logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Pasien Rawat Inap Tetap Butuh Konsultasi Dokter Setelah Pulang dari RS

2023-03-25 13:27:22

| Maria Yuniar

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Pasien rawat inap yang mendapat follow up tim medis, berpotensi meningkatkan keberhasilan pengobatan

Follow up bagi pasien rawat jalan dari tim medis mampu meningkatkan keberhasilan pengobatan

Table of Content

  • Pasien rawat inap sangat memerlukan follow up dokter setelah dipulangkan
  • Efektivitas follow up dokter terhadap keberhasilan perawatan
  • Follow up pasien di masa pandemi melalui layanan telemedisin
  • Layanan telemedisin di Indonesia

Pasien rawat inap yang telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, ternyata tetap memerlukan konsultasi dengan dokter. Bahkan, follow up semacam ini bisa menjadi kunci keberhasilan dalam perawatan.

Advertisement

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Mayo Clinic Proceedings, hanya sebanyak 64% pasien rawat inap yang mengingat dan memahami rekomendasi pengobatan dari dokter, setelah dipulangkan.

Lebih lanjut, ternyata hanya 56% pasien yang mampu mengingat dosisnya. Sementara itu, cuma 11% yang masih mengingat potensi efek samping dari pengobatan yang diberikan.

Pasien rawat inap sangat memerlukan follow up dokter setelah dipulangkan

no caption
Follow up dapat dilakukan melalui aplikasi kesehatan

Pasien rawat inap yang sudah dipulangkan bisa menjalani rawat jalan dengan baik, apabila tim medis melakukan follow up secara intensif, dan memastikan pengobatan tetap berjalan. Tindak lanjut seperti apa yang penting bagi pasien sepulangnya dari rumah sakit?

1. Tindak lanjut secara intensif

Tindak lanjut dari dokter misalnya dengan menyampaikan hasil pemeriksaan pasien maupun menjadwalkan konsultasi berikutnya memang sudah umum dijumpai. Namun, bagaimana halnya dengan tindak lanjut setelah pemeriksaan rutin?

Dokter diharapkan mampu melakukan tindak lanjut setelah pasien menjalani setiap pemeriksaan rutinnya. Misalnya dengan menanyakan kondisinya dan menjawab berbagai pertanyaan yang dimilikinya.

Biasanya pasien berpikir, tidak adanya kabar setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan pertanda hal baik. Padahal bisa saja itu berarti dokter belum melihat hasilnya. Kondisi semacam ini bisa membahayakan kesehatan pasien.

Oleh karena itu, menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium misalnya, bisa membantu pasien memahami kondisi kesehatan terkininya, sekaligus memastikan dokter tidak melewatkan hasil tersebut.

2. Tindak lanjut yang interaktif

Melalui follow up yang interaktif, pasien lebih bersemangat menjalani perawatannya. Misalnya, dokter bisa menyarankan pasien untuk mencoba aplikasi kesehatan di smartphone untuk memantau kondisi kesehatannya.

Dokter yang memberikan “pekerjaan rumah” pada pasien juga akan mendorong pasien lebih aktif bertanya tentang perawatan yang sedang dijalani, sekaligus perkembangannya. Artinya pada konsultasi tatap muka berikutnya, pasien bisa datang dengan membawa catatan tentang perkembangan hasil perawatannya.

BACA JUGA: Memahami Pengertian Informed Consent dan Tujuannya

3. Tindak lanjut melalui telepon

Pasien akan merasa nyaman jika dokter melakukan tindak lanjut melalui telepon, setelah menjalani pemeriksaan tertentu. Namun, tentu ada pilihan lainnya, seperti email maupun pesan singkat. Dengan cara-cara ini, pasien dapat menyampaikan jawaban sesuai dengan waktu yang dimiliki.

4. Follow up berkelanjutan

Tindak lanjut dari dokter yang konsisten, misalnya untuk mengingatkan pasien mengenai jadwal pemeriksaan selanjutnya, atau sekadar mengirimkan informasi kesehatan misalnya lewat newsletter ke alamat email-nya per bulan, dapat meningkatkan keberhasilan perawatan.

Baca Juga

  • Seputar Kedokteran Forensik dan Medikolegal serta Jenis Pelayanannya
  • Tujuan Puasa Sebelum Operasi dan Berbagai Batasannya
  • Apa Efek Samping Sedot Lemak (Liposuction) yang Mungkin Terjadi?

Efektivitas follow up dokter terhadap keberhasilan perawatan

no caption
Follow up bisa meningkatkan kedisiplinan pasien

Sebuah penelitian melibatkan 287 pasien yang pernah menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit Amerika Serikat. Riset ini mendalami tingkat kepatuhan para pasien terhadap instruksi perawatan, setelah mereka meninggalkan fasilitas kesehatan.

Hasilnya, pasien yang telah mendapatkan jadwal pemeriksaan berikutnya melalui follow up dari tim medis, cenderung mematuhinya. Tindak lanjut ini diberikan oleh tim medis, bahkan sebelum pasien meninggalkan rumah sakit.

Riset lain membuktikan temuan serupa. Para pasien yang mendapatkan jadwal pemeriksaan berikutnya sebelum dipulangkan dari IGD, lebih disiplin menjalani instruksi dari tim medis yang memberikan follow up.

Peningkatan komunikasi dokter terhadap para pasien IGD, juga mampu mendorong kepatuhan terhadap instruksi yang disampaikan dalam follow up.

Follow up pasien di masa pandemi melalui layanan telemedisin

no caption
Telemedisin jadi sarana layanan kesehatan di masa pandemi

Pada Februari 2020, pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menerbitkan panduan bagi tenaga medis maupun penyedia layanan kesehatan yang terdampak Covid-19, dalam mengadopsi praktik jarak jauh.

Secara khusus, CDC bahkan merekomendasikan penyedia dan fasilitas kesehatan untuk memberikan layanan virtual seperti telehealth alias telemedisin. Yang dimaksud dengan telehealth di sini adalah penggunaan teknologi telekomunikasi dua arah untuk mendukung layanan kesehatan klinis melalui metode jarak jauh.

Praktik jarak jauh melalui telemedisin selama pandemi ini memberikan sejumlah manfaat, yaitu:

  • Memperluas jangkauan layanan kesehatan
  • Mengurangi risiko penularan penyakit pada staf fasilitas kesehatan maupun pasien
  • Mengurangi penggunaan alat pelindung diri (APD) sehingga bisa menjaga ketersediaannya
  • Mengurangi antrean pasien di fasilitas kesehatan

CDC pun mencatat angka pengguna telemedisin selama pandemi di awal tahun. Pada periode Januari-Maret 2020, mayoritas pasien telemedisin (93%) berkonsultasi mengenai keluhan selain Covid-19.

Selain itu, penting untuk mengetahui bahwa sebanyak 69% pasien yang menggunakan layanan telemedisin di awal masa pandemi tahun 2020 ini, dapat menjalani rawat jalan di rumah.

Sementara itu, sebanyak 26% pasien disarankan untuk mendapatkan tindak lanjut dari fasilitas layanan kesehatan, jika kondisi mereka memburuk atau tidak mengalami perbaikan.

Melihat pandemi yang belum juga berakhir hingga saat ini, telemedisin pun dapat berperan penting sebagai media konsultasi antara dokter dan pasien. Begitu pula untuk follow up yang harus dilakukan tim medis kepada pasien.

Dengan demikian, tim medis pun bisa memantau perkembangan kondisi kesehatan pasien. Di lain pihak, pasien pun bisa lebih mudah menanyakan berbagai hal mengenai perawatan yang sedang dijalani. Semuanya itu bisa dilakukan dengan tetap menerapkan physical distancing sebagai bagian dari protokol kesehatan.

Layanan telemedisin di Indonesia

no caption
Jumlah pengguna telemedisin meningkat tajam

Saat ini, kemajuan teknologi berupa layanan telemedisin juga telah dirasakan masyarakat Tanah Air. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menyatakan pengembangan solusi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi, merupakan terobosan yang perlu senantiasa dikembangkan di tengah pandemi Covid-19.

Melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu, Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengungkapkan, telemedisin sebagai layanan kesehatan jarak jauh, memungkinkan pasien dan tenaga medis berdiskusi tanpa tatap muka.

Dengan kehadiran layanan jarak jauh ini, Johnny menyebut sudah banyak masyarakat yang beralih ke praktik telemedisin. Bahkan, terjadi kenaikan 600% pada kunjungan ke aplikasi telemedisin selama pandemi.

Advertisement

bpjs kesehatanasuransi swastaoperasirumah sakit

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved