Artikel Bersponsor
Bayi & MenyusuiBaik WHO maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyarankan inisiasi menyusui dini (IMD) pada semua bayi yang baru lahir. Manfaatnya adalah untuk menenangkan bayi hingga menstimulasi produksi ASI.
13 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Inisiasi menyusui dini baik untuk kesehatan ibu dan anak
Table of Content
Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah proses pemberian ASI kepada bayi dalam 1 jam pertama setelah kelahiran. Proses ini bisa memberikan manfaat yang berlimpah untuk kesehatan bayi maupun ibu.
Advertisement
Berbagai lembaga kesehatan, termasuk World Health Organization (WHO) maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), juga telah menyerukan anjuran gerakan IMD untuk bayi baru lahir.
Manfaat inisasi menyusui dini (IMD) bagi bayi baru lahir sangatlah berlimpah. Sebab, ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan, dapat menyediakan manfaat lebih untuk kesehatan bayi seperti:
Kolostrum adalah komponen pada saat ASI pertama kali keluar, setelah proses persalinan. Komponen ini memberikan berbagai manfaat untuk bayi, karena:
Air susu ibu (ASI) mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam 6 bulan pertama kehidupannya.
Untuk itu, ASI sangat penting sebagai makanan pertama bayi, karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti diare, infeksi, atau penyakit yang kerap menyerang di usia anak-anak, termasuk pneumonia.
Selain itu, IMD juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena bakteri baik di kulit akan masuk ke tubuh bayi.
Lalu, bayi juga akan mendapatkan kolostrum yang sangat banyak mengandung zat-zat kekebalan tubuh.
Manfaat IMD juga tidak hanya seputar pemberian ASI. Sebab, proses ini juga melibatkan kontak dari kulit ke kulit (skin to skin) yang terjadi antara ibu dan bayi.
Kontak yang terjadi segera setelah proses melahirkan, dapat meningkatkan kemungkinan bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga tuntas.
Bayi yang menerima kontak kulit dengan ibu sejak awal kelahirannya juga dinilai akan dapat berinteraksi lebih banyak dengan ibu dan lebih jarang menangis, karena ikatan yang semakin meningkat.
Secara keseluruhan, proses inisiasi menyusui dini, mulai dari kontak antar kulit ibu dan bayi hingga kolostrum yang dalam tetes pertama ASI bermanfaat untuk menurunkan risiko kematian bayi pada bulan pertama kehidupannya.
Tahukah Anda kalau proses inisiasi menyusi dini juga memberikan manfaat yang tidak sedikit bagi ibu?
Ketika bayi mencoba untuk menyusu dari ibu secara langsung, sentuhan bayi dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin. Hormon ini berkaitan dengan rasa empati, kepercayaan, dan membangun hubungan antarmanusia.
Jadi, proses IMD dipercaya bermanfaat untuk membentuk bonding yang kuat antara ibu dan bayi.
Selain itu, hormon oksitosin yang diproduksi dalam tubuh juga dapat membantu rahim untuk berkontraksi, sehingga bermanfaat untuk:
Lebih jauh, ibu yang melakukan skin to skin pada saat IMD juga bermanfaat untuk mengurangi risiko depresi setelah melahirkan (depresi postpartum).
Sesuai namanya, inisiasi menyusui dini dilakukan segera setelah proses persalinan selesai. Berikut ini tahap-tahap IMD menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Umumnya, waktu inisiasi menyusui dini adalah sekitar 1 jam. Setelah IMD selesai, barulah perawatan selanjutnya seperti menimbang, pemberian vitamin dan lain-lain dilakukan.
Adapun jadwal menyusui bayi baru lahir untuk usia 0-3 bulan adalah dari setiap 2 jam sekali hingga 7-9 kali per 24 jam. Sementara itu, bayi berusia 6 - 12 bulan, jadwal menyusunya menjadi berkurang karena telah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
Melihat penjelasan di atas, telah dibuktikan bahwa inisiasi menyusui dini dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan bayi, bahkan dalam jangka panjang.
Baca Juga
Setelah mengetahui berbagai manfaat inisiasi menyusui dini (IMD), kini saatnya orangtua memperhatikan cara menyusui bayi baru lahir yang benar, seperti berikut:
Saat memberikan ASI pertama dalam IMD, sebisa mungkin hindari memberikan asupan lain pada bayi baru lahir.
Hal ini penting untuk dilakukan untuk mencegah kondisi bingung puting pada bayi dan meningkatkan risiko infeksi.
Namun, jika IMD tidak memungkinkan untuk dilakukan, pemberian susu formula bisa menjadi pilihan. Pastikan pemberian susu formula dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Dalam minggu pertama, bayi baru lahir dapat menyusu sekitar 8 kali sehari dengan jarak tidak lebih dari 4 jam untuk setiap sesi. Biarkan bayi menyusu hingga kenyang atau sampai mulutnya terlepas dari puting dengan sendirinya.
Jika bayi tertidur, jangan pilih untuk menunda pemberian ASI hingga ia bangun. Pijatlah tubuh Si Kecil dengan lembut untuk membangunkannya.
Setelah menyusui selama beberapa lama, latih bayi untuk menyusu hingga salah satu payudara kosong, sebelum berganti ke payudara lain.
Biasanya, bayi membutuhkan 15-20 menit untuk mengosongkan salah satu payudara ibunya. Namun tentu saja, tidak ada patokan waktu yang pasti.
Menyusu dari dua payudara penting bagi bayi. Sebab pada setiap sesi menyusu, ada dua tipe ASI. Pertama, susu dengan konsistensi encer, yang bisa mengenyangkan bayi. Kedua, susu dengan tekstur creamy yang kaya akan lemak.
Si Kecil membutuhkan keduanya. Oleh karena itu, jika bayi hanya menyusu dari salah satu payudara kemudian tertidur, susuilah dari payudara lain di sesi menyusu berikutnya.
Saat menyusui, jangan lupa untuk membantu bayi bersendawa sebelum berganti ke payudara lain.
Bayi bisa mengalami bingung puting apabila menggunakan dot terlalu cepat, sehingga akhirnya lupa cara menyusu langsung dari payudara ibu. Anda bisa mengantisipasinya dengan menggunakan cup feeder terlebih dahulu.
Apabila bayi cenderung menyusu dari salah satu payudara saja, Anda bisa menggunakan breast pump atau pompa ASI untuk mengosongkan payudara lainnya. Langkah ini bisa mengurangi nyeri pada payudara, sekaligus ‘mengamankan’ persediaan ASI untuk bayi.
Baca Juga
Menyusui bayi sejak inisiasi menyusui dini penting dilakukan.
Namun, tidak semua ibu bisa memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup. Kurangnya produksi ASI kerap membuat para ibu baru khawatir bahkan stres, karena takut tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi sang buah hati.
Namun, tidak perlu khawatir karena ada cara yang bisa dilakukan untuk menambah produksi air susu dan membantu penyembuhan luka setelah bersalin, di antaranya adalah:
Ibu yang baru melahirkan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat menunjang pemulihan pascamelahirkan, salah satunya ikan gabus.
Ikan gabus kaya akan albumin yang akan mempercepat penyembuhan sel-sel yang rusak akibat proses persalinan dan akan mempercepat terjadinya pemulihan luka pascamelahirkan.
Daun katuk sudah sejak lama dipercaya bisa menjadi makanan penambah ASI alami. Secara ilmiah, hal ini juga sudah terbukti akurat.
Daun katuk bisa membantu menggenjot produksi ASI dengan kandungan alkaloid dan sterol yang ada di dalamnya. Selain itu, daun ini juga bisa menambah kadar hormon prolaktin di tubuh, yang berperan dalam menambah jumlah ASI.
Selain daun katuk, makanan lain yang juga bisa dimanfaatkan sebagai laktogogum alias makanan penambah ASI adalah daun torbangun atau yang biasa juga dikenal sebagai daun bangun-bangun.
Selain bisa menambah produksi ASI, daun ini juga baik untuk ibu menyusui karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap, seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Kedua daun tersebut, bisa dikonsumsi dalam bentuk segar maupun suplemen alami. Anda juga bisa memilih suplemen ASI booster yang mengandung keduanya sekaligus.
Baca Juga
Proses menyusui, sejak IMD maupun seterusnya, bukanlah proses yang mudah dijalani bagi seorang ibu. Maka dari itu, sebagai pasangan, ayah juga perlu menemani dan mendukung di setiap prosesnya.
Ibu yang menyusui di lingkungan yang mendukung, biasanya mampu menyusui lebih lama. Sementara itu seperti yang kita tahu, manfaat ASI untuk kesehatan bayi sangatlah beragam.
Untuk mendukung proses menyusui, ayah bisa mulai dengan langkah-langkah sederhana, seperti:
Penting juga bagi orangtuauntuk mempelajari proses menyusui sejak bayi belum lahir. Jadi, saat ia hadir di dunia orangtua sudah siap menyambutnya dan bisa memberikannya pengalaman menyusu yang nyaman.
Selain itu, kedua orangtua juga bisa mengikuti kelas persiapan menyusui. Kelas ini tak hanya bisa dihadiri oleh calon ibu, tapi juga calon ayah siaga yang ingin mendukung proses menyusui pasangannya.
Inisiasi menyusui dini adalah proses yang tidak dapat dilakukan ibu seorang diri. Pendampingan dari lingkungan terdekat serta tenaga medis dari dokter maupun bidan yang membantu proses kelahiran juga sangat penting, agar proses IMD dapat berjalan dengan baik.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai proses dan manfaat IMD? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi 4 bulan mengalami perkembangan yang pesat sejak dilahirkan. Mereka sudah mampu melakukan banyak hal yang mengejutkan ayah dan ibunya, mulai dari telungkup, duduk, bahkan berceloteh.
ASI sebaiknya diberikan kepada bayi dalam keadaan segar. Namun, beberapa kondisi membuat ibu harus memompa dan menyimpan ASI sebelum diberikan kepada bayi. Cara menyimpan ASI perlu diperhatikan, salah satunya menjaga ASI tetap steril.
Selain makan nasi, penuhi gizi ibu menyusui dengan cemilan pelancar ASI. 10 cemilan ini kaya nutrisi yang paling bagus untuk menghasilkan ASI berkualitas.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved