Personal boundaries artinya batasan untuk diri sendiri terhadap orang lain atau lingkungan sekitar. Ini manfaatnya untuk kenyamanan dan kesehatan mental.
6 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Menerapkan batasan pribadi ternyata dapat mempererat hubungan dengan orang lain
Table of Content
Boundaries artinya batasan. Setiap orang perlu memiliki batasan untuk diri sendiri, termasuk saat berhadapan dengan orang lain. Anda mungkin pernah merasa seseorang terlalu mencampuri kehidupan Anda, bahkan tidak memberikan ruang bagi diri Anda sendiri. Di sinilah pentingnya personal boundaries.
Advertisement
Personal boundaries artinya batasan untuk diri sendiri terhadap orang lain atau lingkungan sekitar, demi menciptakan kenyamanan diri.
Setiap orang memiliki tingkat kenyamanan masing-masing dalam berhadapan dengan orang lain atau situasi tertentu. Itulah sebabnya perlu ada boundaries demi hidup yang lebih nyaman.
Umumnya, batasan ini dipengaruhi oleh sejumlah hal, di antaranya kebudayaan, lingkungan tempat tinggal, pengalaman hidup, kondisi keluarga, hingga karakter pribadi.
Boundaries yang Anda buat harus bersifat positif atau sehat sehingga mendatangkan kenyamanan bagi diri Anda, tanpa melukai orang lain. Boundaries yang sehat memungkinkan setiap orang menyampaikan kebutuhan dan keinginan mereka, sekaligus menghormati keinginan dan kebutuhan orang lain.
Boundaries yang sehat harus disampaikan dengan jelas dan tegas, tanpa menghilangkan kehangatan, dukungan, dan stabilitas dari orang sekitar.
Selain itu, boundaries yang sehat juga harus bersifat fleksibel dan mudah beradaptasi, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan diri individu.
Journal of Family Theory & Review menyatakan bahwa batasan-batasan yang sehat dan fleksibel dalam keluarga, dapat membantu menumbuhkan kesejahteraan, pengendalian diri, dan harga diri.
Berikut ini beberapa jenis personal boundaries beserta contohnya:
Boundaries dapat melindungi ruang pribadi dari faktor eksternal yang mengganggu kenyamanan diri. Menetapkan batasan akan memberikan keseimbangan dalam kehidupan, sekaligus berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.
Beberapa manfaat menetapkan personal boundaries antara lain:
Memberi batasan pada diri sendiri juga menghindari Anda dari kelelahan atau burn out. Personal boundaries memungkinkan Anda menetapkan batasan terhadap hal-hal berlebihan yang bisa menimbulkan kelelahan.
Terlalu menuruti keinginan orang lain terkadang bisa membuat Anda jenuh, bahkan cenderung membenci. Menetapkan batasan akan membantu Anda mengurangi, bahkan menghilangkan rasa benci yang timbul.
Menyampaikan personal boundaries dengan baik kepada teman atau keluarga secara tidak langsung akan membagikan rasa tidak nyaman dan kerapuhan Anda terhadap sesuatu.
Sikap terbuka ini dapat membantu mempererat hubungan Anda dengan seseorang.
Menetapkan batasan terhadap diri sendiri juga membantu membuat Anda hidup lebih seimbang. Misalnya, menetapkan batasan waktu tidur, waktu olahraga, waktu makan, maupun waktu bermain media sosial.
Membangun personal boundaries bukan berarti terasing dari dunia luar. Ini justru memberikan waktu dan ruang bagi diri sendiri.
Membuat batasan memungkinkan Anda menjadikan diri sendiri sebagai prioritas dan meningkatkan harga diri, misalnya melakukan perawatan diri, mengembangkan karier, atau membina hubungan.
BACA JUGA: Pentingnya Me Time untuk Menjaga Kesehatan Mental
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki keunikan masing-masing. Tidak semua orang memiliki batasan yang sama. Itulah pentingnya memahami dan menghargai batasan yang dibuat oleh orang lain.
Terkadang, sulit mengetahui dan memahami batasan orang lain jika tidak dikomunikasikan dengan jelas. Perlu keberanian untuk mengungkapkan dan menyampaikan personal boundaries yang Anda bangun dengan cara yang baik kepada orang lain, tanpa menyinggung mereka.
Berikut ini beberapa cara mengatur personal boundaries yang bisa Anda pertimbangkan:
Sebagai langkah awal membangun boundaries, penting bagi Anda untuk mengenali dan menyadari batasan-batasan yang Anda inginkan.
Tanyakan pada diri sendiri terkait alasan dan tujuan Anda menetapkan batasan tertentu. Kemudian, tetapkan dengan jelas batasan yang inginkan.
Anda mungkin memiliki tolak ukur untuk menilai kapan seseorang sudah melampaui batasan yang Anda tetapkan. Namun, seiring berjalannya waktu, pastikan untuk terus memperbaharui batasan yang sudah ditetapkan seiring dengan pengalaman Anda yang semakin berkembang.
Pada awalnya, menetapkan batasan terhadap diri sendiri mungkin akan terasa tidak nyaman. Untuk itu, Anda harus mulai dari hal-hal kecil dan fokus pada hal tersebut dalam satu waktu.
Jangan ragu untuk mengatakan tidak terhadap sesuatu yang tidak Anda inginkan. Cobalah untuk mengatakan atau mengomunikasikannya dengan tegas dan jelas, tanpa menyakiti orang lain.
Awalnya pasti akan terasa sulit dan membutuhkan waktu. Anda mungkin bisa mulai sering berlatih di depan cermin.
Jangan terlalu detail menjelaskan batasan yang Anda buat kepada orang lain. Buatlah sesederhana mungkin dalam menerapkan dan menyampaikannya. Anda tetap harus menghargai orang lain dalam berpendapat.
Itulah beberapa hal tentang personal boundaries yang perlu Anda pahami. Batasan untuk diri sendiri sangat penting demi menciptakan keseimbangan hidup dan kesejahteraan mental.
Batasan yang sehat tentunya harus bersifat tegas dan fleksibel, sehingga tidak kaku dan memungkinkan adanya pengembangan diri.
Ingat bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kenyamanan masing-masing terhadap sesuatu. Cobalah memahami dan menghargai setiap batasan yang dibuat oleh masing-masing individu.
Masih bingung cara setting boundaries yang sehat? Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jika Anda memiliki pasangan penderita gangguan identitas disosiatif (GID) atau yang disebut dengan berkepribadian ganda, Anda dapat menjalani rumah tangga dengan bahagia. Salah satunya adalah berbesar hati dan kenali batasan diri Anda.
Bukan cengeng, ada manfaat menangis bagi kesehatan sehingga Anda tak perlu malu melakukannya. Salah satunya dapat membantu merilis emosi.
Lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat adalah konsep yang mengacu pada kegiatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam setiap tahap kehidupan. Ini memberi manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental seseorang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved