Obat kanker rektum terbaru, dostarlimab, terbukti berhasil menyembuhkan kanker rektum stadium 2 dan 3 dengan gen MMRd pada 14 orang pasien yang mengikuti uji coba klinis. Pengobatan ini termasuk dalam jenis imunoterapi.
2023-03-28 00:38:35
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penelitian obat kanker rektum menggunakan dostarlimab menunjukkan hasil menggembirakan
Table of Content
Penelitian mengenai obat kanker masih terus dilakukan hingga saat ini. Salah satunya adalah uji coba obat kanker rektum dengan metode imunoterapi.
Advertisement
Berdasarkan hasil penelitian terbaru, obat dostarlimab berhasil menyembuhkan kanker rektum pada 14 orang pasien, tanpa memberikan efek samping yang berarti.
Kanker rektum adalah kanker yang tumbuh di area rektum, yakni organ yang terletak di antara usus besar bagian akhir dan anus. Kanker yang ada di rektum dan usus (colon) juga sering disebut sebagai kanker kolorektal.
Perawatan untuk kanker rektum sering dilakukan dengan kemoterapi ataupun radioterapi. Kanker ini sulit dioperasi karena lokasinya berada di area sempit dan sangat berdekatan dengan organ lain.
Orang yang mengalami kanker rektum biasanya merasakan gejala seperti perubahan pola buang air besar (diare dan konstipasi yang tak kunjung reda), buang air besar berdarah, sakit perut, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, dan lemas.
Tingkat kesembuhan kanker rektum cukup tinggi. Namun pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi bisa memicu efek samping yang mengganggu.
Oleh karena itu, para peneliti terus mencari cara mengobati kanker pada rektum tanpa harus membuat pasien merasakan efek samping, yang membuat mereka kesulitan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari.
Salah satu eksperimen terbaru yang dilakukan untuk mencari obat kanker rektum, memberikan hasil yang sangat menggembirakan. Percobaan ini adalah salah satu metode pengobatan imunoterapi dan dilakukan di Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK), Amerika Serikat, dipimpin oleh dua orang ahli kanker, yaitu Dr. Luiz Diaz dan Dr. Andre Cercek.
Hasil penelitian obat kanker rektum tersebut sudah dipublikasikan melaluli jurnal medis The New England Journal of Medicine.
Meski begitu, tidak semua pengidap kanker rektum bisa disembuhkan dengan obat ini. Pasalnya, ada kriteria khusus bagi pasien yang mengikuti eksperimen, yaitu harus mengidap kanker rektum stadium 2 atau 3 dengan gen mismatch repair-deficient atau MMRd. Ini adalah gen yang membuat kanker lebih sensitif terhadap imunoterapi.
Saat menjalani percobaan pengobatan, 14 orang pasien diberi obat dostarlimab lewat pembuluh darah vena setiap tiga minggu sekali, selama enam bulan.
Sel imun di tubuh kita memiliki pelindung yang disebut sebagai checkpoint, yang membut sel tidak menyerang sel normal. Saat tumbuh sel kanker, fungsi checkpoint ini akan terganggu bahkan hilang. Akibatnya, tumor bisa berkembang makin besar.
Saat masuk ke dalam tubuh, dostarlimab yang digunakan dalam penelitian ini, akan bertindak sebagai inhibitor checkpoint di sel imun. Dengan ini, sel imun bisa mengenali dan menyerang sel kanker yang mengandung gen MMRd.
Obat dostarlimab bisa digunakan untuk mengobati kanker rektum yang belum mengalami mestatasis.
Setelah menjalani satu kali sesi pengobatan, pasien dalam eksperimen ini melaporkan bahwa mereka merasa jauh lebih baik. Gejala seperti buang air besar berdarah tidak lagi dialami, begitu juga dengan nyeri hebat di area perut dan organ sekitarnya.
Beberapa pasien yang sudah menjalani dua sampai tiga kali sesi pengobatan, bahkan mengatakan bahwa mereka telah kembali merasa normal.
Selama menjalani pengobatan eksperimental ini, kondisi pasien terus dipantau. Hasilnya menunjukkan bahwa tumor di area rektum terus mengecil dan pada akhir sesi pengobatan, tidak ada lagi tanda serta gejala kanker rektum yang tersisa. Artinya, pasien sudah mengalami remisi.
Berbagai fungsi tubuh yang tergganggu akibat kanker rektum bisa kembali seperti semula. Contohnya, fungsi buang air, kesuburan, dan seksual.
Kekambuhan kanker bisa terjadi secara lokal (kanker kembali muncul di area yang sama dengan sebelumnya), regional (kanker kembali muncul di kelenjar getah bening dekat area sebelumnya, dan distant atau jarak jauh (kanker kembali muncul di organ atau jaringan yang jauh dari area sebelumnya).
Pada kanker rektum, kekambuhan lokal disebutkan bisa terjadi pada 3,7-13% pasiennya. Ini adalah presentase untuk pasien yang menerima perawatan berupa kemoradioterapi ataupun radioterapi.
Sementara itu, pasien pertama yang disertakan dalam penelitian ini, sudah berhasil sembuh dari kanker rektum selama dua tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda kekambuhan. Pasien-pasien lain pun belum menunjukkan tanda kekambuhan meski periode kesembuhannya berbeda-beda.
Saat ini, tim dokter maupun tim peneliti kesehatan masih terus memantau kondisi para peserta uji klinis tersebut.
Baca Juga
Penelitian mengenai obat kanker lewat metode imunoterapi ini masih dilakukan dalam skala kecil. Namun karena hasilnya yang menjanjikan, para ahli terus berusaha untuk menerapkannya pada kondisi kanker yang lebih luas.
Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar kanker rektum dan cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya, konsultasikan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penderita prostat mungkin harus menghindari beberapa pantangan makanan untuk mencegah kondisinya semakin memburuk. Beberapa makanan yang bisa Anda pilih, antara lain buah dan sayur.
Leukemia adalah jenis kanker yang disebabkan mutasi sel pada sumsum tulang serta gangguan pada produksi sel darah putih. Kenali berbagai faktor risikonya!
Tanda atau ciri-ciri penyakit kanker bisa bervariasi. Bahkan, terkadang mirip dengan penyakit pada umumnya. Biasanya, gejalanya berupa batuk terus menerus, demam tanpa penyebab, perdarahan atau memar, benjolan, hingga perubahan berat badan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved