktu, dokter akan melakukan evaluasi pengobatan bergantung pada kondisi kesehatan pasien.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar penyakit Addison dan pentingnya peran hormon dalam tubuh, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Antibiotik untuk batuk hanya boleh diminum jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri. Aturan pakainya pun memerlukan resep dokter.
21 Jun 2022
Ada banyak manfaat saling memaafkan. Mulai dari menurunkan risiko serangan jantung hingga membuat pikiran jadi tenang. Cari tahu tips saling memaafkan!
21 Apr 2023
Gangguan stres pascatrauma (Post-traumatic stress disorder/PTSD) merupakan kondisi mental yang dipicu oleh kejadian yang menakutkan. Untuk mencegahnya, mintalah dukungan dari orang sekitar.
31 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved