Depresi dan kecemasan berlebih bisa jadi bagian dari hidup pasien psoriatic arthritis. Penyebabnya karena rasa nyeri yang membuat penderitanya merasa ingin menarik diri dari kehidupan sosial di sekitarnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Jun 2021
Rasa nyeri membuat penderita psoriatic arthritis menarik diri dari kehidupan sosial
Table of Content
Depresi dan kecemasan berlebih bisa jadi bagian dari hidup pasien psoriatic arthritis. Sebabnya tentu karena rasa nyeri yang membuat penderitanya merasa ingin menarik diri dari kehidupan sosial di sekitarnya. Jadi, sebaiknya penanganan tak hanya fokus pada gejala fisik saja.
Advertisement
Pada beberapa kasus, kondisi yang berdampak pada kesehatan mental ini hanya berlangsung sementara. Namun, tidak menutup kemungkinan menjadi kondisi kronis.
Sesuai namanya, psoriatic arthritis adalah radang sendi yang dialami penderita psoriasis. Awalnya memang muncul gejala kulit menjadi ruam merah dan bersisik.
Bahkan, 1 dari 3 pasien psoriatic arthritis mengalami kecemasan berlebih. Selain itu, 1 dari 5 kasus juga melaporkan terjadinya depresi ringan. Hal ini merupakan rangkuman dari studi tim peneliti dari Liverpool, Inggris, pada tahun 2019 lalu.
Mengulik lebih jauh lagi, berikut ini penjelasan mengapa kesehatan mental juga turut terdampak ketika seseorang mengalami psoriatic arthritis:
Kasus psoriasis paling sering kambuh ketika pasien merasa stres. Terbukti dalam penelitian dari tim asal Prancis pada Oktober 2018 lalu, psoriasis akibat stres terjadi pada sekitar 31-88% kasus.
Saat tubuh mengalami peradangan, tubuh memproduksi sitokin. Ini berpengaruh terhadap perubahan di area otak tertentu yang mengatur seputar emosi. Itulah mengapa pasien bisa merasa cemas, frustrasi, atau menarik diri dari sekitar.
Sekitar 20% pasien psoriatic arthritis mengalami depresi. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dari populasi orang dewasa pada umumnya. Beberapa tanda-tanda terjadinya depresi adalah:
Orang yang sedang depresi juga enggan mengonsumsi obat atau menjalani gaya hidup sehat demi kesembuhannya. Bagaikan lingkaran setan, ini bisa membuat penyakit yang tengah diderita menjadi kian parah. Oleh sebab itu, ada baiknya tidak membebani diri dengan terlalu banyak hal dan menghindari pemicu stres.
Baca Juga
Tentu ketika kesehatan mental terdampak, ini bukan hal baik bagi proses penanganan dan harapan kesembuhan orang dengan psoriatic arthritis. Oleh sebab itu, berikut ini cara menanganinya:
Mengalihkan pikiran dengan melakukan hal lain dapat mengurangi rasa nyeri baik fisik maupun psikologis secara signifikan. Cari aktivitas yang membuat Anda harus waspada sekaligus berkonsentrasi. Contohnya relaksasi, mengatur napas, yoga, meditasi, tai chi, bahkan tertawa sekalipun.
Selain itu, terapi kognitif secara mindful juga bisa berdampak positif pada penderita rheumatoid arthritis. Hal ini juga bisa berlaku bagi kasus psoriatic arthritis.
Fakta ini terungkap dari studi yang dipublikasikan pada Februari 2019 lalu. Kondisi mental pasien RA membaik setelah mengikuti terapi kognitif mindful selama 8 pekan.
Aktif bergerak dapat membuat persendian tidak kaku. Tak hanya itu, berolahraga juga membantu produksi hormon yang membuat seseorang tidak lemah menghadapi rasa sakit. Namun, pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Ada beberapa jenis olahraga berintensitas rendah namun bisa melatih otot serta meningkatkan fleksibilitasnya. Contohnya melakukan yoga, tai chi, berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau olahraga di air hangat.
Aktivitas sosial juga dapat mengalihkan pikiran dari rasa sakit dan risiko mengalami depresi hingga kecemasan berlebih. Tetaplah bangun interaksi dengan orang-orang terdekat. Di saat yang sama, hindari interaksi dengan orang yang toxic atau kerap melontarkan komentar tak perlu terkait kondisi medis Anda.
Ide bagus lainnya adalah masuk dalam komunitas atau support group penderita penyakit yang sama. Tentu rasa empati dan saling mengerti lebih bisa terbangun.
Baca Juga
Begitu berkaitannya kesehatan mental dan psoriatic arthritis, keduanya pun bisa saling menyembuhkan. Artinya, pasien yang menangani masalah depresi atau kecemasan berlebihnya bisa juga mengobati penyakit fisik yang dialaminya.
Jadi, jangan pisahkan antara kondisi fisik akibat psoriatic arthritis dengan kondisi mental. Keduanya berkaitan erat dan sama-sama perlu penanganan medis.
Terlebih, rasa depresi dan cemas bisa membuat sensasi sakit terasa semakin parah. Di saat yang sama, nyeri akibat arthritis tipe langka ini bisa membuat seseorang terjebak dalam depresi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut bagaimana menjaga agar penyakit ini tidak berdampak pada kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Batuk tak kunjung sembuh hingga lebih dari 3 minggu perlu mendapatkan perhatian. Sebab, ini bisa jadi tanda penyakit pernapasan serius, salah satunya TBC.
5 Apr 2023
Selain fobia, terdapat gangguan kecemasan lain yang dikenal sebagai agoraphobia. Ciri khas utama dari penderita agoraphobia adalah rasa cemas atau mudah panik yang membuatnya malu di depan umum.
11 Nov 2019
Ada banyak manfaat saling memaafkan. Mulai dari menurunkan risiko serangan jantung hingga membuat pikiran jadi tenang. Cari tahu tips saling memaafkan!
21 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved