Beberapa makanan sebaiknya dihindari oleh penderita bronkitis karena dapat menyebabkan perut kembung,. Perut kembung bisa membuat bernapas jadi lebih susah karena tekanan di paru-paru. Makanan bergas, seperti kacang-kacangan, kubis, dan gorengan sebaiknya dihindari oleh orang dengan bronkitis.
2023-03-17 03:25:23
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Beberapa makanan perlu dihindari penderita bronkitis agar gejala tidak bertambah parah
Table of Content
Bronkitis kronis termasuk penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) yang paling umum terjadi. Penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran utama napas (bronkial), hingga memungkinkan penumpukan lendir. Ada beberapa makanan yang dilarang untuk penderita bronkitis agar kondisi ini tidak semakin parah.
Advertisement
Orang yang memiliki bronkitis kronis berisiko mengalami perburukan gejala. Itu sebabnya, ada beberapa pantangan, seperti makanan dan aktivitas, yang harus diikuti agar tidak memburuk.
Memperbaiki kebiasaan makan mungkin menjadi salah satu saran dokter pada penderita bronkitis. Tidak heran, beberapa makanan berikut ini justru dapat memperburuk (flare-up) gejala bronkitis.
Buah-buahan yang mengandung gas bisa menyebabkan kembung dan penumpukan gas di lambung. Akibatnya, paru-paru menjadi tertekan, sehingga orang dengan bronkitis jadi lebih sulit bernapas.
Beberapa buah-buahan yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada orang dengan bronkitis, antara lain:
Sebagai pengganti, Anda bisa memilih buah lain yang aman untuk pencernaan dan tidak bergas, seperti buah beri, nanas, dan anggur.
Tidak hanya buah, beberapa sayur dan kacang-kacangan juga mengandung gas yang memicu gejala pencernaan, seperti kembung.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, masalah pada lambung juga bisa menyebabkan gejala sesak napas.
Beberapa sayuran dan kacang-kacangan yang sebaiknya dibatasi penderita bronkitis, antara lain:
Gorengan dan makanan lain yang diproses dengan cara digoreng merupakan makanan yang dilarang untuk penderita bronkitis.
Makanan yang digoreng biasanya mengandung minyak yang bisa memicu gejala, seperti batuk dan tenggorokan yang tidak nyaman. Ini adalah kedua gejala yang kerap dialami orang bronkitis.
Itu sebabnya, Anda sebaiknya tidak makan gorengan supaya gejala yang sudah ada tidak memburuk.
Selain itu, gorengan juga bisa menyebabkan gas dan gangguan pencernaan yang semakin mengganggu pernapasan.
Pilihlah cara mengolah makanan yang lebih sehat, seperti memanggang atau mengukus. Kalaupun terpaksa harus menggoreng, jangan gunakan banyak minyak.
Air fryer mungkin juga bisa jadi salah satu cara lain.
Membatasi garam dalam makanan berarti mencegah asupan natrium berlebih. Terlalu banyak natrium dalam tubuh mengakibatkan penumpukan cairan atau retensi air.
Selain berdampak pada peningkatan tekanan darah, natrium yang tinggi juga bisa memengaruhi kemampuan bernapas. Bagi penderita bronkitis kronis, ini bisa memperburuk kondisinya (eksaserbasi).
Tidak hanya garam, natrium juga berasal dari makanan olahan dan camilan. Bahkan, makanan yang tidak terasa asin.
Itu sebabnya, selalu periksa label informasi nilai gizi dalam kemasan sebelum mengonsumsinya. Biasanya, kandungan garam dalam makanan olahan tertulis natrium atau sodium.
Kemenkes RI menganjurkan, konsumsi garam dalam sehari sebaiknya tidak melebihi 2.000 mg atau setara dengan 1 sendok teh.
Daging olahan, yakni daging yang melalui pemrosesan dan pengawetan, merupakan makanan yang dilarang untuk penderita bronkitis.
European Respiratory Journal menunjukkan bahwa daging olahan bisa menyebabkan peradangan dan stres pada paru. Ini dapat memperburuk fungsi paru-paru orang orang dengan bronkitis.
Belum lagi, daging olahan juga bisa mengandung garam yang tinggi. Ada baiknya, Anda menghindari makanan dan daging olahan sama sekali.
Beberapa jenis daging olahan yang dilarang untuk penderita bronkitis antara lain:
Umumnya, produk susu bagus untuk kesehatan. Namun, beberapa produk susu, seperti susu dan keju justru bisa membuat dahak lebih kental.
Itu sebabnya, konsumsinya untuk orang bronkitis mungkin perlu dibatasi.
Untuk mengetahui jenis produk susu yang aman untuk orang bronkitis, konsultasikanlah dengan dokter dokter.
Jika produk susu yang Anda konsumsi tidak memperburuk dahak atau kondisi Anda, berarti produk tersebut aman untuk dikonsumsi.
Penderita bronkitis biasanya mengonsumsi obat-obatan. Konsumsi minuman mengandung kafein bisa mengganggu pengobatan, bahkan berisiko terjadi interaksi obat.
Itu sebabnya, penderita bronkitis sebaiknya menghindari minuman atau makanan berkafein, seperti:
Tanyakan kepada dokter terkait konsumsi kafein atau jeda waktu yang aman selama pengobatan.
Alih-alih konsumsi kafein, penderita bronkitis harus cukup cairan dengan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari. Cukup minum dapat membantu mengencerkan dahak hingga melegakan saluran napas.
Namun, jika Anda memiliki masalah pada jantung dan paru, sebaiknya konsultasikan ke dokter jumlah cairan yang aman. Pasalnya, beberapa penderita penyakit jantung dan paru memiliki pembatasan cairan.
Baca Juga
Makanan sehat dan bergizi seimbang bisa membantu menjaga kesehatan paru-paru.
Selain makanan pantangan bronkitis di atas, berikut ini beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk menjaga kesehatan paru-paru:
Selain memahami makanan yang dilarang dan yang dianjurkan, penting pula bagi penderita bronkitis mengetahui berbagai aktivitas yang sebaiknya dilakukan dan tidak.
Salah satu yang mungkin jadi pertanyaan adalah, apakah olahraga merupakan pantangan penderita bronkitis?
Pada umumnya, olahraga merupakan kegiatan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental, termasuk menjaga kesehatan paru-paru.
Olahraga yang tepat bisa mencegah penyakit memburuk, meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan melegakan pernapasan.
Bronkitis adalah penyakit yang menyerang paru. Itu sebabnya. olahraga menjadi lebih menantang karena membutuhkan banyak oksigen.
Orang dengan bronkitis boleh saja berolahraga, tapi harus cermat dalam memilih jenisnya.
Hindari olahraga intensitas berat dan durasi yang lama karena bisa membuat napas terengah-engah hingga memicu gejala bronkitis.
Beberapa pilihan olahraga untuk bronkitis yang tepat adalah berjalan kaki atau joging. Keduanya merupakan olahraga intensitas sedang.
Olahraga yang berfokus pada otot biasanya menggunakan lebih sedikit oksigen. Itu sebabnya baik untuk orang dengan bronkitis.
Latihan pernapasan juga bisa menjadi alternatif olahraga bagi penderita bronkitis.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait olahraga yang tepat untuk mendukung pengobatan bronkitis yang Anda jalani.
Makanan yang sehat dan seimbang bisa membantu menjaga tubuh tetap sehat, termasuk paru-paru. Pilihan makanan untuk penderita bronkitis yang aman bisa menjadi salah satu cara mengelola gejala dan meminimalkan komplikasi penyakit PPOK.
Anda juga bisa mengonsumsi berbagai bahan alami untuk meredakan gejala bronkitis.
Selalu konsultasi dengan dokter terkait kondisi dan rencana perawatan penyakit bronkitis yang tengah jalani. Mematuhi anjuran dan pantangan penyakit bronkitis bisa membantu penderita bronkitis hidup lebih nyaman dan berkualitas.
Anda juga bisa berkonsultasi secara online menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Inhaler asma akan memasukkan obat ke saluran udara paru-paru dengan cara dihirup. Alat ini dapat berfungsi untuk mengendalikan atau mengatasi gejala asma.
Cara mengobati PPOK bisa dimulai dari diri sendiri, seperti rutin berolahraga dan menjalani pola makan sehat agar pasien tetap dapat beraktivitas normal. Pengobatan PPOK khusus dari dokter seperti operasi mungkin diperlukan jika gejala sudah parah.
Sesak napas, batuk, kelelahan, dan produksi lendir merupakan gejala PPOK yang paling umum terjadi. Diagnosis dan penanganan sedini mungkin bisa mencegah perburukan dan komplikasi penyakit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved