Patogen adalah mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Mikroba ini dapat membuat kekebalan tubuh Anda menurun. Contoh patogen adalah bakteri, virus, dan jamur.
2023-03-25 07:10:27
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Patogen adalah organisme penyebab penyakit, seperti virus, jamur, dan bakteri
Table of Content
Pernah dengan soal patogen? Patogen merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebut berbagai mikroorganisme yang menyebabkan penyakit. Ada banyak jenis patogen yang perlu Anda waspadai mulai dari virus hingga parasit. Kenali lebih lanjut di bawah ini.
Advertisement
Patogen adalah agen biologis yang dapat menimbulkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit, yang dapat menyebabkan penyakit.
Di dalam tubuh manusia sebenarnya terdapat cukup banyak bakteri atau mikroba yang hidup. Beberapa bakteri tersebut melakukan simbiosis mutualisme dengan tubuh kita dan ada juga mikroba yang hanya “menumpang” hidup tanpa memberikan efek positif pada tubuh.
Berkat sistem imun tubuh yang baik, mikroba jahat yang ada dalam tubuh dapat dikontrol sehingga tidak menyebabkan penyakit. Namun, jika jumlah bakteri atau mikroba itu membesar, maka tubuh akan mengalami efek samping hingga menurunnya kekebalan tubuh.
Patogen yang berbahaya memiliki beberapa jenis. Mikroorganisme parasit ini bisa menggunakan tubuh inangnya untuk melipatkan diri, menyebabkan penyakit dan bisa menular, berikut jenis-jenis patogen yang berbahaya untuk kesehatan.
Virus adalah mikroorganisme yang terdiri dari beberapa kode genetik seperti, DNA atau RNA, yang dilindungi oleh lapisan protein. Ketika Anda terinfeksi, virus dapat menyerang sel inang di dalam tubuh Anda, kemudian menggunakan komponen sel inang untuk bereplikasi dan menghasilkan banyak virus.
Setelah menggandakan diri, virus-virus baru ini akan dilepaskan dan menginfeksi tubuh ke area yang sudah terinfeksi.
Beberapa jenis virus yang masuk ke dalam tubuh adalah dorman dan hanya bisa menyerang jika daya tahan tubuh seseorang sedang rendah. Namun, sebaliknya banyak juga virus yang dapat langsung menyerang dan menyebabkan infeksi di mana-mana.
Bahkan, beberapa virus berpotensi untuk mati untuk sementara waktu, kemudian dapat menggandakan diri kembali.
Ketika kondisi ini terjadi, penderita akan terlihat pulih dari infeksi virus, kemudian kembali jatuh sakit. Virus tidak dapat diobati dengan antibiotik, obatnya tergantung dengan jenis virus itu sendiri atau menunggu imunitas menguat sehingg tubuh melawan virus tersebut.
Dokter akan berusaha untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan sehingga daya tubuh akan meningkat dan virus tidak menyebar. Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus adalah flu, meningitis, cacar air, hepatitis hingga HIV AIDS.
Bakteri adalah mikroorganisme yang terbuat dari sel tunggal. Jenisnya pun sangat beragam, memiliki bentuk yang berbeda-beda dan memiliki kemampuan untuk di lingkungan apapun, termasuk di dalam tubuh manusia. Namun tidak semua bakteri dapat menyebabkan penyakit, yang dapat menyebabkan penyakit disebut bakteri patogen.
Tubuh Anda bisa lebih rentan terhadap infeksi bakteri ketika sistem kekebalan tubuh Anda terganggu oleh virus. Infeksi terhadap bakteri dapat diobati dengan antibiotik. Namun menurut WHO, antibiotic digunakan secara sembarangan, bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu, radang tenggorokan, radang saluran kantung kemih dan TBC.
Jamur memiliki banyak spesies, namun beberapa diantaranya diketahui bisa menyebabkan penyakit. Beberapa jenis jamur dapat Anda temui di mana saja, termasuk di dalam ruangan, di luar ruangan, dan kulit manusia sekalipun. Jamur dapat menyebabkan infeksi ketika mereka tumbuh terlalu cepat. Sel yang terdapat pada jamur mengandung inti sel atau nukleus dan komponen lainnya yang dilindungi oleh membran dan dinding sel yang tebal.
Jamur yang sudah masuk dan melakukan infeksi akan cenderung sulit diatasi. Hal ini dikarenakan ada banyak membran tebal yang melindungi inti jamur. Salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengamati sebelum jamur tersebar ke mana-mana.
Beberapa contoh penyakit infeksi jamur antara lain infeksi vagina, sariawan dan kurap
Parasit bisa diibaratkan seperti hewan kecil yang masuk dan bisa hidup di tubuh inangnya. Tiga jenis utama parasit dapat menyebabkan penyakit pada manusia, seperti:
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Bakteri yang Merugikan Manusia
Ada lima cara umum penyebaran patogen penyebab penyakit, yaitu:
Saat Anda terinfeksi penyakit dan kemudian bersin, batuk, atau mengucek mata dengan tangan, maka kuman akan berpindah ke tangan.
Selanjutnya kuman dapat berpindah ke orang lain saat Anda bersentuhan dengan mereka. Oleh karena itu, rajin mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untu mencegah penularan berbagai penyakit, termasuk infeksi seperti flu.
Mengambil makanan dengan tangan telanjang yang tidak bersih, juga dapat membuat makanan terkontaminasi hingga akhirnya memicu penyakit seperti diare hingga hepatitis.
Misalnya Anda baru selesai menggunakan toilet dan tidak mencuci tangan kemudian menyentuh makanan. Kuman yang menempel di makanan kemudian akan disebarkan ke orang lain yang mengonsumsi makanan tersebut.
Patogen dapat juga ditularkan dari makanan mentah ke tangan saat menyiapkan makanan, misalnya dari daging ayam atau ikan.
Kuman yang telah menempel di tangan kemudian dapat berpindah ke makanan lainya, seperti salad atau buah-buahan. Meskipun kuman pada daging mentah dapat mati setelah dimasak, tetapi patogen di tangan dan makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi.
Patogen seperti virus bisa menyebar lewat udara. Misalnya, ada orang yang sedang terinfeksi Covid-19 bersin atau batuk tanpa menutup mulutnya atau tidak menggunakan masker, maka droplet atau percikan air liur yang keluar dari mulut saat bersin akan terbang ke udara dan bisa terhirup oleh orang lain yang ada di sekitar.
Saat droplet tersebut terhirup, maka virus masuk ke dalam tubuh dan bisa menyebabkan infeksi pada orang tersebut.
Penyebaran patogen juga bisa terjadi lewat vektor atau perantara hewan. Patogen seperti virus, bakteri, atau jamur bisa berdiam di tubuh hewan yang kemudian menginfeksi manusia.
Contohnya adalah virus penyebab demam berdarah (DBD) dan malaria yang menggunakan nyamuk sebagai vektor. Saat nyamuk yang sudah didiami virus menggigit manusia, maka virus tersebut akan masuk ke tubuh dan memicu infeksi.
Penyebaran patogen bisa dicegah dengan berbagai cara, seperti:
Cucilah tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalit atau pembersih berbasis alkohol setidaknya 20 detik. Ini sangat penting untuk menghentikan penyebaran penyakit melalui tangan.
Lakukan cuci tangan setelah beraktivitas di luar, menyentuh hewan, pergi ke toilet, merawat orang sakit, dan bersin atau batuk.
Vaksin sangat efektif untuk mencegah penyakit infeksi. Vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali patogen, membasminya, serta mencegah infeksi di masa depan. Beberapa vaksin umum yang perlu dan bisa didapatkan dengan mudah antara lain vaksin hepatitis, vaksin flu, dan vaksin Covid-19.
Penularan penyakit bisa terjadi karena menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi patogen. Karena itu, Anda perlu rutin membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, pegangan tangga, meja makan, telepon, ponsel genggam, dan lain-lain.
Saat Anda sedang sakit, maka sebaiknya diamlah di rumah dan jangan keluar. Mintalah izin untuk tidak bekerja atau sekolah, dan batasi kontak dekat dengan orang lain. Ini diperlukan untuk mencegah penyebaran patogen.
Serangga juga dapat menjadi perantara penyebaran patogen. Maka salah satu langkah penting untuk mencegah infeksi patogen adalah dengan menghindari gigitan serangga.
Anda dapat menggunakan losion anti nyamuk, pakaian yang menutupi tubuh, serta memasang kawat nyamuk atau kelambu di kamar tidur.
Patogen dapat menjadi penyebab penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang berdampak parah bagi kesehatan. Untuk mencegahnya, selalu praktikkan seks yang aman dan hindari seks bebas.
Gunakan kondom serta melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara teratur, dapat mengurangi kemungkinan terjangkit IMS.
Agar tidak mudah terinfeksi penyakit, perkuat imun tubuh dengan gaya hidup sehat dan asupan makanan yang bergizi. Anda juga dapat mengonsumsi vitamin untuk membantu meningkatkan imun tubuh.
Sebelum memasak pastikan sudah mencuci bahan makanan dengan bersih, untuk menghindari bakteri atau cacing yang terdapat pada sayuran, buah dan daging yang ingin dimasak sehingga tidak menyebabkan keracunan makanan.
Penyebaran penyakit juga dapat melalui barang-barang yang digunakan bersama. Misalnya seperti peralatan makan, peralatan mandi, atau benda-benda pribadi lainnya. Sebaiknya jangan saling bertukar barang dengan orang lain untuk menghindari risiko penularan penyakit akibat patogen.
Sebaiknya urungkan niat Anda jika memiliki rencana untuk berkunjung ke suatu lokasi yang ternyata sedang mengalami wabah penyakit. Selain dapat turut terinfeksi, Anda bisa membawa patogen dari lokasi wabah saat kembali ke daerah tempat tinggal Anda.
Baca Juga
Patogen dapat menyebabkan banyak penyakit dan membuat daya tahan tubuh Anda menurun. Oleh karena itu, Anda perlu untuk selalu menjaga kebersihan, meningkatkan daya tahan tubuh agar bakteri dan virus tidak menyebabkan penyakit di tubuh Anda.
Jika masih ada yang ingin Anda tanyakan seputar patogen dan pengaruhnya pada kesehatan, konsultasikan secara langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mengatasi sesak napas dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti bernapas melalui mulut atau tarik napas yang dalam. Hal ini bisa membantu saluran udara menjadi lebih rileks. Cari tahu cara lainnya!
Benign paroxysmal positional vertigo atau BPPV adalah penyebab vertigo kambuh yang terjadi saat serpihan kristal kalsium karbonat mengganggu sinyal ke otak.
Mengatasi ruam merah pada dubur bayi lebih mudah dengan metode ABCD. Anda juga bisa mengobati lecet pada bokong bayi akibat ruam popok dengan mengoleskan krim khusus.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved