Penebalan dinding rahim terjadi karena ada terlalu banyak sel di bagian tersebut. Kondisi ini umum biasanya terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun dan termasuk jarang terjadi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
23 Apr 2021
Penebalan dinding rahim sebenarnya bukanlah kanker
Table of Content
Sistem reproduksi wanita yang cukup kompleks, dan perlu mendapat perhatian khusus demi menjaga kesehatan dan fungsi reproduksi yang optimal. Salah satu kondisi yang dapat dialami oleh wanita dan perlu dipahami adalah terjadinya penebalan dinding rahim.
Advertisement
Bahayakah kondisi tersebut? Benarkah berhubungan dengan kanker? Apa saja penyebab penebalan dinding rahim dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini!
Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium merupakan suatu kondisi di sistem reproduksi wanita yang ditandai dengan penebalan akibat terlalu banyak sel (hiperplasia) pada lapisan dinding rahim (endometrium). Hal tersebut biasanya dialami oleh wanita di atas 35 tahun, atau pada saat perimenopause dan menopause.
Bahayakah kondisi tersebut? Sebetulnya kondisi ini termasuk jarang terjadi, yakni sekitar 113 kejadian dari 100.000 wanita. Perlu digarisbawahi bahwa hiperplasia endometrium bukan kanker, tapi wanita dengan kondisi ini memang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker rahim.
Endometrium mengalami perubahan sepanjang siklus menstruasi sebagai respons dari perubahan hormon. Wanita memiliki dua hormon penting yang berperan dalam proses menstruasi dan kehamilan, yaitu hormon estrogen serta progesteron.
Pada umumnya, hormon estrogen yang dihasilkan ovarium ini membantu menebalkan endometrium sebagai persiapan bakal janin, sedangkan hormon progesteron menyiapkan rahim jika terjadi kehamilan. Namun jika pembuahan tidak terjadi, maka kadar estrogen dan progesteron menurun. Hal inilah yang memicu menstruasi.
Pada kondisi penebalan dinding rahim ini terjadi ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, lantaran kadar hormon estrogen terlalu banyak dibandingkan hormon progesteron. Kelainan hormonal ini dapat menjadi penyebab penebalan dinding rahim.
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang turut andil dalam meningkatkan kejadian penebalan dinding rahim pada wanita, yaitu:
Beberapa kasus penebalan dinding rahim mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, gejala yang paling umum terjadi pada kondisi ini adalah perdarahan tidak normal. Tidak jarang, perdarahan hebat ini juga memicu timbulnya penyakit lain seperti anemia.
Beberapa kondisi berikut ini juga patut dicurigai sebagai gejala penebalan dinding rahim:
Tidak ada salahnya bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter jika menemui satu atau lebih dari gejala di atas. Dalam hal ini, dokter mungkin akan menjalankan pemeriksaan tertentu untuk menegakkan diagnosis, seperti trasnvaginal ultrasound, biopsi endometrial, maupun tindakan histeroskopi.
Baca Juga
Pada kondisi penebalan dinding rahim, biasanya dokter menyarankan dua tipe penanganan, yakni terapi hormon atau pengangkatan rahim.
Terapi hormon dengan progesteron atau progestin biasanya dilakukan di sebagian besar kasus yang disesuaikan pada jenis hiperplasia yang terjadi. Pemberian hormon ini umumnya dilakukan melalui suntikan, IUD, atau berbentuk obat minum. Namun, kejadian kekambuhan setelah terapi ini mungkin saja terjadi jika faktor risiko lain tidak terkontrol.
Sementara itu, operasi pengangkatan rahim atau histerektomi biasanya dilakukan pada kasus yang dicurigai sebagai kanker rahim melalui pemeriksaan tertentu. Sebagian besar kekambuhan tidak terjadi setelah tindakan ini dilakukan.
Kondisi penebalan dinding rahim mungkin saja terjadi. Namun, tidak perlu khawatir karena kondisi tersebut bisa diatasi bahkan dicegah dengan menghindari penyebab dan faktor risikonya. Jangan ragu untuk menjalani pengecekan rutin terhadap kondisi rahim Anda, terlebih jika ada gejala tertentu. Dengan deteksi sedini mungkin, kondisi penebalan dinding rahim dapat diatasi dengan baik.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang penebalan dinding rahim, Anda bisa bertanya langsung kepada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Rahim terbalik adalah kondisi rahim yang melengkung ke belakang menghadap serviks (leher rahim). Penyebabnya dapat berupa faktor genetik hingga penyakit. Kondisi ini dapat diatasi dengan penanganan medis, seperti pesari atau operasi.
7 Agt 2020
Ada sejumlah cara mengobati varikokel tanpa perlu obat-obatan medis. Apa saja cara menghilangkan varikokel tersebut? Simak informasinya berikut ini.
3 Sep 2023
Oviduk atau tuba falopi adalah saluran panjang yang menghubungkan ovarium dan rahim. Ini menjadi tempat bertemunya sel telur dan sperma pada proses pembuahan.
20 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved