Pengapuran tulang adalah salah satu jenis peradangan sendi (arthritis) yang ditandai dengan rusaknya tulang rawan di dalam sendi. Kondisi ini sering juga disebut osteoartritis. Pengapuran tulang bisa memicu nyeri, kekauan dan pembengkakan pada sendi.
21 Nov 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pengapuran tulang kerap terjadi di sendi lutut
Table of Content
Pengapuran tulang merupakan kondisi yang kerap menyerang persendian, teruma di bagian lutut dan pinggang. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita berusia lanjut, namun bisa juga menyerang orang lain yang memiliki faktor risiko, seperti pengidap obesitas dan cedera sendi.
Advertisement
Pengapuran tulang berbeda dengan pengeroposan tulang. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai kondisi ini sehingga Anda lebih waspada.
Pengapuran tulang atau osteoartritis adalah salah satu jenis peradangan sendi (arthritis) yang ditandai dengan rusaknya tulang rawan di dalam sendi.
Normalnya, tulang rawan tersebut bisa bertindak sebagai bantalan sehingga kedua tulang dalam sendi tidak saling bergesek. Saat tulang rawan rusak, maka tulang yang seharusnya terlindungi, mulai mengalami perubahan seperti terkikis atau aus.
Karena itu, kondisi ini juga banyak disebut sebagai penyakit sendi degeneratif atau arthritis "keausan".
Kerusakan yang terjadi pada sendi dan tulang tersebut bisa bertambah para seiring waktu. Pada kondisi yang parah, pengapuran tulang bisa menyebabkan penurunan fungsi, bahkan kecacatan.
Rasa nyeri pada sendi juga membuat beberapa orang dengan kondisi ini mungkin tidak lagi dapat melakukan tugas atau pekerjaan sehari-hari.
Gejala osteoartritis seringkali berkembang perlahan dan terus memburuk seiring waktu. Beberapa tanda dan gejala pengapuran tulang dapat meliputi:
Jika Anda merasakan nyeri dan kekakuan sendi yang tidak kunjung hilang, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
Seiring bertambahnya usia, persendian dapat mengalami kerusakan kecil yang berlangsung secara terus menerus.
Umumnya tubuh dapat memperbaiki sendiri kerusakan tersebut sehingga tidak mengalami gejala apa pun.
Saat seseorang mengalami osteoartritis, tulang rawan pelindung di ujung tulang mengalami kerusakan yang lebih signifikan sehingga menyebabkan rasa sakit, bengkak, gangguan gerak, dan gejala lainnya.
Hngga saat ini belum diketahui pasti penyebab pengapuran tulang. Namun, ada beberapa hal yang diperkirakan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami osteoartritis, termasuk:
Pengapuran tulang dan pengeroposan tulang merupakan dua kondisi yang berbeda. Pengapuran tulang adalah osteoartritis, sementara pengeroposan tulang adalah osteoporosis.
Pengapuran tulang terjadi karena proses mekanis yang menyebabkan tulang rawan pelindung sendi menjadi rusak. Pengeroposan tulang atau osteoporosis adalah keadaan di mana terjadi pengurangan kepadatan dan kualitas tulang. Pengurangan kepadatan tulang ini terjadi secara perlahan namun terus-menerus.
Proses pengeroposan tulang biasanya mulai menurun di usia >35 tahun dan lebih cepat terjadi pada wanita setelah menopause.
Tidak seperti pengeroposan tulang, orang yang mengalami pengapuran tulang biasanya tidak mengalami gejala sampai terjadi patah tulang. Oleh karena itu, pengeroposan tulang seringkali disebut sebagai “silent disease”
Pengapuran dan pengeroposan tulang adalah penyakit tulang kronik yang dikaitkan dengan proses penuaan. Walau keduanya terdengar mirip, keduanya berbeda baik gejala maupun penanganannya.
Baca Juga: Daftar Obat Osteoarthritis yang Medis dan Alami
Berikut ini beberapa cara mengatasi pengapuran tulang yang bisa Anda lakukan:
Sendi yang mengalami tekanan berlebih bisa memperburuk pengapuran tulang yang sedang Anda diderita. Solusi mudahnya adalah menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan yang ideal.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan untuk pengapuran tulang yang sehat, seperti sayur, buah, dan ikan yang bisa menguatkan tulang serta sendi.
Olahraga secara teratur penting dilakukan untuk dapat menguatkan otot di sekitar sendi yang sedang mengalami pengapuran. Hal ini akan membuat sendi Anda menjadi lebih stabil dan dapat mengurangi tingkat keparahan osteoarthritis.
Ada beberapa jenis olahraga yang baik untuk pengapuran tulang, antara lain bersepeda dan berenang. Pastikan olahraga yang Anda lakukan tidak berlebihan agar tidak memperburuk masalah yang diderita.
Saat kondisi osteoarthritis yang Anda alami menimbulkan rasa sakit, cobalah gunakan kompres hangat atau air dingin untuk meringankan rasa sakitnya. Penggunaan kompres hangat bisa melemaskan otot, sedangkan kompres dingin dapat meredakan kram otot dan nyeri.
Penggunaan obat pereda rasa sakit seperti krim atau gel yang dijual bebas di apotik juga Anda pilih untuk meredakan osteoarthritis.
Krim atau gel pereda rasa sakit cocok digunakan pada sendi yang dekat dengan permukaan kulit, seperti persendian lutut dan jari-jari.
Menggunakan alat bantu seperti tongkat mungkin dibutuhkan untuk memudahkan penderita pengapuran tulang untuk beraktivitas.
Penggunaan alat bantu khususnya pada kasus pengapuran tulang akibat kerusakan tulang dan sendi yang sudah berlanjut bisa memudahkan pergerakan sendi yang mulai rapuh. Untuk menentukan jenis alat bantu yang tepat, sebaiknya Anda mengkonsultasikannya kepada dokter orthopedi.
Baca Juga
Jika Anda masih ingin berkonsultasi seputar pengapuran tulang, gunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Siapa sangka, bahaya kasur angin bisa meningkatkan risiko kematian pada bayi akibat permukaannya yang tidak rata dan teksturnya yang kendur.
Sindrom piriformis adalah gangguan neuromuskular yang seringkali menyebabkan rasa sakit di bokong sampai ke area kaki. Saat rasa nyeri di bokong dan belakang kaki sudah tidak tertahankan, itu tandanya Anda harus datang ke dokter.
Penyebab tulang pipi menonjol atau rata dipengaruhi oleh faktor keturunan, seperti etnis dan latar belakang genetik. Untuk mengatasi tulang pipi yang menonjol, Anda bisa menggunakan make-up, filler, hingga melakukan operasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved