Pendidikan karakter adalah pengajaran yang menekankan pada nilai-nilai untuk membentuk kepribadian anak. Terdapat berbagai manfaat dan fungsi yang terkandung di dalamnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Feb 2022
Orangtua adalah sarana pendidikan karakter yang utama pada anak
Table of Content
Penting untuk memperkenalkan pendidikan karakter pada anak oleh orangtua maupun guru. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bahkan telah digulirkan sejak tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan karakter disebut sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan.
Advertisement
Pendidikan karakter adalah pengajaran yang menekankan pada nilai-nilai untuk membentuk kepribadian anak. Berbagai karakter bisa dikenalkan pada anak, misalnya kejujuran, saling menghargai, tanggung jawab, adil, peduli, dan bertindak sebagai warga negara yang baik.
Menurut Thomas Lickona (tokoh pendidikan karakter), makna pendidikan karakter merupakan usaha untuk membentuk seseorang memahami nilai-nilai etika secara sengaja.
Pendidikan karakter tidak harus berdiri sendiri sebagai sebuah kurikulum, melainkan dapat disertakan pada mata pelajaran sehari-hari.
Misalnya, anak akan belajar untuk jujur saat diminta mengerjakan pekerjaan rumah atau anak belajar untuk tidak mudah menyerah saat mengerjakan soal matematika yang rumit.
Di Indonesia, pemerintah sendiri memang menyadari pentingnya pendidikan karakter ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo secara khusus mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Setelah mengetahui pengertian pendidikan karakter, Anda juga harus memahami tujuannya. Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa, yaitu Pancasila.
Secara garis besar, tujuan pendidikan karakter meliputi:
Implementasi pendidikan karakter dapat diwujudkan dengan melakukan hal berikut:
Pendidikan karakter memiliki fungsi yang penting dalam perkembangan kepribadian anak. Beberapa fungsi pendidikan karakter adalah:
Berdasarkan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, berikut adalah tiga fungsi lain dari pendidikan karakter.
Pembangunan karakter bangsa berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan Pancasila.
Pengembangan karakter bangsa dapat memperbaiki dan memperkuat peran individu, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawabnya, serta mengembangkan potensi pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, sejahtera, dan mandiri.
Konsep pendidikan karakter berfungsi agar masyarakat dapat memilah budaya sendiri, dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya maupun karakter bangsa yang bermartabat.
Berikut adalah lima nilai karakter utama yang penting untuk diajarkan dalam pendidikan karakter.
Nilai religius mencerminkan keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Nilai ini dapat diwujudkan dalam melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Nilai nasionalis dapat ditunjukkan melalui apresiasi terhadap budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, serta menghormati keragaman budaya, suku, maupun agama.
Nilai integritas dapat diwujudkan dengan memiliki sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, bertindak dan berkata yang berdasarkan pada kebenaran, serta menghargai martabat setiap individu.
Nilai mandiri dapat ditunjukkan melalui sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain, serta menggunakan segala tenaga, pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan ataupun cita-citanya.
Nilai gotong royong dapat diwujudkan melalui kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, serta memberi pertolongan pada orang yang membutuhkan.
Baca Juga
Pada praktiknya, pembentukan karakter yang baik akan membuat anak dapat melakukan hal yang benar dengan sadar, berkomitmen, dan kompeten.
Adapun manfaat pendidikan karakter adalah:
Mengenalkan pendidikan karakter menjadi penting di era globalisasi informasi sekarang ini.
Anak sangat rentan terpapar isu negatif maupun berita hoaks dari berbagai platform media digital yang mungkin dapat membombardir pola pikir mereka dengan nilai yang tidak sesuai budaya dalam keluarga maupun negara.
Dengan pendidikan karakter dalam sistem pendidikan di Indonesia, anak diharapkan bakal memiliki filter untuk menyaring informasi yang baik dan buruk. Di sinilah pentingnya peran guru maupun orangtua dalam pendidikan karakter anak.
Menurut Thomas Lickona, terdapat tujuh alasan mengapa character education harus diajarkan pada anak:
Tidak pernah ada kata terlambat atau terlalu cepat untuk mengenalkan pendidikan karakter. Orangtua bisa memulainya sedini mungkin, misalnya saat anak mengenyam pendidikan anak usia dini (PAUD).
Untuk memastikan pendidikan karakter anak usia dini ini efektif, seluruh elemen yang terlibat dalam pendidikannya harus melakukan beberapa hal, seperti:
Pendidikan karakter bukan hanya mengajarkan anak tentang teori menjadi orang baik, namun juga prakteknya secara langsung.
Contoh pendidikan karakter di sekolah adalah guru mencontohkan sikap peduli pada sesama dengan mendoakan cepat sembuh bagi teman yang tidak masuk kelas karena sakit.
Anak paling cepat belajar dengan meniru orang di dekatnya. Ketika mereka lebih sering melihat hal-hal baik, maka karakter anak juga kemungkinan besar akan menjadi baik.
Sementara itu, contoh pendidikan karakter di rumah adalah memberi anak rasa tanggung jawab dengan memintanya membereskan mainan atau tempat tidur. Hal ini akan mendorong anak untuk bertanggung jawab akan tugasnya.
Memberi tugas dapat mengajarkan banyak hal pada anak, seperti keberanian untuk mengungkapkan pendapat pada tugas diskusi kelompok.
Penguatan pendidikan karakter ini juga bisa membuat anak merasa tanggung jawab, berpikir kritis, dan lain-lain tergantung tugas yang diberikan oleh guru.
Membiasakan anak melakukan hal-hal yang baik lama-kelamaan akan membuat anak memiliki karakter tersebut.
Oleh karena itu, guru di sekolah maupun orangtua di rumah harus mengajarkan anak tentang ‘mengetahui hal baik’, ‘menginginkan hal baik’, dan pada akhirnya ‘melakukan hal baik’ agar pikiran, hati, serta perilaku anak akan baik secara keseluruhan.
Pendidikan karakter harus melibatkan masyarakat luas, mulai dari keluarga hingga sekolah. Tampaknya, pepatah yang mengatakan "it takes a village to raise a child" memang benar adanya.
Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Cita-cita anak adalah keinginan yang selalu ada di dalam pikiran mereka. Ada banyak contoh cita-cita yang bisa dimiliki si kecil, mulai dari guru, aktor/aktris, atlet profesional, pemadam kebakaran, hingga polisi.
20 Sep 2021
Masih banyak orangtua yang membawa anak-anaknya menonton film joker, meski film ini sudah dilabeli R (restricted). Padahal, paparan konten kekerasan yang diterima anak, bisa memengaruhi perilakunya di masa depan.
7 Okt 2019
Terdapat sejumlah cara ampuh untuk mengatasi anak manja yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda di rumah, mulai dari bersikap disiplin, memberikan konsekuensi jika anak melanggar peraturan, dan menunjukkan ketegasan.
15 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved