(PTSD) post traumatic stress disorder adalah suatu gangguan psikologis yang berisiko melukai diri sendiri dengan menyilet tangan. Penderita PTSD melukai dirinya sendiri bukan dengan tujuan untuk bunuh diri, melainkan sebagai jalan keluar untuk mengatasi kekacauan yang sedang dirasakan secara psikologis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Jun 2019
Menyilet tangan atau membenturkan kepala adalah bentuk melukai diri sendiri yang dilakukan penderita PTSD
Table of Content
Post traumatic stress disorder (PTSD) selain membuat penderitanya tidak bisa terlepas dari bayang-bayang masa lalu yang membuat trauma, juga bisa memicu perilaku menyakiti diri sendiri. Tangan disilet, kepala dibenturkan, atau kulit digores merupakan beberapa bukti perilaku tersebut.
Advertisement
Bahkan, disebutkan bahwa orang yang mengalami PTSD memiliki kemungkinan lebih besar menyakiti diri sendiri, dibandingkan dengan orang tanpa riwayat gangguan tersebut. Perilaku melukai yang dimaksud pun bukan dilakukan untuk bunuh diri, melainkan sebagai jalan keluar untuk mengatasi kekacauan yang sedang dirasakan, secara psikologis.
Baca Juga
Bagi beberapa orang yang terkena PTSD, menyilet tangan, membenturkan kepala, atau bahkan menonjok tubuh sendiri, merupakan salah satu jalan untuk mengekspresikan emosi negatif seperti:
Terluka secara fisik, membuat penderita PTSD bisa melupakan rasa sakit secara psikologis atau emosional, untuk sementara waktu. Meski begitu, hilangnya rasa sakit secara emosional tersebut tetap akan kembali, dan bisa jadi, justru bertambah parah.
Menyilet tangan juga bisa dilakukan orang dengan PTSD dengan tujuan untuk “membangunkan” kesadaran diri sendiri. Penderita PTSD, sering kembali tenggelam dalam memori masa lalu yang membuatnya trauma.
Mengingat hal yang membuat trauma merupakan hal yang menyakitkan, namun sulit untuk dicegah. Melukai diri sendiri, seperti menyilet tangan, dinilai bisa menjadi cara untuk melupakan masa lalu.
Karena kebiasaan melukai diri sendiri umumnya merupakan bagian dari suatu gangguan psikologis, seperti PTSD, maka penanganannya pun tidak bisa dipisahkan. Meski begitu, sesi konsultasi yang dilakukan untuk mengatasi PTSD juga bisa ditambah dengan sesi tersendiri membahas lebih lanjut mengenai perilaku melukai diri sendiri.
Ada juga beberapa cara untuk mengurangi keinginan melukai diri sendiri, yang bisa dilakukan secara mandiri, seperti:
Jika cara d iatas tidak juga mampu mencegah keinginan untuk melukai diri-sendiri, maka beberapa langkah di bawah ini diharapkan bisa membantu.
Langkah-langkah di atas tentu harus tetap disertai dengan penanganan secara profesional. Jangan ragu untuk mengonsultasikan kondisi ini dengan dokter spesialis kejiwaan. Semakin cepat Anda memulai perawatan, maka semakin cepat pula rasa sakit yang dirasakan secara fisik maupun emosional, akan hilang.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Egois adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Ia juga tidak mau dikritik, suka melebih-lebihkan pencapaian, namun takut mengambil risiko. Berikut beberapa karakteristik dari orang egois.
13 Des 2022
Efek ganja secara negatif dan manfaat masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Tanaman ganja sendiri diketahui mengandung lebih dari 500 jenis zat kimia, dan bisa memberikan efek psikoaktif atau membuat pikiran menjadi linglung.
25 Apr 2023
Gangguan stres pascatrauma (Post-traumatic stress disorder/PTSD) merupakan kondisi mental yang dipicu oleh kejadian yang menakutkan. Untuk mencegahnya, mintalah dukungan dari orang sekitar.
31 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved