Kenali tanda-tanda untuk melakukan pencegahan bunuh diri pada seseorang atau teman dekat. Dengan tahu, Anda bisa menyelamatkan banyak nyawa manusia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
31 Mar 2022
Anda bisa selamatkan banyak nyawa
Table of Content
Saat seseorang melontarkan keinginan untuk mengakhiri hidupnya, Anda tidak boleh memandang remeh sekalipun ia mengatakannya dengan nada becanda. Langkah pencegahan bunuh diri yang Anda ambil pun harus dilakukan dengan hati-hati.
Advertisement
Menurut data organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO), bunuh diri bisa dilakukan oleh setiap kalangan. Bunuh diri juga merupakan penyebab kematian kedua tertinggi pada kelompok umur 15-29 tahun. Total hampir 800 ribu orang meninggal setiap tahun akibat bunuh diri atau sekitar 1 kasus setiap 40 detik.
Di Indonesia sendiri, angka kematian akibat bunuh diri tidak terlaporkan sesuai jumlah yang sebenarnya, karena berbagai faktor. Meski begitu, WHO memperkirakan terdapat 3,4 kasus bunuh diri per 100.000 penduduk Indonesia. Dalam penghitungan tersebut, laki-laki lebih banyak ditemukan melakukan bunuh diri dibanding perempuan.
Berikut beberapa cara mencegah orang bunuh diri yang bisa Anda lakukan:
Bertanya langsung pada orang terdekat mengenai pemikiran untuk mengakhiri hidup, bukanlah tidakan ofensif. Sebaliknya, hal tersebut bisa diartikan sebagai bentuk perhatian yang kemudian diharapkan akan membuka jalan bagi orang tersebut menumpahkan unek-unek terpendamnya pada Anda, sehingga mengurangi keinginannya untuk mengakhiri hidup.
Meskipun demikian, bunuh diri tetap merupakan isu sensitif sehingga Anda juga harus melakukan pendekatan secara personal. Sampaikan pertanyaan langsung tersebut secara hati-hati, dan usahakan tidak melakukannya di depan banyak orang.
Setiap orang bisa menyelamatkan nyawa orang lain yang ingin bunuh diri. Langkah ini tidak membutuhkan skill khusus. Anda hanya diminta unuk mampu mendengarkan keluhan orang lain tanpa menghakimi. Yang harus Anda lakukan adalah bersabar dan menerima semua keluhan orang tersebut.
Hindari juga beradu argumen tentang hal yang baik dan buruk. Jangan juga cepat memberi saran yang terdengar terlalu sederhana, karena Anda bisa dianggap sebagai orang yang tidak sensitif, menghakimi, dan seperti mempertanyakan kewarasan seseorang yang sedang ingin bunuh diri.
Jika Anda melihat orang tersebut sudah benar-benar membulatkan niat untuk melakukan bunuh diri, jangan tinggalkan ia sendirian. Sebaliknya, singkirkan benda-benda yang berpotensi mengakhiri nyawanya sendiri, misalnya benda tajam, senjata api, maupun obat-obatan yang berisiko disalahgunakan.
Cara mencegah bunuh diri ini sebaiknya dilakukan ketika kondisi mental orang tersebut sudah agak tenang. Ahli kejiwaan, baik psikolog maupun psikiater, mengetahui terapi yang tepat dalam mengurangi kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.
Ketika orang terdekat sudah dirawat oleh ahli kejiwaan sekalipun, Anda sebaiknya tetap menjalin komunikasi dengannya. Pastikan ia disiplin dalam menjalani terapi yang disarankan dokter dan tetap menjadi pendengar yang baik akan segala keluhannya.
Baca juga: Tanda Peringatan Bunuh Diri yang Harus Diperhatikan secara Serius
Salah satu langkah pencegahan bunuh tak kalah penting adalah mengenali tanda-tanda seseorang ingin mengakhiri hidupnya. Menurut American Foundation for Suicide Prevention (AFSP), tanda-tanda utama orang ingin bunuh diri adalah perubahan sikap yang sangat drastis, apalagi jika baru saja mengalami kejadian yang sangat menyakitkan atau tragis.
Dengan kata lain, orang yang biasanya ceria dapat berubah menjadi pendiam, maupun sebaliknya. Secara lebih detail, seseorang yang ingin bunuh diri biasanya bisa dideteksi dari:
Orang yang ingin bunuh diri biasanya akan melontarkan perkataan ingin mengakhiri hidupnya sendiri, merasa putus asa, tidak punya alasan lagi untuk hidup, menganggap diri sendiri menjadi beban hidup orang lain, atau mengalami luka hati yang tidak bisa disembuhkan lagi.
Orang yang ingin bunuh diri biasanya sering mencari cara bunuh diri (biasanya lewat pencarian di Internet), sering mengonsumsi minuman alkohol, mengisolasi diri dari keluarga atau teman, menghubungi teman atau keluarga untuk meminta maaf dan pamitan, tiba-tiba menjadi agresif, lelah, dan tidur terlalu banyak atau malah sedikit.
Orang yang ingin bunuh diri akan cenderung merasa depresi, cemas, kehilangan minat untuk melakukan apa pun, merasa malu, kesal, atau gampang marah.
Baca juga: Faktor Penyebab Kasus Bunuh Diri di Indonesia Sangat Tinggi
Seseorang bisa memiliki pemikiran bunuh diri karena berbagai alasan, bahkan karena hal-hal yang dianggap remeh. Namun biasanya, keputusan untuk mengakhiri hidup sendiri terjadi karena banyak faktor, mulai dari faktor genetik, psikologi, hingga sosiokultural.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal terkait bunuh diri, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Katarsis adalah pelepasan emosi dan ragam perasaan negatif dari dalam diri dengan cara yang cenderung positif. Berikut adalah beberapa contoh katarsis yang bermanfaat bagi kesehatan mental Anda.
29 Apr 2020
Perilaku agresi tidak hanya berpotensi membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain dan sekitarnya. Orang yang memiliki kecenderungan agresif ternyata memiliki cara kerja otak yang sangat berbeda dibanding dengan tidak agresif. Studi menunjukkan pada orang yang agresif impulsif terjadi ketidakseimbangan antara kerja amigdala dengan prefrontal korteks. Gangguan pada bagian otak ini menyebabkan seseorang tidak dapat menunjukkan emosi yang sesuai dalam menanggapi stimulus dan berdampak pada pe
28 Mei 2019
Karakter manusia bisa dibagi menjadi empat jenis, sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris. Seperti apa masing-masing karakter tersebut?
6 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved