logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Pria

5 Penyebab Penis Berurat, Berbahayakah untuk Pria?

open-summary

Penis berurat bukanlah suatu kondisi berbahaya. Namun jika disertai gejala lain, bisa saja menandakan gangguan seperti varikokel, pembekuan darah (trombosis), limfedema, penyakit peyronie dan limfangiosklerosis.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

20 Jan 2022

Penis berurat normal, tapi bisa juga disebabkan oleh penyakit seperti trombosis dan varikokel

Penis berurat adalah normal kecuali jika disertai gejala lain yang mengganggu

Table of Content

  • Apakah penis berurat berbahaya?
  • Apakah kondisi penis berurat berpengaruh pada kehidupan seksual?
  • Penyebab penis berurat yang perlu diwaspadai

Sebagian orang dapat memiliki pembuluh darah yang lebih menonjol jika dibandingkan orang lain termasuk pada penis. Kondisi penis berurat dapat dipengaruhi oleh faktor genetika, usia, frekuensi dan intensitas aktivitas fisik, kesehatan jantung, serta kondisi medis lainnya.

Advertisement

Di samping itu, ukuran dan bentuk urat pada penis pun dapat berubah seiring waktu. Berhubungan seks, mengalami cedera, serta menjalani operasi pembuluh darah juga bisa membuat bentuk penis berubah.

Apakah penis berurat berbahaya?

Penis berurat merupakan kondisi normal yang tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan, keberadaan urat pada penis memiliki peranan penting.

Saat ereksi, darah akan mengalir ke penis dan setelahnya pembuluh darah vena di sepanjang penis akan membawa darah kembali ke jantung. Meskipun demikian, ada juga beberapa kondisi penis berurat yang bisa berbahaya dan mungkin memerlukan perawatan medis.

Apakah kondisi penis berurat berpengaruh pada kehidupan seksual?

Biasanya, munculnya urat-urat yang menonjol pada penis tidak memengaruhi fungsi ereksi. Pria yang memiliki penis berurat, selama tidak memiliki riwayat gangguan kesehatan lain tetap bisa ereksi dana mempertahankannya dengan baik. Penis berurat juga tidak mempengaruhi kekuatan dan volume ejakulasi.

Tetapi, vena yang menonjol pada penis karena kondisi terkait aliran darah, seperti pembekuan darah dapat berdampak pada fungsi ereksi.

Baca Juga: Mengulik Anatomi Penis dan Proses Ereksi Serta Ejakulasi

Penyebab penis berurat yang perlu diwaspadai

Ukuran pembuluh vena seseorang dapat mengalami perubahan dan bervariasi dari waktu ke waktu. Ini bisa terjadi sebagai akibat dari aktivitas seksual atau karena kondisi medis tertentu yang mempengaruhi aliran darah penis.

Namun ada beberapa penyebab penis berurat yang perlu diwaspadai, seperti:

1. Varikokel

Varikokel adalah kondisi pembesaran pembuluh darah vena pada skrotum (kantong testis) yang dapat menyebabkan produksi sperma yang rendah dan kualitas sperma menurun. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan kemandulan.

Varikokel juga dapat menyebabkan testis gagal berkembang secara normal atau bahkan menyusut. Meskipun demikian, tidak semua varikokel memengaruhi produksi sperma.

Penyebab varikokel belum bisa dipastikan namun banyak ahli meyakini kondisi ini terbentuk saat katup di pembuluh darah pada spermatic cord mencegah darah mengalir dengan baik. Spermatic cord adalah struktur yang mengalirkan darah dari dan ke testis.

Varikokel sering terbentuk selama masa pubertas dan biasanya terjadi di sisi kiri, kemungkinan besar dikarenakan posisi vena di testis kiri.

2. Trombosis

Trombosis atau pembekuan darah adalah kondisi medis yang ditandai dengan sel-sel darah saling menempel dan membentuk massa padat di pembuluh darah. Gumpalan darah dapat mengganggu bahkan benar-benar menghentikan aliran darah dari dan ke suatu organ.

Trombosis pada penis dapat berkembang di vena atau pembuluh darah dorsal, yang terletak di bagian atas batang penis. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi langka bernama penyakit Mondor dan dapat menyebabkan rasa sakit serta pembengkakan yang signifikan pada vena yang terkena.

Pembekuan darah penis dapat memiliki banyak penyebab, seperti cedera penis, sering atau kurang aktivitas seksual bahkan tumor atau kanker penis.

Gumpalan darah pada penis umumnya sembuh sendiri dalam 1-4 minggu. Tetapi segera temui dokter jika Anda merasakan sakit saat ereksi atau saat menyentuh pembuluh darah di penis.

3. Limfedema

Penyebab penis berurat lain yang dapat berbahaya adalah limfedema. Ini adalah pembengkakan yang terjadi karena cairan getah bening tidak mengalir ke seluruh tubuh. Pembengkakan akibat limfedema dapat membuat pembuluh darah vena berukuran lebih besar dari biasanya.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyumbatan pada sistem limfatik, infeksi, cedera, pengangkatan kelenjar getah bening, penumpukan jaringan parut setelah operasi atau akibat pengobatan kanker.

4. Penyakit Peyronie

Penyakit Peyronie adalah kondisi terbentuknya jaringan parut atau plak di bagian atas atau bawah penis. Kondisi ini dapat menyebabkan penis melengkung atau bengkok sehingga menyebabkan rasa sakit akut saat melakukan hubungan seksual.

Jaringan parut dapat mengalami kalsifikasi dan terasa seperti massa padat dan keras di bawah kulit. Penyakit peyronie dapat disebabkan oleh autoimun, cedera, penuaan atau aktivitas seksual berlebihan.

5. Limfangiosklerosis

Limfangiosklerosis ditandai dengan pengerasan abnormal pembuluh getah bening di penis. Kondisi ini dapat berkembang akibat cedera yang menyebabkan kerusakan jaringan pada penis. Selain itu, juga bisa menjadi efek samping dari sunat, bekas luka sunat, infeksi seksual menular serta aktivitas seksual berlebihan.

Kondisi ini tidak terlihat seperti vena yang menonjol melainkan mirip dengan bagian kulit lainnya. Pembuluh getah bening yang mengeras dapat berukuran sekitar 3 milimeter dan biasanya terbentuk tepat di bawah kepala penis.

Walaupun terdengar mengkhawatirkan, limfangiosklerosis biasanya hilang dengan sendirinya dalam 4-6 minggu dan jarang menyebabkan komplikasi.

Baca Juga

  • Bukan “Disunat Jin”, Ini yang Sebenarnya Dialami Penderita Parafimosis
  • Penyebab Penis Kecil dan Pengaruhnya pada Kesuburan Pria
  • Bahaya dan Komplikasi Epididimitis yang Bisa Ganggu Kesuburan Pria

Itulah informasi terkait kondisi penis berurat. Meskipun umumnya tidak perlu dikhawatirkan, segera kunjungi dokter apabila terasa nyeri saat ereksi dan ejakulasi, terjadi pembengakakan penis atau testis, pembuluh darah terasa terlalu keras atau lunak saat disentuh, serta adanya benjolan atau pembengkakan di penis atau skrotum.

Anda juga bisa bertanya lebih lanjut ke dokter mengenai kondisi penis berurat secara online lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

kulup penismembesarkan penisreproduksi pria

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved