logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Gejala Delirium yang Menyebabkan Penurunan Kesadaran

open-summary

Delirium adalah gangguan kebingungan mental yang menyebabkan penurunan kesadaran terhadap keadaan. Gejalanya dilihat dari gangguan kognisi, perubahan perilaku, dan gangguan emosi.


close-summary

2023-03-24 12:09:35

| dr. Rikho Melga Shalim

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

delirium adalah kondisi penurunan kesadaran terhadap lingkungan sekitar

Seseorang yang menderita delirium akan mengalami penurunan kesadaran akan sekitarnya

Table of Content

  • Gejala delirium
  • Penyebab delirium
  • Perbedaan delirium dengan demensia
  • Catatan dari SehatQ

Pernahkah Anda menemui seseorang yang bingung setelah mengalami benturan di bagian kepalanya? Orang yang mengalami penurunan kesadaran akan lingkungan sekitarnya bisa jadi mengalami delirium. Delirium adalah gangguan kemampuan mental yang menyebabkan seseorang kebingungan dalam berpikir.

Advertisement

Orang tersebut pun akan mengalami penurunan kesadaran pada lingkungan sekitar. Kondisi ini sering kali dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebut saja penyakit kronis, gangguan elektrolit, pengobatan, infeksi, operasi, atau gejala penggunaan obat-obatan terlarang.

Gejala delirium

Gejala yang nampak pada delirium dapat digolongkan menjadi tiga tipe:

1. Hipoaktif

Seseorang dengan delirium tipe hipoaktif akan cenderung lemah dan tenang, lambat menjawab pertanyaan, dan hanya sedikit melakukan gerakan tiba-tiba.

2. Hiperaktif

Berbeda dengan tipe hipoaktif, tipe hiperaktif cenderung menunjukan sikap aktif, agitasi, dan berbahaya bahkan terkadang mengalami halusinasi dan delusi.

3. Campuran

Pada tipe ini, kedua tipe di atas terjadi pada satu orang secara bergantian. Secara garis besar, terdapat empat gejala utama delirium, yaitu:

  1. Penurunan kesadaran akan lingkungan sekitar

  • Ketidakmampuan untuk tetap fokus pada suatu topik pembicaraan atau saat berganti topik
  • Berhenti pada suatu titik dalam percakapan
  • Perhatian mudah teralihkan oleh hal yang tidak penting
  1. Gangguan kognisi

  • Daya ingat yang buruk terutama akan hal yang baru terjadi
  • Disorientasi, seperti tidak tahu berada di mana
  • Kesulitan berbicara atau mencari kata
  • Bicara yang tidak jelas
  • Sulit mengerti pembicaraan
  • Kesulitan membaca dan menulis
  1. Perubahan perilaku

  • Melihat yang tidak nyata atau halusinasi
  • Perilaku agitasi dan menyerang
  • Berteriak, mengerang atau membuat suara lain
  • Diam, terutama pada lansia
  • Gerakan lambat
  • Gangguan kebiasaan tidur
  • Waktu tidur yang tertukar antara pagi dan malam
  1. Gangguan emosi

  • Cemas, takut, atau paranoid
  • Depresi
  • Marah
  • Heboh
  • Apatis
  • Perasaan yang berubah-ubah dengan cepat
  • Perubahan sifat

Penyebab delirium

Beberapa penyebab terjadinya delirium yaitu sebagai berikut:

  • Penyalahggunaan alkohol atau obat-obatan
  • Keracunan karbon monoksida (gas yang dihasilkan kendaraan bermotor)
  • Ketidakseimbangan ion dalam tubuh (terutama natrium dan kalsium)
  • Diabetes (terutama dalam keadaan gula darap turun drastis atau kadar insulin terlalu rendah)
  • Penyakit infeksi terutama otak, paru-paru, dan saluran kencing. Pada umumnya terjadi pada lansia
  • Pengobatan termasuk obat untuk nyeri, tidur, cemas, depresi, alergi, dan asma
  • Rasa nyeri terutama saat nyeri dirasa sangat hebat
  • Penyakit Parkinson
  • Kejang
  • Stroke
  • Penyakit seperti kanker, gangguan ginjal, hati, jantung, dan kelenjar tiroid

Perbedaan delirium dengan demensia

Perlu diperhatikan bahwa delirium terkadang mirip dengan demensia atau pikun. Beberapa perbedaan delirium dan demensia dapat dilihat dari hal berikut:

1. Waktu mulai

Awal mula waktu terjadinya delirium umumnya singkat, tidak seperti demensia yang terjadi dengan gejala yang ringan dan memburuk seiring berjalannya waktu.

2. Atensi

Pada delirium, seseorang akan sangat kesulitan memusatkan perhatian atau fokus. Namun, pada tahap awal demensia, seseorang akan tetap dapat membuat kontak dengan baik.

3. Fluktuasi

Kejadian delirium dapat hilang timbul berulang kali dalam sehari. Sedangkan pada demensia gejala akan menetap. Bila mendapati ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala penurunan kesadaran, segera bawa ke dokter atau ahli kesehatan jiwa untuk mendapatkan penanganan.

Catatan dari SehatQ

Gejala delirium bisa terjadi akibat banyak faktor yang melatarbelakanginya. Kenali tandanya sehingga Anda tahu waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar delirium, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

demensiahalusinasipenurunan kesadarandelirium

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved