Kemenkes mewajibkan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan antropometri sebagai penilaian status gizi dan pertumbuhan bayi hingga anak. Kapan pemeriksaan ini harus dilakukan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
4 Mar 2022
pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir mencakup pengukuran berat badan dan panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas
Table of Content
Pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir adalah salah satu pemeriksaan fisik pertama yang tidak boleh terlewatkan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah bayi lahir sehat serta gizinya normal.
Advertisement
Jika terdeteksi adanya gangguan atau penyakit tertentu, dokter dapat segera menindaklanjutinya dengan cara tepat. Lantas, apa itu pengukuran antropometri dan bagaimana cara mengukurnya? Berikut ulasan selengkapnya.
Mengutip Kementerian Kesehatan, antropometri adalah metode yang digunakan untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia.
Lebih lanjut, pemeriksaan atau pengukuran antropometri pada bayi baru lahir adalah kumpulan data mengenai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh.
Berbeda dengan apgar score, pengukuran ini dilakukan sebagai rujukan untuk menilai status gizi, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Yaitu, usia bayi baru lahir hingga anak remaja usia 18 tahun.
Pemeriksaan fisik penting untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan tubuh atau anggota badan bayi baru lahir. Antropometri juga menjadi komponen kunci dari penilaian status gizi pada anak.
Pengukuran antropometri mencerminkan perubahan status gizi dan kesehatan fisik seorang anak.
Sebagai contoh, menentukan kesehatan bayi, seperti berat badan lahir bayi rendah, risiko berat badan berlebih, gizi buruk, hingga obesitas.
Mengutip dari CDC, pemeriksaan ini juga termasuk pemantauan berat badan dan panjang badan bayi, bentuk dan ukuran lingkar kepala, hingga penampakan leher, mata, hidung dan telinga bayi.
Data antropometri bayi dan anak-anak mencerminkan status kesehatan umum dan kecukupan asupan gizi serta melacak progres tumbuh kembang bayi dari waktu ke waktu.
Baca Juga
Dari penjelasan sebelumnya, ada pemaparan bahwa pemeriksaan antropometri pada anak bisa dilakukan sejak usia 0 bulan hingga 18 tahun.
Di Indonesia, pengukuran antropometri status gizi anak menurut Kementerian Kesehatan juga mengacu pada parameter WHO, yaitu berdasarkan pada 4 indeks pengukuran yang meliputi:
Adapun keempat indeks pemeriksaan antropometri tersebut digunakan untuk menentukan sejumlah kategori berikut:
Kategori ini digunakan untuk menentukan kategori bayi atau anak:
Berat badan normal bayi baru lahir adalah saat nilai Z-score pada pengukuran antropometri berada pada -2 SD sampai dengan +1 SD.
Pemeriksaan antropomerti ini digunakan untuk menentukan kategori bayi atau anak:
Adapun panjang normal bayi baru lahir atau tingginya, dikatakan ideal jika Z-score pada pengukuran berada pada -2SD sampai dengan +3SD. Tinggi rata-rata bayi baru lahir adalah berkisar 49.9 cm dan bayi perempuan 49.1 cm.
Baca Juga
Kategori pengukuran antropometri ini digunakan untuk menentukan bayi atau anak mengalami:
Bayi atau anak dikatakan memiliki gizi baik (normal) jika dalam pengukuran, Z-score nya menunjukan angka pada kisaran -2SD sampai dengan +1 SD.
Dalam pemeriksaan antropometri, lingkar kepala bayi juga ikut dipantau.
Adapun lingkar kepala normal bayi baru lahir yang cukup bulan adalah 35 cm. Biasanya pertambahan besar lingkar kepala bayi laki-laki lebih besar 1 cm dari bayi perempuan.
Mengutip penelitian bertajuk Neonatal Anthropometry: a tool to evaluate the nutritional status, and to predict early and late risks, peningkatan lingkar kepala mencerminkan pertumbuhan otak anak.
Pada periode 30 hari pertama kehidupan bayi baru lahir, hasil pengukuran lingkar kepala kecil, berkaitan dengan perkembangan kognitif dan saraf otak yang kurang optimal.
Bagian tubuh bayi lainnya yang diukur adalah lingkar lengan atas (LILA). Lingkar lengan atas bayi dapat menilai adanya kehilangan atau penambahan massa otot dan lemak pada tubuhnya.
Baca Juga
Selain pemeriksaan antropometri, berikut beberapa pemeriksaan fisik lainnya yang dilakukan pada bayi baru lahir, di antaranya adalah:
Pemeriksaan Apgar atau apgar score adalah pemeriksaan yang segera dilakukan setelah bayi baru lahir.
Sebagai contoh, meliputi pemeriksaan warna kulit, detak jantung, kekuatan otot, respon refleks bayi hingga pernapasan bayi. Apgar score dikatakan tinggi jika nilai seluruhnya mencapai lebih dari 7.
Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan area mulut yang meliputi area gusi dan langit-langit mulut. Pemeriksaan ini penting dilakukan salah satunya untuk mendeteksi kelainan seperti bibir sumbing.
Tak sampai disitu, ini juga mencakup pemeriksaan gigi jika sudah ada gigi sejak lahir. Lalu, ada juga pemeriksaan air liur, karena bayi yang berliur (ngeces) terus menerus kemungkinan mengalami atresia esofagus.
Baca Juga
Dalam pemeriksaan fisik ini, dokter akan memeriksa detak dan suara jantung bayi dalam kondisi normal atau sebaliknya. Dokter juga akan memeriksa kondisi paru, laju, pola pernapasan, dan mengevaluasi fungsi pernapasan.
Tarikan napas bayi normal per menit adalah 40-60 kali dan detak jantungnya adalah 120-160 per menit. Namun, walaupun detak jantungnya tampak lebih cepat, hal tersebut masih tergolong normal.
Tujuan dokter melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir adalah untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan pendengaran. Dokter akan menggunakan alat berupa otoacoustic emissions (OAE) atau automated auditory brainstem response (AABR).
Pemeriksaan ini mencakup denyut nadi di setiap lengan serta memastikan tangan dan kaki bayi bergerak optimal. Dokter juga akan memeriksa apakah bayi lahir dengan ukuran dan jumlah jari yang normal.
Pemeriksaan antropometri bayi adalah pemeriksaan awal yang penting dilakukan pada bayi baru lahir.
Untuk mencegah kelahiran bayi yang tidak normal, Anda sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan kandungan secara berkala sejak trimester pertama.
Untuk mengetahui lebih banyak seputar pemeriksaan antropometri dan perkembangan bayi , tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
Cuaca hingga mandi terlalu lama bisa menghilangkan kelembapan alami kulit dan membuat kulit bayi kering. Waspadai terjadinya eksim dengan cara mengatasi kulit kering pada bayi agar kembali lembap dan lembut.
17 Mei 2022
Necrotizing enterocolitis (NEC) biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Penyakit ini bisa menyebabkan usus bayi meradang bahkan membentuk lubang jika keadaannya sudah memburuk. Untuk mencegahnya, perhatikan tanda-tanda NEC, seperti pembengkakan perut, muntah, diare.
27 Agt 2019
Setelah bayi lahir, kebahagiaan dan kesibukan bercampur aduk menjadi satu. Ritme hidup dan jadwal aktivitas juga akan berubah total bahkan kacau balau. Siap atau tidak, ini dia 12 perubahan dan kejutan setelah bayi lahir
2 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved