Banyak mitos gagal jantung yang beredar dan membuat masyarakat salah kaprah. Salah satunya yang mengatakan gagal jantung tidak bisa dicegah. Padahal, cara mencegah gagal jantung cukup mudah dan murah, yakni menjalani gaya hidup sehat.
2023-03-25 21:56:47
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kenali gejala gagal jantung sejak dini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk
Anda mungkin sudah banyak mendengar tentang penyakit gagal jantung. Bagi orang awam, gagal jantung bisa berarti organ jantung yang rusak dan kehilangan fungsinya. Tetapi, tidak semua informasi yang Anda dengar benar sepenuhnya. Berikut fakta dan mitos gagal jantung yang harus diketahui oleh masyarakat luas.
Advertisement
Berikut adalah beberapa mitos terkait penyakit gagal jantung yang perlu Anda waspadai:
Gagal jantung tidak berarti jantung Anda berhenti berdetak. Jantung masih berfungsi, hanya saja tidak dapat memompa semua darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Jadi, jika seseorang mengalami gagal jantung di satu sisi jantung atau di kedua sisi, sebenarnya jantung masih memompa, hanya tidak sekuat yang seharusnya.
Gagal jantung adalah penyakit seumur hidup, itu benar. Akan tetapi, bukan berarti penyakit ini tidak bisa diobati.
Ada berbagai pengobatan gagal jantung yang ditujukan mengurangi gejala dan membantu bekerja lebih optimal. Obat-obatan, pembedahan, dan perangkat implan, seperti alat pacu jantung dapat mengobati gagal jantung.
Namun, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, di antaranya:
Gagal jantung biasanya terjadi karena otot melemah akibat kondisi atau penyakit lain. Artinya, gagal jantung sangat bisa dicegah tergantung dari penyebabnya.
Misalnya saja, beberapa penyakit atau kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko gagal jantung berhubungan dengan gaya hidup sehat, seperti hipertensi dan diabetes.
Itu sebabnya, cara terbaik mencegah gagal jantung adalah menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, beberapa kebiasaan hidup yang perlu dilakukan, antara lain:
Pertanyaan besar sering muncul di tengah masyarakat awam, benarkah gagal jantung sama dengan serangan jantung? Meski terdengar mirip, kedua hal ini sama sekali berbeda.
Serangan jantung terjadi ketika pasokan darah ke jantung terhambat atau terhenti. Ini sering disebabkan oleh penumpukan plak di pembuluh darah arteri atau karena gumpalan darah yang menyumbat.
Sementara itu, gagal jantung adalah kondisi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah sebanyak yang dibutuhkan tubuh Anda. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan, serangan jantung bisa jadi salah satu penyebab gagal jantung.
Ketika seseorang mengetahui bahwa mereka mengalami gagal jantung, mereka mungkin takut untuk melakukan terlalu banyak gerakan atau aktivitas yang memicu kelelahan. Padahal, tetap aktif dan bergerak secara teratur teratur justru menjadi salah satu bagian dari penyembuhan. Sebab, olahraga untuk kesehatan jantung memang nyata manfaatnya.
Namun, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat untuk Anda. Walau dianjurkan tetap aktif, Anda sebaiknya menghindari olahraga dengan intensitas berat.
Cobalah olahraga intensitas ringan. Memilih jenis yang tepat akan memberikan banyak manfaat, seperti memperkuat otot jantung, membantu sirkulasi peredaran darah, dan meredakan gejala gagal jantung.
Gagal jantung memang lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun, tetapi anak-anak dan orang dewasa yang lebih muda juga masih bisa mengalaminya. Ini berarti setiap kalangan usia bisa mengalami gagal jantung.
Ada beberapa gejala gagal jantung yang bisa jadi sinyal untuk Anda mulai waspada. Sering kali, gejalanya tidak terduga atau ringan. Gejala gagal jantung meliputi:
Setelah Anda didiagnosis gagal jantung, sangat penting untuk terus memantau kondisi kesehatan dan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda.
Baca juga: Ini Perbedaan Gagal Jantung Kanan dan Kiri yang Perlu Diketahui
Berikut adalah beberapa fakta gagal jantung yang perlu diwaspadai:
Salah satu kebiasaan yang faktanya meningkatkan risiko penyakit gagal jantung adalah merokok. Setiap kali seseorang merokok, kandungan di dalamnya akan berpotensi merobek lapisan arteri yang disebut endotelium.
Ketika lapisan endotelium semakin tipis, risiko terkena penyakit arteri koroner, serangan jantung, hingga gagal jantung menjadi semakin meningkat.
Terlalu banyak mengonsumsi natrium bisa menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Cairan yang tertahan di dalam tubuh bisa meregangkan bilik jantung dan berkontribusi menurunkan kinerja jantung untuk memompa darah pada pasien gagal jantung.
Fakta gagal jantung lainnya adalah memiliki banyak jenis karena bisa memengaruhi vertikel kiri, kanan, maupun keduanya.
Salah satu jenis gagal jantung adalah gagal jantung sistolik. Ini terjadi ketika fungsi otot jantung berkurang, sehingga darah tidak mengalir sempurna ke seluruh tubuh.
Baca juga: Waspadai Komplikasi Gagal Jantung yang Berisiko Dialami Pasien
Gagal jantung merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan seumur hidup. Akan tetapi, dengan pengobatan gagal jantung yang tepat, tanda dan gejala gagal jantung dapat membaik, serta jantung terkadang menjadi lebih kuat. Pengobatan gagal jantung dapat membuat penderitanya hidup lebih lama dan mengurangi potensi mati mendadak.
Ada beberapa pengobatan gagal jantung yang mungkin direkomendasikan dokter, seperti:
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Troponin adalah protein yang dilepaskan ke aliran darah saat mengalami serangan jantung. Tes troponin dilakukan jika terjadi gejala serangan jantung atau masalah jantung lainnya.
Bunyi jantung berasal dari katup jantung yang membuka dan menutup saat darah mengalir. Namun, terdapat perbedaan antara bunyi jantung normal dan abnormal.
Diseksi aorta adalah kondisi robeknya arteri terbesar dalam tubuh yang berperan membawa darah ke jantung. Termasuk penyakit langka, namun kondisi ini bisa mengancam nyawa penderitanya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved