Pectus excavatum adalah kondisi yang terjadi ketika tulang dada "tenggelam" masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini lebih sering menyerang pria daripada wanita. Bagaimana cara mengobatinya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Mei 2023
Pectus excavatum membuat tulang dada "meringsek" ke dalam tubuh.
Table of Content
Pectus excavatum adalah kondisi yang membuat tulang dada cekung ke dalam atau tenggelam masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini sudah bisa terlihat sejak penderitanya baru lahir. Namun, gejalanya akan terlihat semakin parah saat pengidapnya menginjak usia remaja.
Advertisement
Sebenarnya, pectus excavatum terjadi karena kuatnya pertumbuhan jaringan ikat yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada atau sternum. Sehingga, tulang dada pun tumbuh ke dalam.
Para ahli belum benar-benar mengetahui penyebab pectus excavatum. Namun, mereka percaya bahwa faktor genetik mungkin memiliki peran dalam munculnya pectus excavatum pada seseorang.
Perlu diketahui, pectus excavatum bisa diderita bahkan sebelum seorang bayi lahir. Kondisi ini juga bisa berkembang setelah sang bayi dilahirkan.
Selain itu, pectus excavatum lebih sering diderita pria dibandingkan wanita. Kondisi masuknya tulang dada ke dalam tubuh ini, lebih sering ditemukan pada penderita:
Pectus excavatum tidak bisa dianggap remeh. Jika kondisinya parah, maka pectus excavatum bisa mengganggu fungsi organ tubuh yang berada di sekitar tulang dada, seperti jantung dan paru-paru.
Dari segi psikologis, kasus pectus excavatum yang tergolong ringan sekalipun, bisa membuat anak-anak tidak percaya diri terhadap tubuhnya sendiri.
Sebenarnya, gejala paling umum yang dirasakan penderita pectus excavatum adalah masuknya tulang dada ke dalam tubuh. Pada beberapa orang, kedalaman pectus excavatum akan semakin parah seiring bertambahnya usia.
Dalam beberapa kasus pectus excavatum yang lebih parah, tulang dada yang cekung ke dalam tubuh, bisa memberi tekanan pada paru-paru dan jantung. Sehingga, beberapa gejala di bawah ini akan muncul:
Jika pectus excavatum sudah menyebabkan beberapa gejala di atas, Anda disarankan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan perawatan terbaik, agar kondisi pectus excavatum tidak berkembang menjadi parah.
Terkadang, kondisi pectus excavatum yang sudah parah, bisa menimbulkan beberapa komplikasi. Sebab, masuknya tulang dada ke dalam, berpotensi memberikan tekanan pada jantung dan juga paru-paru.
Jika kedalaman tulang dada sudah semakin parah, hal ini bisa mempersempit ruang gerak paru-paru, sehingga tidak bisa menjalani fungsinya dengan baik.
Tekanan dari tulang dada ini juga bisa berdampak buruk pada jantung; membuat organ vital manusia ini “terdorong” ke sisi kiri dada dan menurunkan kemampuannya dalam memompa darah.
Sebenarnya, dokter hanya perlu melihat tampilan fisik dada Anda, untuk mendiagnosis pectus excavatum. Namun, biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk melihat adanya masalah pada jantung dan paru-paru, yang disebabkan oleh pectus excavatum. Tes itu meliputi:
Dengan melakukan rontgen dada, dokter bisa melihat kemiringan di tulang dada dan melihat kemungkinan jantung terdorong ke sisi kiri dada.
CT Scan dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kerusakan yang diakibatkan oleh pectus excavatum. CT Scan juga bisa melihat tekanan pada jantung dan paru-paru akibat masuknya tulang dada ke dalam tubuh.
Elektrokardiogram dapat dilakukan untuk melihat irama jantung dan kinerja sinyal listrik yang mengontrol detak jantung.
Ekokardiogram merupakan sebuah pemeriksaan untuk melihat kinerja jantung beserta katupnya.
Tes ini berguna untuk melihat kapasitas paru-paru dalam menampung udara, dan kecepatannya untuk mengosongkan diri dari udara.
Tes ini bisa menunjukkan kinerja jantung dan paru-paru, selama Anda berolahraga. Bentuk olahraga yang dilakukan biasanya berupa bersepeda atau lari di atas treadmill.
Beberapa tes di atas sangat diperlukan, untuk melihat potensi pectus excavatum dalam memengaruhi kinerja jantung dan paru-paru. Sebab, jika memang benar pectus excavatum telah memberikan dampak buruk pada organ dalam tubuh, dokter bisa merekomendasikan pengobatan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Pectus excavatum dengan kondisi yang parah, biasanya mengharuskan penderitanya menjalani beberapa operasi. Terdapa dua macam operasi yang umumya dilakukan untuk memperbaiki struktur tulang dada. Seperti apa prosedurnya?
Dokter bedah akan membuat sayatan kecil pada bagian dada, untuk memasukkan logam melengkung kemudian dipasang di bawah tulang dada yang bisa mengangkat tulang dada ke posisi normalnya.
Dalam beberapa kasus, lebih dari satu logam diperlukan untuk memperbaiki tulang dada yang terdampak pectus excavatum.
Setelah 2-3 tahun, logam akan diangkat dari dalam dada pasien.
Dokter bedah akan membuat sayatan besar, supaya tulang dada terlihat dengan jelas. Setelah itu, beberapa tulang rawan di bagian dada akan diangkat, dan disangga oleh logam. Dalam waktu 6-12 bulan, logam tersebut akan diangkat kembali.
Beberapa pasien pectus excavatum umumnya puas dengan hasil bentuk tulang dada mereka, setelah menjalani operasi. Namun, prosedur operasi ini bisa memberikan hasil yang lebih memuaskan, jika dilakukan saat penderita pectus excavatum masih dalam fase puber. Namun, bukan berarti pasien pectus excavatum tidak bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dari operasi tersebut.
Baca Juga
Itulah tadi penjelasan tentang penyebab, gejala, komplikasi, serta pengobatan pectus excavatum. Anda atau anggota keluarga yang mengalaminya, disarankan tidak meremehkan kondisi pectus excavatum. Sebab, ada beberapa komplikasi yang bisa membuat fungsi jantung dan paru-paru terganggu.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Dada sakit saat batuk dapat terjadi karena berbagai penyakit yang menyerang paru-paru. Mengenal penyebabnya sedini mungkin, akan membantu Anda mendapatkan penanganan medis terbaik.
16 Agt 2023
Tangan keseleo bisa terjadi akibat cedera olahraga, benturan benda keras, hingga terkilir akibat mengangkat beban yang berat. Teknik RICE merupakan pertolongan pertama tangan terkilir untuk mencegah perburukan kondisi.
8 Okt 2022
Perbedaan rheumatoid arthritis (RA) dan osteoarthritis (OA) terletak di penyebabnya. Namun, gejalanya cenderung mirip. Apa saja bedanya?
6 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved