Cara menghilangkan jerawat dengan pasta gigi hanyalah mitos dan tidak direkomendasikan oleh para dokter kulit. Alih-alih menyembuhkan, mengoleskan pasta gigi untuk jerawat justru bisa menimbulkan masalah kulit baru. Misalnya, iritasi, kulit kering, kulit memerah, hingga sensasi kulit terbakar.
22 Sep 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penggunaan pasta gigi untuk jerawat justru bisa menimbulkan iritasi hingga memperburuk kondisi jerawat
Table of Content
Cara menghilangkan jerawat dengan pasta gigi sempat menjadi tren yang populer dilakukan demi mendapatkan kulit wajah sehat dan mulus. Lantas, apakah pasta gigi bisa menghilangkan jerawat secara alami dengan cepat? Mari simak jawaban selengkapnya dalam artikel ini.
Advertisement
Cara menghilangkan jerawat dalam semalam dengan pasta gigi banyak dijadikan solusi alami oleh sejumlah orang.
Mitos pasta gigi untuk jerawat disinyalir berkat kandungan senyawa kimia bernama triklosan di dalam pasta gigi.
Triklosan berfungsi sebagai antibakteri sehingga dianggap dapat membunuh bakteri penyebab jerawat, Propionibacterium acnes.
Bahkan, sejumlah studi ada yang mengklaim manfaat triklosan dalam mengurangi produksi minyak berlebih yang menjadi penyebab jerawat timbul.
Beberapa kandungan zat pada pasta gigi lainnya, seperti baking soda, alkohol, dan hidrogen peroksida, dianggap dapat mengeringkan jerawat lebih cepat dan menghilangkan komedo.
Selain itu, kandungan mentol dalam pasta gigi disebut dapat meredakan rasa nyeri dan bengkak akibat jerawat meradang.
Lantas apa benar pasta gigi bisa menghilangkan jerawat dan masalah wajah lainnya seperti komedo? Sayangnya, cara menghilangkan jerawat dan komedo dalam semalam dengan pasta gigi tidak direkomendasikan oleh para dokter kulit.
Pasalnya, mengoleskan pasta gigi pada area kulit yang terdapat jerawat justru bisa menimbulkan masalah kulit baru.
Adapun sejumlah bahaya menghilangkan jerawat dengan pasta gigi, yakni sebagai berikut:
Bahaya menghilangkan jerawat dengan pasta gigi dapat membuat iritasi kulit bukan isapan jempol semata.
Begini, pasta gigi mengandung bahan atau zat aktif yang dirancang khusus untuk menyehatkan gigi. Misalnya, gliserin, sorbitol, kalsium karbonat, sodium lauryl sulfate, dan natrium bikarbonat.
Namun, bahan-bahan aktif tersebut tidak boleh menyentuh kulit wajah Anda yang umumnya cenderung sensitif. Terlebih, bila dioleskan pada area kulit yang berjerawat.
Jika kulit terpapar oleh senyawa atau bahan kimia yang kuat dari pasta gigi, risiko iritasi bisa terjadi.
Pasta gigi juga memiliki tingkat pH (keasaman) yang dapat mengiritasi kulit sehat. Bila pH di kulit terlalu tinggi, ruam dan sensasi terbakar pun dapat muncul.
Kemudian, kandungan sodium lauryl sulfate dalam pasta gigi juga terlalu keras jika digunakan untuk mengobati jerawat yang ringan.
Kandungan triklosan yang disebut ampuh dalam membunuh bakteri penyebab jerawat pada sejumlah produk obat jerawat sebenarnya hanya berfungsi sebagai zat pengawet, bukan bahan aktif utama seperti yang terdapat pada pasta gigi.
Tak hanya iritasi, bahaya menghilangkan jerawat dengan pasta gigi juga dapat membuat kulit kering, gatal, memerah, mengalami alergi, hingga menimbulkan sensasi rasa terbakar.
Tingkat keparahan yang disebabkan oleh penggunaan pasta gigi untuk jerawat pun tergantung pada sensitivitas kulit Anda.
Alih-alih membaik atau sembuh, cara menghilangkan jerawat dengan pasta gigi justru dapat memperburuk kondisi jerawat yang tengah Anda alami.
Meski manfaat pasta gigi beragam, tetapi cara menghilangkan jerawat dengan pasta gigi adalah langkah yang perlu dihindari.
Bukan menghilangkan jerawat dengan pasta gigi, ada berbagai cara mengobati jerawat dengan bahan alami hingga obat-obatan dari dokter yang bisa digunakan.
Berikut adalah beberapa alternatif pengobatan jerawat yang mungkin membantu Anda.
Anda bisa mengandalkan obat alami jerawat untuk meredakan jerawat dengan cepat dalam semalam.
Bukan pasta gigi untuk jerawat, beberapa cara menghilangkan jerawat dengan bahan alami yang bisa Anda gunakan. Misalnya, manfaat tea tree oil untuk jerawat.
Sebuah studi yang dimuat dalam Australasian Journal of Dermatology membuktikan, manfaat tea tree oil efektif dalam mengobati jerawat ringan atau sedang.
Cara pakainya, Anda bisa menggunakan beberapa tetes tea tree oil dan produk perawatan kulit yang biasa digunakan, lalu oleskan pada area kulit yang berjerawat.
Selain tea tree oil, Anda juga bisa menggunakan lidah buaya, kunyit, air perasan lemon, atau cuka apel untuk mengobati jerawat.
Namun, selalu lakukan tes pada kulit terlebih dulu sebelum mencoba berbagai obat jerawat alami tersebut untuk mencegah risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Obat atau salep jerawat yang paling sering digunakan adalah mengandung benzoil peroksida, asam salisilat, atau sulfur.
Ketiga bahan aktif tersebut sudah terbukti dapat mengobati jenis jerawat yang ringan dengan cara mengurangi kemerahan dan mempercepat proses penyembuhan jerawat.
Selain salep topikal, Anda juga bisa menggunakan sabun pencuci muka untuk jerawat dengan kandungan yang sama.
Jika kondisi jerawat tidak membaik, alangkah baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat. Hal yang terpenting, hindari cara menghilangkan jerawat dengan pasta gigi.
Baca Juga
Anda juga dapat bertanya dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab jerawat gatal dapat bermacam-macam. Tak hanya akibat alergi ataupun fungal acne, efek samping penggunaan obat jerawat juga bisa jadi salah satu alasannya.
Cara mengatasi pori-pori besar pada wajah adalah dengan rutin cuci muka, pakai pelembap, hingga penggunaan masker alami tertentu. Pori-pori besar adalah kondisi pori-pori kulit wajah yang tidak bisa dikecilkan tetapi bisa disamarkan.
Cara menjadi cantik alami bisa dilakukan dengan rutin melakukan perawatan wajah dasar sehari-hari disertai pola hidup yang sehat. Misalnya, dengan rutin cuci muka, pakai pelembap dan tabir surya, hingga tidur yang cukup.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved