Pektin adalah jenis serat larut yang terkandung dalam makanan seperti buah apel dan lemon. Manfaat pektin untuk kesehatan bisa menurunkan risiko kanker usus, mengontrol berat badan, hingga baik untuk gula darah dan lemak darah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
31 Jul 2023
Salah satu sumber pektin adalah apel
Table of Content
Serat yang kita konsumsi dari makanan ternyata banyak jenisnya. Salah satu yang cukup populer adalah pektin, serat unik yang menawarkan beberapa manfaat. Jika dikonsumsi, zat pektin bisa membantu mengendalikan berat badan, menurunkan risiko kanker usus besar, hingga mengendalikan gula darah.
Advertisement
Pektin adalah jenis serat pangan yang larut dalam air dan merupakan jenis polisakarida kompleks. Apabila dipanaskan dalam cairan atau masuk ke dalam sistem pencernaan, serat pektin bisa berubah menjadi gel.
Sifat unik pektin tersebut membuatnya sering dicampurkan dalam produk selai dan agar-agar, sebagai agen pengental. Terkadang, pektin juga digunakan sebagai agen penstabil dalam produk susu dan yogurt.
Di dunia farmasi, pektin dapat digunakan sebagai bahan baku kapsul atau lapisan obat lepas lambat.
Secara alami, pektin bisa didapatkan dari buah seperti apel, namun kamu juga bisa mengonsumsinya dalam bentuk kapsul sebagai suplemen serat larut air.
Serat larut air ini bermanfaat untuk membantu meredakan sembelit atau konstipasi, menurunkan kolesterol dan trigliserida, mengontrol gula darah, serta membantu pengendalian berat badan.
Sebagai salah satu jenis serat, pektin menawarkan beberapa manfaat kesehatan.
Beberapa manfaat pektin untuk kesehatan tubuh termasuk:
Beberapa riset uji tabung mengindikasikan bahwa pektin berpotensi membunuh sel kanker usus besar. Selain itu, dalam sebuah riset yang dimuat dalam International Journal of Biological Macromolecules, dilaporkan bahwa pektin bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan kerusakan sel yang memicu pembentukan sel kanker usus besar.
Para ahli berteori bahwa pektin dapat menurunkan risiko kanker usus besar karena dapat menghambat penyerapan galectin-3. Level tinggi galectin-3 dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.
Sebagai serat, zat pektin juga berpotensi untuk mengendalikan berat badan. Dalam beberapa studi, peningkatan asupan serat dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan kelebihan berat badan. Sebab, serat memang dikenal sebagai nutrisi yang membantu ‘mengisi’ perut. Sebagian besar makanan berserat juga cenderung rendah kalori.
Studi pada hewan juga mengindikasikan bahwa suplemen pektin merangsang penurunan berat badan dan pembakaran lemak pada hewan tikus.
Pektin bermanfaat untuk meredakan gangguan pencernaan. Hal ini karena saat masuk ke usus, pektik akan berubah menjadi gel yang membantu ‘melembutkan’ feses dan mempercepat proses makanan melewati saluran pencernaan, sehingga mengurangi konstipasi atau sembelit.
Tak sampai di situ, serat larut air seperti pektin juga dapat berfungsi sebagai probiotik yang menjadi sumber makanan untuk bakteri baik dalam usus.
Sifat unik dari pektin juga memberikan efek protektif bagi dinding usus, sehingga mencegah masuknya bakteri berbahaya. Tak heran makanan yang mengandung pektin seperti apel dan pisang dianggap baik untuk kesehatan usus dan lambung.
Dalam beberapa studi hewan, seperti sebuah riset yang dipublikasikan tahun 2016, dilaporkan bahwa pektin berpotensi untuk mengendalikan gula darah serta meningkatkan fungsi hormon terkait gula darah untuk mengontrol diabetes.
Temuan ini masih perlu diuji lebih lanjut, karena studi pada manusia menemukan efek penurunan gula darah dilaporkan tidak begitu signifikan. .
Selain mengendalikan gula darah, zat pektin juga berpotensi untuk mengontrol lemak darah. Hal ini karena pektin diyakini dapat mengikat kolesterol di saluran pencernaan agar tak diserap tubuh. Dengan demikian, risiko penyakit jantung pun dapat diturunkan.
Riset lanjutan diperlukan untuk menguatkan manfaat pektin ini.
Baca Juga: Manfaat Pisang untuk Diare, Salah Satunya Datang dari Kandungan Pektin
Pektin adalah serat larut yang bisa ditemukan pada makanan. Buah apel dan lemon merupakan salah satu makanan yang mengandung tinggi serat pektin.
Pektin juga tersedia dalam bentuk suplemen. Suplemen pektin biasanya dibuat dari kulit apel atau jeruk. Namun, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen pektin. Sebab, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi, perut kembung, dan perut bergas setelah mengonsumsi pektin.
Bagaimana dengan selai dan jelly yang mengandung pektin? Sayangnya, selai dan jelly tergolong sebagai makanan olahan yang sarat dengan gula dan kalori yang cukup tinggi. Sebagai makanan olahan, konsumsi selai dan jelly tentu sebaiknya dibatasi.
Baca Juga
Pektin adalah serat larut air yang dapat berubah menjadi gel saat memasuki sistem pencernaan. Mengonsumsi sayuran dan buah, terutama apel, menjadi cara terbaik untuk mendapatkan pektin. Suplemen pektin bisa dikonsumsi setelah kamu berkonsultasi dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Kebiasaan makan siang di meja kantor ternyata buruk untuk kesehatan tubuh. Anda akan duduk lebih lama sekaligus berpotensi membuat porsi makan tidak terkontrol.
16 Mei 2022
Monogliserida adalah jenis gliserida yang digunakan sebagai pengemulsi makanan. Monogliserida umumnya dianggap aman sebagai zat aditif produk-produk olahan.
9 Jan 2021
Buah penambah berat badan biasanya punya kalori dan kandungan lemak yang tinggi, seperti pisang dan alpukat. Namun, tetap perlu dibatasi.
7 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved