Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara keseluruhan. Saat melakukan tes ini ini, hampir semua komponen darah dihitung untuk mengetahui penyakit pasien.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Mei 2020
Pemeriksaan darah lengkap dapat mendeteksi berbagai penyakit
Table of Content
Darah yang mengalir di tubuh bisa mewakili kondisi kesehatan kita sebenarnya. Itulah alasannya, untuk mendiagnosis suatu penyakit, tes darah adalah salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan. Tes darah sendiri ada berbagai macam. Namun yang paling lengkap adalah pemeriksaan darah lengkap.
Advertisement
Pemeriksaan darah lengkap atau complete blood count adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang ada di dalam tubuh Anda. Jumlah sel darah yang dihasilkan dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda dan memudahkan dokter untuk menentukan diagnosis maupun pengobatan. Hasil pemeriksaan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan di tubuh Anda.
Saat melakukan pemeriksaan darah lengkap, ada beberapa komponen darah yang akan diukur, yaitu:
Sel darah putih atau leukosit berperan dalam melawan bakteri, virus, maupun kuman penyebab penyakit lainnya. Saat ada berbagai penyebab penyakit ini masuk ke tubuh, sel darah putih akan memperbanyak diri.
Dalam hasil pemeriksaan darah lengkap, jumlah sel darah putih biasanya tertulis sebagai white blood cell (WBC). Jumlah yang lebih tinggi dari normal menandakan peradangan atau inflamasi, infeksi, atau gangguan kesehatan lainnya dalam tubuh.
Sementara itu, jumlah sel darah putih yang lebih rendah daripada normal, bisa menandakan efek penggunaan obat-obatan, infeksi virus, atau penyakit sumsum tulang belakang.
Sel darah merah atau eritrosit adalah komponen darah yang berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dalam pemeriksaan darah lengkap, jumlah sel darah merah biasanya tertera sebagai red blood cells (RBC). Jika jumlahnya kurang dari normal, maka tandanya Anda terkena anemia.
Pemeriksaan hematokrit dilakukan untuk melihat persentase sel darah merah yang terdapat pada total volume darah.
Jika jumlah hematokrit rendah, maka artinya tubuh Anda kekurangan zat besi. Sementara jika jumlahnya tinggi, artinya Anda sedang dehidrasi maupun mengalami kondisi lainnya.
Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang berperan sebagai kendaraan untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Sementara itu, MCH adalah pengukuran jumlah hemoglobin yang terdapat di setiap sel darah merah.
Nilai MCH yang lebih rendah dari normal bisa menandakan adanya anemia, celiac disease, atau kekurangan vitamin B12 maupun folat. Sementara itu, nilai MCH yang lebih tinggi dari normal dapat mengindikasikan penyakit hati, komplikasi kanker, kelenjar tiroid hiperaktif, sering minum alkohol, atau infeksi.
Jika MCH menhitung jumlah hemoglobin dalam satu sel darah merah, maka MCHC menghitung konsentrasi hemoglobin dalam volume tertentu.
Jika nilai MCHC lebih rendah dari normal, maka ada indikasi bahwa Anda mengalami anemia defisiensi besi atau thalasemia. Nilai yang melebihi batas normal menandakan anemia hemolitik autoimun hingga luka bakar serius.
Pada pemeriksaan MCV, akan terlihat ukuran rata-rata sel darah merah di tubuh Anda. Semakin besar ukuran sel darah merah Anda, maka nilai MCV pun semakin besar.
Nilai MCV yang lebih dari normal biasanya menandakan kekurangan vitamin B12 atau folat di dalam tubuh. Jika lebih kecil dari normal, Anda bisa saja menderita anemia jenis tertentu.
Platelet atau trombosit adalah komponen darah yang membantu proses pembekuan darah. Jika jumlah platelet lebih dari normal maka disebut trombositosis dan jika lebih rendah dari normal, maka disebut sebagai trombosiopenia.
Trombositosis bisa menandakan gangguan sumsum tulang, anemia, kanker, infeksi serta perdangan. Sementara itu, orang yang mengalami trombositopenia biasanya sering berdarah dan memar tanpa sebab. Kondisi ini bisa menandakan infeksi ginjal, efek samping kemoterapi, atau leukimia.
MPV menggambarkan ukuran rata-rata platelet. Platelet yang baru diproduksi, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan platelet lama. Sehingga, ukuran platelet yang rata-rata lebih kecil dari normal, bisa saja menandakan gangguan produksi platelet. Sebaliknya, jika lebih besar dari normal, maka ada indikasi produksi platelet berlebih.
RDW adalah jumlah variasi ukuran sel darah merah yang ada dalam sampel darah yang diambil. Jumlah RDW yang tidak normal bisa menandakan anemia, penyakit ginjal, hingga kanker kolorektal.
Baca Juga
Pemeriksaan darah lengkap biasanya menjadi salah satu tes yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan rutin. Dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan ini apabila Anda merasakan gejala seperti sering berdarah dan memar tanpa sebab.
Menurut ahli, tes darah lengkap juga dapat digunakan untuk membantu mendeteksi berbagai gangguan termasuk infeksi, anemia, penyakit pada sistem kekebalan, dan kanker darah. Hasil pemeriksaan darah lengkap dapat membantu dokter untuk melakukan beberapa hal di bawah ini.
Berikut ini beberapa tahapan yang akan Anda lalui saat menjalani pemeriksaan darah lengkap.
Setelah selesai menjalani pemeriksaan darah lengkap, Anda bisa saja merasa sedikit pusing. Area bekas penyuntikan juga akan terlihat memar, tapi akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Hasil pemeriksaan darah lengkap bisa keluar beberapa jam atau beberapa hari setelahnya. Di kertas hasil, biasanya akan tertera nilai normal dan nilai yang didapatkan dari sampel darah Anda.
Berikut ini rentang nilai normal masing-masing komponen pemeriksaan darah lengkap.
Rentang nilai normal dalam pemeriksaan darah lengkap bisa berbeda-beda di tiap laboratoriumnya. Namun, biasanya selisihnya tidak terlalu besar.
Hasil pemeriksaan ini biasanya bisa langsung diberikan pada Anda atau dikirimkan ke dokter yang memeriksa. Untuk mengetahui pasti arti dari nilai-nilai pada pemeriksaan darah lengkap, lakukan konsultasi lanjutan dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Pengobatan anemia bervariasi tergantung jenisnya. Obat untuk anemia biasanya berupa suplemen zat besi, vitamin, atau prosedur medis tertentu.
18 Apr 2023
Cara menaikkan trombosit dengan cepat dapat dilakukan secara alami maupun dengan konsumsi obat dan melakukan prosedur medis tertentu.
18 Apr 2023
Sel darah merah (eritrosit) merupakan salah satu jenis komponen darah dalam tubuh Anda. Eritrosit inilah yang berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.
28 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved