Pengentalah darah pada ibu hamil normal terjadi karena perubahan yang juga terjadi saat kehamilan. Kadar D-dimer juga mungkin saja lebih tinggi. Namun, Anda perlu waspada jika tingginya melebihi batas atas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Mar 2022
Pengentalan darah pada ibu hamil merupakan salah satu respons tubuh terhadap kehamilan
Table of Content
Darah memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Darah bertugas membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Penggumpalan darah pada ibu hamil tidak hanya mengganggu fungsi tubuh ibu, tetapi juga janin. Kenali lebih jauh bahaya kondisi ini dengan mengetahui penyebab, ciri, dan cara mengatasinya berikut ini.
Advertisement
Pengentalan darah merupakan perubahan konsentrasi darah yang tadinya cair menjadi lebih kental atau padat. Jika darah jadi lebih kental, akibatnya ibu hamil bisa lebih rentan mengalami penggumpalan atau pembekuan darah. Kondisi ini bisa berakibat fatal.
Siapa saja bisa mengalami pengentalan darah. Namun, kondisi ini lebih rentan terjadi pada ibu hamil, menjelang persalinan, hingga 3 bulan setelah melahirkan.
Dikutip dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, wanita hamil 5 kali lebih berisiko mengalami penggumpalan darah daripada wanita tidak hamil.
CDC juga menyebutkan, penyebab pengentalan darah pada ibu hamil berhubungan dengan perubahan tubuh selama kehamilan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab pengentalan darah saat hamil:
Meski semua ibu hamil mungkin saja mengalami pengentalan darah saat kehamilan, ada beberapa hal yang membuat risikonya jadi lebih tinggi.
Beberapa faktor yang menyebabkan risiko pengentalan darah pada ibu hamil meningkat, antara lain:
BACA JUGA: Memahami Bagaimana Mekanisme Proses Pembekuan Darah dalam Tubuh
Kaki bengkak saat hamil disertai nyeri di tubuh bagian bawah merupakan ciri-ciri pengentalan darah pada ibu hamil yang paling umum.
Beberapa ciri-ciri pengentalan darah pada ibu hamil yang perlu Anda waspadai dan konsultasikan dengan dokter antara lain:
Ciri-ciri ini biasanya disertai dengan hasil tes D-dimer tinggi pada ibu hamil. D-dimer merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penggumpalan darah dalam tubuh.
Namun demikian, tes ini sebenarnya lebih umum dilakukan pada orang yang tidak hamil. Sebab, tes D-dimer untuk ibu hamil sebenarnya kurang akurat.
Alasannya, D-dimer tinggi saat hamil termasuk salah satu hal yang normal karena perubahan fungsi tubuh selama kehamilan.
Jurnal BioMed Research International menyebutkan kadar D-dimer normal pada ibu hamil adalah:
Hasil D-dimer pada ibu hamil yang lebih tinggi dari referensi tersebut bisa mengindikasikan adanya kondisi lain yang mengarah pada komplikasi kehamilan.
BACA JUGA: Trimester 3 Kehamilan: Apa Saja Perkembangan dan Risiko yang Perlu Diketahui Calon Ibu?
Konsultasikan ke dokter terkait cara mengatasi pengentalan darah pada ibu hamil yang sesuai dengan kondisi Anda.
Antikoagulan atau obat pengencer darah bisa membantu memecah penggumpalan darah yang terjadi dan membuat aliran darah kembali lancar. Biasanya, heparin umum digunakan sebagai obat pengencer darah untuk ibu hamil.
Namun, beberapa jenis obat antikoagulan biasanya memiliki efek samping berupa perdarahan yang juga berbahaya bagi ibu hamil.
Itulah sebabnya, tidak semua kasus pengentalan darah pada ibu hamil memerlukan pengencer darah. Dokter mungkin akan memberikan beberapa cara sederhana untuk mengurangi risiko pengentalan atau pembekuan darah pada ibu hamil, antara lain:
BACA JUGA: Berbagai Pengencer Darah Alami yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Pengentalan darah pada ibu hamil sangat mungkin terjadi akibat adanya perubahan fisik selama kehamilan. Jika ini terjadi, Anda mungkin akan mengalami ciri-ciri, seperti nyeri dan bengkak pada bagian tubuh bawah.
Beberapa obat pengencer darah (antikoagulan) untuk ibu hamil bisa menjadi solusi. Namun, perlu diingat bahwa obat jenis ini juga memiliki risiko efek samping berupa perdarahan yang bisa membahayakan kehamilan.
Untuk itu, penting bagi Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi dan mendapatkan perawatan yang tepat, serta jenis obat pengencer darah untuk ibu hamil jika diperlukan.
Jika masih ada pertanyaan seputar pengentalan darah pada ibu hamil, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Fetal alcohol syndrome adalah salah satu dampak buruk akibat ibu hamil minum alkohol yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental.
15 Mei 2019
Perbedaan utama antara bayi tabung dan inseminasi terletak di terjadinya proses pembuahan. Keduanya juga berbeda dengan kloning. Kloning tidak melibatkan proses pembuahan.
12 Okt 2021
Hamil 12 minggu akan memperlihatkan janin yang tumbuh dan berkembang. Bayi akan memiliki ukuran tubuh sebesar aprikot dan ibu pun akan mengalami perubahan fisik, seperti perubahan pada kulit hingga payudara.
31 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved