Penis belum sunat dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan pada penis, salah satunya adalah balanitis zoon atau peradangan pada kepala penis. Selain itu, penis yang belum disunat juga lebih berisiko mengalami infeksi menular seksual.
2023-03-23 23:37:16
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penis belum sunat bisa memicu terjadinya sejumlah masalah kesehatan, seperti balanitis dan ISK
Table of Content
Sunat atau tidak memang menjadi pilihan masing-masing pria. Namun, melakukan sunat, alias sirkumsisi, sangat dianjurkan untuk alasan kesehatan. Penis yang belum sunat dapat berisiko menyebabkan sejumlah penyakit hingga mengganggu fungsi seksual.
Advertisement
Sunat, atau sirkumsisi, adalah tindakan medis untuk memotong kulup penis. Terlepas dari ajaran agama dan budaya tertentu, manfaat sunat bagi kesehatan pria cukup banyak, seperti kebersihan penis lebih terjadi dan meminimalisir risiko penyakit menular seksual atau HIV
Penis yang belum disunat akan membutuhkan perawatan ekstra dan dijaga kebersihannya dengan lebih teliti. Jika tidak, infeksi bakteri hingga sejumlah penyakit kelamin pria rentan menyerang penis yang belum sunat.
Selain penyakit menular seksual, beberapa penyakit lainnya juga mungkin saja menyerang Anda. Berikut ini adalah beberapa penyakit menyerang penis akibat belum sunat.
Akibat dari penis belum sunat yang paling umum adalah fimosis. Fimosis terjadi ketika kulup terlalu ketat sehingga tidak bisa ditarik ke belakang. Selain kulup yang menempel, gejala lainnya bisa berupa kemerahan, bengkak, hingga rasa sakit ketika buang air kecil.
Pada bayi, fimosis merupakan kasus yang kerap terjadi. Pasalnya, kulup pada penis anak-anak memang masih menempel di kepala penis. Meski demikian, dokter biasanya tetap mengambil langkah sunat sebagai upaya pengobatan fimosis yang menimbulkan rasa sakit atau bahkan demam pada bayi.
Fimosis akan membuat kehidupan seks Anda terganggu. Selain menurunkan tingkat sensitivitas penis, kondisi ini juga dapat memicu munculnya rasa sakit di penis serta kulit kulup yang pecah-pecah.
Penis belum sunat juga bisa menyebabkan parafimosis. Parafimosis merupakan kebalikan dari fimosis, yaitu ketika kulup penis tidak dapat ditarik kembali untuk menutupi kepala penis.
Hal ini dapat menyebabkan kulup penis bengkak karena tidak lancarnya peredaran darah pada penis.
Penis yang kulupnya tidak dibuang harus dibersihkan dengan lebih saksama karena rawan terkena infeksi. Ini karena sel kulit mati, bakteri, maupun minyak yang menumpuk di sekitar penis akan memunculkan smegma.
Smegma adalah cairan kental, berminyak, dan berbau tidak sedap. Penumpukan smegma di bawah kulup penis bisa menyebabkan iritasi pada kulup.
Ketika smegma makin menumpuk, ujung penis akan mengalami peradangan. Munculnya warna kemerahan dan penis bengkak merupakan gejalanya.
Balanitis adalah kondisi ketika kulup penis mengalami peradangan. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan balanitis, dan salah satunya adalah penis belum disunat.
Secara umum, ada 3 tipe balanitis. Pertama, circinate balanitis yang terjadi karena reaksi penyakit arthritis yang terjadi di bagian kepala penis. Bentuk lukanya melingkar dan berwarna kemerahan.
Kedua, micaceous balanitis yang ditandai dengan kulit bersisik di kepala penis.
Sementara yang ketiga, adalah zoon’s balanitis yang paling umum terjadi pada pria dewasa dengan penis yang belum disunat. Ciri-cirinya antara lain penis gatal, berbau tidak sedap, dan sakit saat buang air kecil.
Pada penis belum sunat, cairan seperti keringat, sabun, urine, dan substansi lainnya bisa mengendap di bawah kulup. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan iritasi dan menjadi lahan subur berkembang biaknya kuman.
Selain karena belum sunat, beberapa penyebab balanitis lainnya antara lain:
Selain beberapa penyebab di atas, ada juga pria yang mengalami balanitis secara berulang. Jika hal ini terjadi, biasanya dokter akan menyarankan tindakan sunat atau sirkumsisi sebagai solusi jangka panjang.
Memiliki penis yang belum disunat dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami penyakit menular seksual, seperti gonore.
Penyakit lainnya yang dapat turut mengintai adalah sifilis, human papillomavirus, dan herpes kelamin.
Selain itu, penis belum sunat diklaim memiliki risiko HIV 2-8 kali lebih besar dibanding penis yang sudah disunat.
Infeksi saluran kencing pada pria yang sudah disunat ditemukan lebih rendah dibanding yang belum atau tidak disunat.
Pada sebuah penelitian, diungkapkan bahwa infeksi saluran kencing banyak terjadi pada bayi laki-laki dan sekitar 95 persen yang mengalaminya belum disunat.
Sementara itu, studi yang dimuat dalam BMJ Journals menemukan bahwa sunat dapat menurunkan risiko ISK pada pria.
Lelaki yang tidak disunat dapat berisiko terkena kanker penis yang dapat menyebabkan kematian sebesar 25 persen. Menurut beberapa penelitian, laki-laki yang disunat sejak baru lahir tidak ada yang menderita kanker penis.
Tidak hanya itu, kanker prostat juga berisiko menyerang laki-laki yang tidak disunat dengan kemungkinan sekitar 50-100 persen lebih besar dari yang disunat.
Baca Juga
Sunat memang bukan kewajiban. Namun, melihat risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan apabila penis belum disunat, melakukannya mungkin bisa dipertimbangkan.
Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai sunat dan manfaatnya melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab penis lecet bisa bermacam-macam. Mulai dari penyakit tertentu hingga gesekan aktivitas. Ketahui penyebab penis luka dan cara mencegahnya.
Tak kalah dengan kunyit dan jahe, manfaat lengkuas bagi pria juga beragam. Terutama karena sifat antioksidan dan anti peradangan di dalamnya.
Penis belum disunat dan yang sudah memiliki fungsi yang sama. Namun, penis yang tidak disunat dapat memunculkan dampak negatif dan penyakit, seperti ISK hingga kanker prostat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved