Kebutuhan ASI bayi di setiap usianya berbeda-beda. Dalam hal ini, kebutuhan ASI sebaiknya dipenuhi sejak bayi baru lahir hingga Si Kecil menginjak usia dua tahun.
2023-03-26 11:17:52
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kebutuhan ASI bayi berbeda-beda berdasarkan usianya
Table of Content
Kebutuhan ASI bayi harus dipenuhi untuk tumbuh kembangnya. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sejak bayi baru lahir sangat dianjurkan. ASI dapat terus diberikan hingga bayi berusia 2 tahun.
Advertisement
Sebagian ibu mungkin memberikan ASi kurang dari 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun, sesuai dengan kebutuhan ASI bayi.
Namun, pemberian ASI direkomendasikan untuk diteruskan hingga setidaknya sampai bayi berusia 12 bulan.
Sebagai sumber makanan alami bagi bayi, ASI mengandung antibodi alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
ASI juga mengandung enzim-enzim yang menyehatkan dan tidak dapat tergantikan oleh susu formula buatan.
Protein pada ASI mengandung zat-zat penting laktoferin, sekresi igA, Lisozime, dan faktor bifidus.
Selain itu, ASI juga kaya akan asam lemak omega-3, vitamin, dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh bayi.
Kebutuhan ASI bayi dibedakan berdasarkan usianya. Berikut adalah rincian lengkap seputar kebutuhan ASI berdasarkan usia bayi.
Pada periode ini, bayi dapat diberikan ASI eksklusif tanpa makanan lainnya. Di bulan pertama kehidupannya, kebutuhan ASI bayi sekitar 8-12 kali pemberian ASI setiap harinya.
Dalam periode berikutnya, yakni 3-6 bulan, jumlah pemberian ASI turun menjadi sekitar 6-8 kali setiap harinya.
Namun, bayi bisa menampung lebih banyak ASI, tepatnya sekitar 177-236 ml ASI per sekali makan.
Pada saat bayi berusia 6 bulan, selain kebutuhan ASI, bayi juga sudah dapat diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), seperti sereal atau bubur bayi, khususnya yang dilengkapi zat besi. ASI dapat dicampurkan ke dalam 1-2 sendok makan bubur bayi.
Mulai dengan pemberian satu kali bubur bayi sehari dan sisanya ASI. Setelah bayi terbiasa, pemberian sereal dapat ditingkatkan hingga 2 kali sehari.
Baca Juga
Setelah bayi berumur 8 bulan, asupan ASI dapat mulai dikombinasikan dengan finger foods, yakni jenis makanan berukuran kecil yang dapat dipegang sendiri oleh bayi.
Finger foods harus mudah digigit dan dikunyah serta bervariasi dari segi aroma, rasa, dan tekstur.
Selain sayur, buah, keju, dan yogurt juga sudah bisa mulai diperkenalkan. Namun, sebaiknya, jangan dulu memberikan susu sapi karena proteinnya yang masih sulit dicerna.
Pada usia 1 tahun bayi sudah bisa mulai mengonsumsi susu murni. Susu ini diperlukan untuk melengkapi kandungan nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Asupan makanan bergizi lainnya juga harus dikonsumsi bayi secara lengkap baik sayuran, buah-buahan, daging, biji-bijian, dan produk susu.
Memasuki usia 2 tahun, pemberian ASI dapat dihentikan karena bayi sudah dapat mengonsumsi semua jenis makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Menurut riset yang diterbitkan American Academy of Pediatrics, bayi baru lahir memerlukan asupan ASI sebanyak 8 hingga 12 kali menyusu selama 24 jam.
Rata-rata, jumlah ASI yang harus dipenuhi pada bayi usia 0 hingga 6 bulan sebanyak 750 ml dalam sehari. Namun, jumlah tersebut bergantung dengan seberapa sering bayi menyusu setiap hari.
Apabila bayi menyusui sebanyak 10 kali sehari, maka rata-rata ASI yang harus diminum dalam sekali menyusu adalah 75 ml. Kebutuhan tersebut meningkat bila Si Kecil menginjak usia 5 hari hingga 1 bulan.
Baca Juga
Cara menghitung kebutuhan ASI bayi pun ada rumus tertentu. Rumus menghitung keperluan ASI berdasarkan berat badannya adalah:
Berat badan bayi (dalam satuan ons) dikali 6 dan dikali lagi 29,57.
Namun, bila Anda menggunakan satuan kilogram, maka Anda kalikan berat badan bayi dalam kilogram dengan 35,2. Setelah mendapatkan hasilnya, bagikan dengan 6.
Sebagai contoh, jika berat badan bayi 4 kg, maka cara menghitungnya adalah 4 x 35,2 = 140,8. Lalu, 140,8 dibagi dengan 6.
Maka, hasilnya 23,46 ons. Artinya, bayi harus mendapatkan asupan ASI sebanyak 23,46 ons.
Namun, apabila Anda ingin mengubah satuan ke dalam mililiter, kalikan angka ons terakhir dengan 29,57. Maka, kebutuhan ASI bayi sebesar 698 ml.
Bayi sudah mendapatkan asupan ASI yang mencukupi bila:
Sebagai sumber makanan utama, ada berbagai manfaat ASI khususnya bagi tumbuh kembang bayi.
Protein alami yang terdapat pada ASI sangat mudah dicerna. Lain halnya dengan protein pada susu formula dari susu sapi atau susu kedelai yang dapat memicu alergi susu formula hingga eksim.
Kemudahan ASI untuk diserap dan dicerna oleh tubuh, membuat bayi terhindar dari sakit perut, diare, atau bayi sembelit.
Pemenuhan kebutuhan ASI bayi juga dapat menurunkan risiko infeksi saluran kemih, peradangan pada saluran pencernaan, gastroenteritis (flu perut), infeksi telinga, dan infeksi paru.
SIDS merupakan kematian mendadak pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Walaupun belum dapat ditemukan kaitannya secara pasti, ditemukan fakta bahwa angka kematian bayi yang meninggal akibat SIDS dua kali lebih sedikit pada bayi yang mengonsumsi ASI.
Baca Juga
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang kebutuhan ASI terpenuhi, memiliki respons lebih baik terhadap antibodi jika dibandingkan bayi yang mengonsumsi susu formula.
Kekebalan tubuh dan sel darah putih disalurkan dari ibu kepada bayi melalui pemberian ASI. Bayi pun dapat terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya, seperti diabetes tipe 1, meningitis, dan kanker getah bening (limfoma hodgkin).
Walaupun belum dapat disimpulkan, beberapa hasil penelitian mengarah pada kemungkinan bahwa bayi yang diberikan ASI memiliki tingkat nilai IQ lebih tinggi di masa depan.
Hal ini kemungkinan besar dikarenakan asam lemak omega-3 pada ASI yang dapat berfungsi menguatkan otak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI memiliki kemungkinan lebih sedikit untuk mengalami obesitas. Hal ini dikarenakan ibu yang menyusui bisa mengenali tanda bayi kenyang sehingga tidak menyusui secara berlebihan.
Kebutuhan ASI bayi tentu bergantung dari usia dan berat badannya. Apabila kondisi Anda memungkinan untuk memberikan ASI ekskulsif pada bayi, lakukanlah agar Si Kecil bisa mendapatkan berbagai nutrisi yang mereka butuhkan.
Dengan nutrisi yang terpenuhi, bayi dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait jumlah ASI untuk bayi, konsultasikan dengan dokter anak melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Lengkapi keperluan ibu menyusui dengan mengunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hamil saat menyusui mungkin terjadi saat bayi berusia di atas 3 bulan. Ciri-ciri hamil saat masih menyusui adalah berat badan berkurang hingga mengalami anemia.
Warna pup bayi ada yang normal serta bisa menjadi tanda kondisi kesehatan tertentu. Sebagai contoh, pup yang berwarna kuning terang pada bayi bisa menjadi tanda diare. Ketahui lengkapnya dalam artikel ini.
Ternyata, penting untuk mengukur lingkar kepala bayi untuk mengetahui apakah ukurannya ideal atau tidak. Ukuran lebih kecil atau beasar juga bisa menjadi pertanda jika bayi mengalami gangguan, seperti hidrosefalus, mikrosefali, hingga cerebral palsy.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved