Gejala Omicron yang sering muncul pada anak adalah batuk, suara serak, sakit tenggorokan, pilek, dan pusing. Tingkat penularan Omicron pada anak cukup tinggi jika dibanding dengan varian lainnya.
2023-03-21 23:07:04
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gejala Omicron pada anak tidak jauh berbeda dari orang dewasa
Table of Content
Di awal pandemi Covid-19, anak-anak disebut sebagai kelompok usia yang relatif tidak rentan terkena virus corona. Meskipun demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengemukakan fakta bahwa tingkat penularan virus corona pada anak-anak di Indonesia tergolong cukup tinggi sehingga harus membuat orang tua waspada.
Advertisement
Sejak awal pandemi, pemerintah Indonesia maupun negara-negara di dunia memang terus memperbaharui informasi seputar penularan dan dampak virus corona pada anak-anak. Berikut beberapa update yang perlu diketahui oleh orang tua.
Gejala Covid-19 varian Omicron pada anak tidak jauh berbeda dari orang dewasa. Beberapa gejalanya antara lain:
Di antara gejala-gejala yang bisa muncul di atas, ada beberapa kondisi yang lebih sering muncul pada orang dewasa maupun anak yang terinfeksi Omicron, yaitu:
Beberapa anak yang terinfeksi varian Omicron juga mengalami croup yaitu kondisi pembengkakan pada kotak suara atau laring dan saluran suara atau trakea.
Pembengkakan tersebut membuat saluran udara di bawah pita suara jadi menyempit. Hal ini membuat suara batuk yang keluar lebih dalam dan serak.
Biasanya, croup dialami oleh anak berusia tiga bulan hingga lima tahun. Di atas usia tersebut, croup lebih jarang terjadi karena saluran suara anak sudah berkembang sehingga meskipun bengkak, dampaknya tidak akan sesignifikan sebelumnya.
BACA JUGA: Tips Menjaga Kehamilan di Tengah Badai Omicron
Pada awal Maret 2020 lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyatakan gejala virus corona pada anak-anak tidak fatal seperti orang dewasa. Namun belakangan, mereka merevisi pernyataan tersebut dengan menyebut bahwa gejala anak yang terinfeksi virus corona mirip dengan kondisi Multisystem Inflamatory Syndrome in Children (MIS-C).
MIS-C adalah kondisi ketika ada bagian tubuh anak yang meradang, seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, hingga organ pencernaan. CDC menjelaskan virus corona memang ditemukan pada anak maupun orang dewasa yang menderita MIS-C.
Gejala MIS-C sendiri mirip dengan penyakit Kawasaki sehingga di awal kemunculannya, banyak laporan medis yang menyatakan demikian. Tanda infeksi virus corona pada anak biasanya akan menunjukkan gejala umum seperti:
Dalam kasus yang parah, anak-anak yang terserang virus corona juga dapat memperlihatkan tanda kegawatdaruratan, seperti sesak napas, sakit perut parah, dan bibir serta wajah kebiruan. Jika sudah memiliki gejala-gejala tersebut, segera bawa Si Kecil ke rumah sakit.
Anak-anak yang terinfeksi virus corona dengan gejala MIS-C di atas bisa berujung pada komplikasi serius hingga kematian. Namun, sebagian besar anak bisa sembuh dengan pengobatan medis, terutama bila gejalanya ditemukan sejak awal.
Baca Juga
Angka infeksi Omicron yang masih tinggi harus jadi perhatian khusus bagi orang tua karena jumlah anak yang terinfeksi varian ini terus meningkat. Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko anak tertular Covid-19 di masa penyebaran varian Omicron:
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menambahkan beberapa saran untuk orang tua selama masa pandemic Covid-19 masih berlangsung antara lain agar orang tua tidak menunda jadwal imunisasi anak.
Selain itu, tetaplah bantu jaga kesehatan anak dengan asupan nutrisi yang seimbang. Perbanyak siapkan makanan sehat untuk anak seperti buah dan sayur, ajak anak istirahat yang cukup, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar infeksi Covid-19 varian Omicron pada anak, konsultasikan langsung pada dokter umum maupun dokter spesialis anak lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Lockdown adalah istilah yang umum digunakan saat ini oleh banyak negara di dunia. Namun, Indonesia sendiri justru menggunakan istilah karantina wilayah yang dinilai berbeda.
Pangeran Charles sembuh dari virus corona setelah melakukan isolasi mandiri di rumah. Gejala virus corona yang dialaminya cepat diketahui sehingga penanganan juga dapat dilakukan lebih cepat.
Salah satu cara pencegahan penularan COVID-19 menurut WHO dan Kemenkes RI, yaitu mengenakan masker. Adanya penyebaran varian delta di Indonesia, anjuran mengenakan dobel masker terus digalakkan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved