Parotitis atau gondangan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari keluarga paramyxovirus. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan di sekitar bagian bawah telinga, sisi depan.
2023-03-22 09:29:04
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pada awalnya, gejala parotitis atau gondongan memang tidak terlihat. Inilah alasan mengapa parotitis mudah tersebar ke orang lain.
Table of Content
Parotitis atau gondangan adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus yang menimbulkan gejala berupa pembengkakan pada kelenjar parotis atau kelenjar air liur. Kelenjar ini terletak di bagian bawah telinga, pada sisi depan. Parotitis adalah tipe penyakit yang mudah ditularkan antar manusia. Maka dari itu, mengenali penyebab, gejala, dan cara penanganannya sangatlah penting.
Advertisement
Parotitis disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga paramyxovirus. Tidak heran kalau parotitis bisa ditularkan antarmanusia.
Seseorang terjangkit parotitis akibat virus yang masuk lewat saluran pernapasan, lalu pindah ke kelenjar parotis. Di sana virus akan berkembang dan menyebabkan pembengkakan.
Beberapa kondisi di bawah ini, bisa menjadi penyebab tertularnya parotitis antar manusia:
Waspadalah, walaupun penderita parotitis belum menunjukkan gejala, virus sudah bisa ditularkan ke orang lain.
Seperti apa gejala parotitis?
Gejala parotitis yang mungkin nampak oleh orang lain adalah pembengkakan kelenjar parotis, yang membuat sebagian pipi terlihat besar. Ternyata, ada gejala parotitis yang “tak kasat mata” atau tidak terlihat, seperti berikut ini:
Biasanya, gejala parotitis akan muncul setelah 2 minggu. Selanjutnya, demam tinggi mencapai 39 derajat Celcius dan pembengkakan kelenjar parotis akan nampak. Kemudian, rasa sakit akan muncul di bagian kelenjar parotis yang terdampak.
Parotitis disebabkan oleh virus. Itulah sebabnya, obat-obatan antibiotik tidak bisa menyembuhkan. Walau begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya, yaitu dengan:
Hal penting yang harus diketahui adalah, jika seseorang pernah menderita parotitis, tubuhnya akan kebal dari virus paramyxovirus dan tidak akan pernah terjangkit lagi di waktu mendatang.
Jika Anda tidak bisa menahan rasa sakit akibat pembengkakan di kelenjar parotis, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Komplikasi akibat parotitis sangat jarang terjadi. Namun, jika parotitis tidak segera ditangani, beberapa komplikasi di bawah ini bisa terjadi.
Orkitis adalah kondisi yang menyebabkan testis membengkak dan terasa nyeri. Orkitis terjadi pada 1 dari 5 pria yang mengidap gondongan alias parotitis. Pembengkakan testis bisa bertahan selama 1 minggu hingga akhirnya kembali mengecil.
Oophoritis adalah kondisi ovarium membengkak dan terasa nyeri. Oophoritis bisa terjadi pada 1 dari 20 wanita dewasa. Pembengkakan akan membaik saat sistem kekebalan tubuh mulai melawan virus paramyxovirus penyebab parotitis.
Meningitis virus adalah komplikasi parotitis yang jarang terjadi. Kondisi ini bisa terjadi jika virus paramyxovirus menyebar lewat aliran darah dan menginfeksi sistem saraf pusat tubuh (otak dan susum tulang belakang).
Pankreatitis adalah kondisi pankreas yang meradang, dan menimbulkan rasa sakit di perut bagian atas. Kondisi ini dapat dialami 1 dari 20 penderita parotitis.
Perlu diketahui, jika wanita hamil terserang parotitis, risiko keguguran akan muncul walau sedikit. Selain itu, masih ada komplikasi parotitis lainnya yang sangat jarang terjadi, seperti ensefalitis (otak membengkak), yang berisiko dialami pada 1 dari 6 ribu kasus parotitis. Kehilangan pendengaran juga menjadi komplikasi parotitis yang sangat jarang terjadi (1 dari 15 ribu kasus).
Beberapa komplikasi parotitis di atas bisa menjadi peringatan bagi Anda supaya tidak menyepelekan gondongan, apalagi membiarkannya begitu saja.
Wajar jika Anda merasa khawatir dan takut terserang parotitis. Sebab, penularannya yang ganas bisa dengan mudah menyebar kepada Anda. Supaya tidak “parno”, ketahui saja cara pencegahan parotitis yang bisa dicoba.
Karena gondongan seringkali menyerang anak-anak, cara pencegahan parotitis yang pertama adalah memberikan vaksin campak, gondong, dan rubella (MMR) pada anak Anda. Biasanya, bayi diberikan vaksin pertama MMR saat usianya 12-15 bulan.
Vaksinasi kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.Sebab, dua dosis vaksin dapat secara efektif untuk mencegah gondongan hingga 88%. Jika hanya satu dosis, tingkat kesuksesannya menurun jadi 78%.
Orang dewasa yang lahir sebelum tahun 1957 juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin. Selain itu, para pekerja di rumah sakit atau sekolah, juga disarankan mendapatkan vaksin.
Namun jika Anda sedang hamil, memiliki masalah sistem imun tubuh, atau alergi terhadap gelatin maupun neomisin, janganlah melakukan vaksin rubella tanpa seizin dan pengawasan dokter.
Selain itu, parotitis tidak memerlukan obat antivirus karena bisa sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga
Parotitis bukanlah penyakit yang bisa diremehkan. Buktinya, ada banyak komplikasi parotitis yang sangat mengkhawatirkan. Maka dari itu, jika gejala-gejala parotitis di atas sudah Anda rasakan, ada baiknya langsung mendapat perawatan dokter.
Lakukan juga usaha-usaha yang telah disebutkan di atas agar Anda dapat mencegah terjadinya gondongan di masa mendatang.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Luka jatuh dari motor umumnya tidak menyebabkan perdarahan hebat. Bahkan, jenis luka lecet ini dapat ditangani sendiri di rumah. Bagaimana pertolongan pertama yang harus dilakukan?
Sakit punggung bagian atas bisa mengganggu aktivitas. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui penyebab sakit punggung bagian atas, sehingga pengobatannya menjadi tidak optimal.
Gejala HIV pada anak tidak boleh diabaikan. Orangtua harus memahami betul gejala HIV pada anak, supaya pengobatan dan penanganannya maksimal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved