Bayi dilahirkan oleh ibu hamil yang terinfeksi virus Zika, berpotensi mengalami gangguan kesehatan, termasuk mikrosefalus. Bayi dengan kondisi ini, mengalami keterlambatan pertumbuhan kepala, dan kerusakan otak.
9 Apr 2019
Infeksi virus Zika selama kehamilan, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada janin.
Table of Content
Penyebaran virus Zika mulai ditemukan di Amerika Serikat pada 2016. Bayi dilahirkan oleh ibu hamil yang terinfeksi virus Zika, berpotensi mengalami gangguan kesehatan, termasuk mikrosefalus. Bayi dengan kondisi ini, mengalami keterlambatan pertumbuhan kepala, dan kerusakan otak.
Advertisement
Virus Zika juga dikaitkan dengan sindrom Guillain-Barre, yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Biasanya, virus Zika disebarkan oleh nyamuk. Meski demikian, hubungan seksual juga bisa menjadi medium penularan.
Sebenarnya, virus Zika sudah ada sejak tahun 1947. Ketika itu, virus tersebut ditemukan di Uganda. Virus Zika ditularkan melalui nyamuk Aedes, yaitu nyamuk yang juga membawa virus demam berdarah dengue (DBD), demam kuning, serta chikungunya.
Nyamuk yang menggigit penderita virus Zika, bisa menyebarkannya kepada orang-orang lain yang kemudian digigitnya. Sejumlah penelitian menunjukkan, virus ini bisa ditemukan pada darah, cairan mani, urine, air liur, serta air mata orang yang terinfeksi.
Beberapa gejala infeksi virus Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, dan kemerahan pada bagian putih mata. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari adanya infeksi tersebut. Sebab, hanya satu dari lima orang dengan virus Zika lah yang akan mengalami gejala tersebut.
Bahkan, kebanyakan orang yang terinfeksi virus Zika, tidak mengalami gejala apapun. Gejala-gejala tersebut bisa muncul pada hari ketiga hingga ke-14 setelah gigitan nyamuk. Gejala itu akan berlangsung dalam hitungan hari hingga satu minggu.
Segera berkonsultasi dengan dokter, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, terutama dalam kondisi hamil. Begitu pula jika Anda baru saja mengunjungi daerah endemik virus Zika.
Setiap wanita hamil yang mengalami gejala Zika, harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Berikut ini dampak virus Zika terhadap kehamilan dan janin.
Bayi yang lahir dari wanita dengan infeksi virus Zika, berpotensi mengalami mikrosefalus. Dalam kondisi ini, bayi mengalami gangguan pertumbuhan pada kepala. Akibatnya, terjadi kerusakan fatal pada otak bayi.
Terkadang, infeksi virus Zika pada wanita hamil, bisa menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan disarankan untuk ibu hamil di semester awal. Sebab pada periode ini, janin masih mengalami pembentukan organ tubuh.
Sejumlah studi memperlihatkan, janin bisa mengalami infeksi. Ternyata, mikrosefalus bukanlah satu-satunya dampak dari virus Zika terhadap bayi. Virus ini bisa menyebabkan penurunan jaringan otak, kerusakan mata, serta gangguan pada sendi dan otot.
Hingga saat ini, masih belum ada pengobatan spesifik untuk infeksi virus Zika. Namun, telah tersedia pengobatan untuk meringankan berbagai gejalanya.
Selain beristirahat dan mengonsumsi cukup cairan, Anda pun akan direkomendasikan mengonsumsi obat-obatan seperti acetaminophen (misalnya Tylenol). Obat golongan ini, berguna untuk meredakan demam dan nyeri sendi.
Sayangnya, vaksin untuk mencegah virus Zika pun belum tersedia. Begitu pula dengan antibiotik untuk virus tersebut.
Jika berencana mengunjungi wilayah-wilayah endemik, sebaiknya Anda memakai losion antinyamuk sepanjang hari. Selain itu, Anda disarankan untuk mengenakan baju dan celana lengan panjang, baik di dalam maupun luar ruangan.
Sebab, nyamuk-nyamuk yang menyebarkan virus Zika, sangat aktif di siang hari. Terutama di luar ruangan. Jadi, jika ingin menggunakan losion tabir surya, Anda bisa mengaplikasikannya dulu, sebelum mengoleskan losion antinyamuk.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kolesterol tinggi saat hamil bisa terjadi dan naik hingga 25-50% pada trimester kedua dan ketiga. Ciri kolesterol tinggi pada ibu hamil biasanya tidak mudah untuk dideteksi karena normal terjadi saat kehamilan, seperti cepat mengantuk hingga kesemutan.
Pusing saat hamil kerap dialami beberapa wanita. Penyebab keluhan ibu hamil ini di antaranya adalah perubahan hormon, morning sickness parah, hingga munculnya rasa cemas.
Memasuki usia hamil 37 minggu, bayi bisa lahir kapan saja. Selain itu banyak dari kondisi ibu yang bisa menjadi tanda-tanda melahirkan seperti keluarnya lendir dari vagina (mucus plug).
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved