Jam tidur anak berusia 1-2 tahun: 12-14 jam per hari, usia 3-6 tahun: 11-12 jam per hari, 7-12 tahun: 10-11 jam per hari, dan 12 tahun ke atas: 8-9 jam per hari. Jumlah waktu tidur tersebut harus terpenuhi agar tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal.
17 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Jumlah jam tidur anak ditentukan oleh berbagai faktor.
Table of Content
Memenuhi jumlah jam tidur anak sangatlah penting. Selain mengistirahatkan tubuh dan mengembalikan energi, tidur dapat menunjang tumbuh kembang anak. Bukan hanya tidur yang berkualitas, berapa lama anak tidur juga harus diperhatikan.
Advertisement
Ketika kurang tidur, anak bisa saja menjadi rewel bahkan tantrum. Jumlah waktu tidur bayi dan anak berbeda-beda bergantung pada usianya. Berikut adalah penjelasan seputar jam tidur anak dan tips menciptakan pola tidur yang baik untuk mereka.
Waktu tidur anak yang ideal dibedakan berdasarkan usianya. Berikut adalah jumlah jam tidur bayi dan anak yang sebaiknya dipenuhi:
Mengenai berapa jam bayi tidur, jam tidur bayi baru lahir biasanya sekitar 16-20 jam per hari. Namun, durasinya lebih singkat dalam satu kali tidur, yaitu 1-4 jam. Bayi prematur biasanya tidur lebih lama dan lebih pendek durasinya.
Karena bayi baru lahir belum memiliki jam tidur biologis atau ritme sirkadian, pola tidur bayi 0-3 bulan tidak memiliki kaitan dengan siang atau malam hari. Pada kenyataannya, mereka cenderung tidak memiliki pola sama sekali.
Pada usia 6 minggu, bayi mulai sedikit tenang, dan mungkin Anda menyadari pola tidur yang mulai terbentuk. Jam tidur bayi pada usia ini sekitar 14-15 jam per hari, yang paling lama bisa mencapai 6 jam dan cenderung terjadi saat sore hingga malam hari.
Kebingungan antara siang dan malam sudah tidak ada lagi. Kebutuhan jam tidur anak 1 tahun ini harus terpenuhi untuk tumbuh kembang si kecil.
Di usia 18-21 bulan, anak cenderung tidak lagi tidur saat pagi dan sore hari, dan hanya tidur siang sekali dalam sehari. Meski jam tidur anak 1-3 tahun membutuhkan sekitar 12-14 jam, mereka biasanya hanya mendapatkan waktu tidur selama 10 jam.
Kebanyakan anak yang berusia 21 hingga 36 bulan masih membutuhkan tidur siang sekali sehari, yang bervariasi antara 1 hingga 3 ½ jam lamanya. Jam tidur anak 2 tahun biasanya antara jam 7 dan 9 malam, lalu bangun sekitar jam 6 dan 8 pagi.
Tak jauh berbeda dari pola tidur anak 1-2 tahun, anak-anak pada usia 3-6 tahun membutuhkan tidur sekitar 11-12 jam per hari.
Di usia ini, waktu tidur yang baik untuk anak-anak adalah dimulai pada pukul 7 dan 9 malam, kemudian bangun sekitar jam 6 dan jam 8 pagi. Namun, jam tidur anak 3 tahun juga bisa bervariasi.
Pada usia 3 tahun, kebanyakan anak tetap tidur siang. Namun, memasuki usia 5 tahun, sebagian anak sudah tidak melakukannya. Tidur siang pun berangsur lebih cepat.
Selain itu, masalah seputar tidur biasanya terjadi setelah usia 3 tahun.
Pada usia ini, waktu tidur yang ideal untuk anak-anak adalah sekitar 10-11 jam per hari. Akan tetapi, dengan kesibukan sosial, sekolah, dan kegiatan keluarga, jam tidur cenderung berangsur semakin larut malam.
Mengenai jam berapa anak tidur malam pada usia 12 tahun, kebanyakan dari mereka tidur sekitar jam 9 malam. Namun, jam tidur anak pada anak usia ini bervariasi, mulai dari jam 7:30 hingga 10 malam.
Total jam tidur yang didapatkan adalah 9-12 jam, meskipun rata-ratanya hanya 9 jam per hari.
Tidur tetap menjadi hal yang penting untuk kesehatan anak remaja, sama seperti saat mereka masih anak-anak.Di usia ini, anak membutuhkan waktu tidur sekitar 8-9 jam per hari.
Pada kenyataannya, anak remaja membutuhkan lebih banyak tidur saat ini. Namun, banyak anak remaja mengalami tekanan sosial yang mengganggu kebutuhan tidur mereka sehari-hari.
Baca Juga
Bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan, tidur memiliki sederet manfaat untuk anak. Adapun manfaat tidur yang cukup untuk anak, di antaranya:
Anak membutuhkan tidur yang cukup untuk menunjang tumbuh kembangnya. Ketika tidur, otot-otot pada tubuh anak akan mengalami perbaikan. Hormon pertumbuhan juga dilepaskan selama anak tidur nyenyak.
Selain itu, tidur membantu anak mengontrol sinyal yang memberitahu kondisi lapar atau kenyang sehingga menjaga berat badannya tetap ideal.
Memiliki kualitas tidur yang baik dapat meningkatkan kinerja otak anak. Sebab, anak yang cukup tidur mampu mengendalikan suasana hati dan impulsnya sehingga dapat lebih fokus. Alhasil, ia juga cenderung berkonsentrasi di sekolah.
Selama tidur, tubuh anak memproduksi protein sitokin yang berfungsi untuk melawan infeksi, penyakit, dan stres. Protein ini juga membuat anak mengantuk sehingga mendorong tubuh untuk segera pulih saat sakit.
Itulah alasan mengapa tidur dengan cukup dapat membantu menjaga kesehatan tubuh sehingga kebutuhan tidur bayi dan anak harus terpenuhi.
Tidur yang cukup dapat membuat anak merasa segar saat bangun di pagi hari. Ia juga memiliki lebih banyak energi untuk beraktivitas. Alih-alih rewel, anak terlihat aktif dan ceria karena kebutuhan jam tidurnya terpenuhi.
Otak membutuhkan tidur untuk mengembalikan dayanya yang digunakan sepanjang hari.
Ketika cukup istirahat, otak memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan lebih baik, sekaligus mempelajari dan mengingat informasi baru.
Hal ini tentu dapat membantu meningkatkan kemampuan anak dalam belajar.
Selain jam tidur anak dan manfaatnya, Anda juga harus memahami dampak anak kekurangan tidur. Kurang tidur disinyalir dapat menurunkan prestasi akademik, di mana anak menjadi pelupa, susah fokus dan memperhatikan, serta sulit mengambil keputusan.
Waktu tidur yang kurang juga dapat menyebabkan anak menunjukkan lebih banyak masalah perilaku, seperti bersikap impulsif, rewel, dan tantrum, daripada anak yang cukup tidur di malam hari.
Durasi tidur bayi dan anak yang pendek pun bisa mempengaruhi pelepasan hormon pertumbuhan. Oleh sebab itu, pastikan anak tidur dengan cukup.
Selain itu, kekurangan tidur bisa membuat anak rentan terpapar kuman sehingga menjadi lebih mudah sakit. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah kesehatan berupa obesitas, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.
Anak juga bisa mengalami gangguan tidur, seperti mimpi buruk, mengompol, atau berjalan sambil tidur. Terkadang, ada kondisi medis di balik gangguan tidur yang anak alami.
Terakhir, orangtua perlu memperhatikan apakah anak menunjukkan dengkuran, jeda panjang antara napas, atau kesulitan bernapas selama tidur. Hal ini bisa menjadi tanda sleep apnea. Segera berkonsultasi pada dokter apabila anak mengalaminya.
Mengatur pola tidur anak 2 tahun ke atas bisa Anda lakukan dengan beberapa cara. Pastikan jumlah jam tidur anak yang berkualitas bisa terpenuhi.
Berikut adalah tips menciptakan pola tidur yang baik untuk anak:
Hal ini akan membantu terbentuknya kebiasaan tidur yang baik untuk anak sehingga ia tidak kekurangan tidur. Ketika bangun pagi setelah tidur nyenyak, anak akan kembali aktif ceria.
Jika orangtua ingin berdiskusi lebih lanjut seputar jam tidur anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Susah tidur di malam hari? Atau tidur terasa tidak nyenyak? Jangan-jangan, Anda masih sering melakukan kebiasaan buruk sebelum tidur, seperti main ponsel, minum kopi, atau berolahraga terlalu intens.
Parasomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan suatu peristiwa tidak diinginkan selama fase tidur. Parasomnia memiliki beragam jenis yang berbeda. Misalnya, sering mimpi buruk, terbangun di malam hari, hingga tidur berjalan.
Tidur setelah makan bisa menyebabkan berat badan naik, insomnia, dan GERD. Jika ingin tidur sebaiknya lakukan 2-3 jam setelah makan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved