Penilaian status gizi dapat mendeteksi kurang gizi maupun kelebihan gizi. Penilaian ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Beberapa di antaranya melalui pemeriksaan riwayat medis, serta pemeriksaan laboratorium.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
24 Sep 2023
Survei konsumsi makanan bisa digunakan dalam penilaian status gizi
Table of Content
Anda mungkin sering mendengar istilah ‘kurang gizi’ ketika menjumpai orang yang badannya terlihat kurus. Padahal, penilaian status gizi seseorang tidak bisa diputuskan semata berdasarkan kondisi fisiknya, melainkan harus diukur menggunakan standar yang tepat. Standar gizi seseorang dihitung baik secara langsung maupun tidak langsung dengan serangkaian pemeriksaan. Penilaian status gizi ini juga dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari pola makan hingga kondisi kesehatan.
Advertisement
Status gizi menurut Kemenkes RI dan WHO adalah adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk metabolisme.
Sementara indikator status gizi adalah tanda-tanda yang dapat diketahui untuk menggambarkan tingkat gizi seseorang. Seseorang dikatakan memiliki gizi seimbang jika memenuhi kriteria tertentu setelah menjalani penilaian gizi.
Sebaliknya, ketika penilaian status gizi menunjukkan Anda mengalami gizi kurang maupun gizi lebih, dokter atau tenaga medis akan menyarankan pola hidup sehat untuk memperbaiki gizi Anda. Dengan berada pada gizi seimbang, risiko terhadap penyakit tertentu juga akan berkurang.
Status gizi pada manusia dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu untuk anak di bawah usia 5 tahun, anak usia 5-18 tahun, dan orang dewasa. Berikut penjelasan selengkapnya:
Indikator yang bisa dipakai untuk anak usia di bawah 5 tahun adalah berat badan terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U), dan berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).
Ketiga indikator tersebut dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki status gizi yang kurang, pendek (stunting), kurus, dan obesitas.
Anak usia 5-18 tahun mengalami banyak pertumbuhan dan perkembangan fungsi tubuhnya. Anda bisa mengetahui status gizi anak di usia ini dengan indikator tinggi badan terhadap umur (TB/U) DAN indeks massa tubuh terhadap umur (IMT/U).
Pada orang dewasa, Anda hanya perlu menghitung indeks massa tubuh (IMT). IMT adalah indikator yang diambil berdasarkan lemak tubuh dan komposisi tubuh lainnya selain lemak, misalnya seperti tulang dan air.
Anda dapat mengukur IMT dengan membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi badan (dalam meter lalu dikuadratkan).
Baca juga: Memahami Angka Kecukupan Gizi dan Cara Memenuhinya
Indikator penilaian gizi pada anak dengan menggunakan berat badan, umur dan tinggi badan dapat menentukan apakah anak tersebut memiliki status gizi kurang, pendek (stunting), kurus (wasting), atau obesitas, seperti berikut:
Berat kurang atau underweight adalah klarifikasi dari gizi BB/U atau berat badan terhadap umur. BB/U menunjukkan pertumbuhan anak terhadap umurnya, apakah sesuai atau tidak.
Jika berat badan anak di bawah rata-rata berat badan anak seusianya, maka dapat dikatakan ia mengalami berat badan kurang atau underweight. Namun, berat badan anak dapat berubah dengan mudah. Sehingga, indikator ini bukan menjadi tolak ukur indikasi adanya masalah gizi yang berat anak.
Stunting adalah penjelasan dari indikator tinggi badan terhadap umur (TB/U). Anak dikatakan stunting, yakni ketika mereka memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan tinggi badan anak seusianya.
Biasanya, stunting ini terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga, anak tidak bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan tinggi badannya.
Wasting adalah salah satu penjelasan dari indikator gizi berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Anak yang dikatakan kurus yaitu mereka yang memiliki berat badan rendah dan tidak sesuai dengan tinggi badan yang dimilikinya.
Wasting biasanya terjadi pada anak selama masa penyapihan atau selama 2 tahun pertama kehidupannya. Setelah anak berumur 2 tahun, biasanya risiko wasting akan menurun.
Wasting menjadi tanda bahwa anak mengalami kekurangan gizi yang serius. Kondisi ini biasanya terjadi karena kurangnya asupan makanan atau infeksi, seperti diare.
Gemuk adalah salah satu penjelasan yang juga diambil dari indikator gizi BB/TB. Anak dikatakan mengalami kegemukan ketika mempunyai berat badan lebih terhadap tinggi badan yang dimilikinya.
Baca juga: Waspada Anak Kurang Gizi, Kenali 9 Tandanya Berikut Ini!
Secara garis besar, terdapat 2 cara melakukan penilaian status gizi, yakni secara langsung maupun tidak langsung.
Penilaian gizi secara langsung ini juga terbagi lagi menjadi beberapa cara, yaitu sebagai berikut ini.
Penilaian gizi secara tidak langsung dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
Baca Juga
Menurut Kementerian Kesehatan RI, hasil penilaian status gizi akan sangat bergantung pada berbagai faktor, seperti:
Faktor ini mencakup kuantitas maupun kualitas gizi yang masuk ke tubuh, misalnya porsi makan, kebiasaan makan yang salah, pengetahuan tentang kandungan gizi pada pangan tertentu, hingga faktor sosial-ekonomi.
Faktor ini berhubungan dengan adanya penyakit dari tubuh Contoh masalah yang mengganggu faktor sekunder ini adalah gangguan pencernaan, penyerapan, metabolisme, hingga ekskresi.
Jika merasa mengalami masalah dengan gizi, jalani penilaian status untuk gizi di puskesmas atau rumah sakit. Tenaga medis akan memberi rekomendasi pola hidup sehat sesuai kebutuhan Anda.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Kuning telur seringkali dihindari. Padahal, manfaat kuning telur sama sekali tak main-main. Mulai dari sistem jantung hingga otak, Anda tak bisa menyia-nyiakan kuning telur lagi.
7 Agt 2023
Sorbitol adalah salah satu pemanis rendah kalori yang masuk dalam gula alkohol. Pemanis buatan ini dinilai bermanfaat untuk menjaga kesehatan mulut, mengendalikan gula darah, hingga mengatasi susah buang air besar.
27 Mar 2023
Fenilalanin adalah salah satu jenis asam amino yang berperan esensial untuk tubuh. Asam amino fenilalanin diperlukan untuk memproduksi protein dan senyawa lain, seperti dopamin. Fenilalanin pun mulai dikaji potensinya untuk atasi penyakit tertentu, seperti vitiligo dan depresi.
3 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved