logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

4 Pantangan Makanan bagi Ibu Hamil yang Hipertensi (Wajib Dipatuhi!)

open-summary

Memahami makanan apa saja yang menjadi pantangan bagi ibu hamil yang menderita hipertensi bantu mengurangi peluang mengalami komplikasi darah tinggi dan tetap bisa menjaga kehamilan berjalan sehat.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

11 Mar 2021

Pantangan makanan bagi ibu hamil yang hipertensi

Jika tidak dikendalikan, meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi berisiko memicu terjadinya preeklampsia, eklampsia, dan sindrom HELLP

Table of Content

  • Pantangan makanan bagi ibu hamil yang hipertensi
  • Pesan dari SehatQ

Penting bagi ibu hamil yang menderita hipertensi untuk mengetahui apa saja pantangan makanan sehari-harinya. Sebab, ada beberapa makanan yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil semakin melonjak.

Advertisement

Jika tidak dikendalikan, meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi berisiko memicu terjadinya preeklampsia, eklampsia, dan sindrom HELLP.

Lantas, apa saja makanan yang menyebabkan darah tinggi pada ibu hamil?

Pantangan makanan bagi ibu hamil yang hipertensi

Minum obat bukan satu-satunya cara menurunkan tekanan darah tinggi yang mesti ditempuh selama kehamilan. Membiasakan pola makan sehat juga termasuk salah satu langkah paling penting untuk mengendalikan hipertensi saat hamil.

Ya! Dengan memahami makanan apa saja makanan yang dilarang saat darah tinggi, ibu hamil dapat mengurangi peluang mengalami komplikasi hipertensi dan tetap bisa menjaga kehamilan berjalan sehat.

Berikut adalah daftar makanan yang menjadi larangan untuk ibu hamil yang menderita hipertensi:

1. Makanan asin tinggi garam

Garam sebagian besarnya adalah mineral natrium (sodium). Natrium adalah zat yang dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah Anda. 

Kebanyakan sumber natrium yang kita konsumsi berasal dari makanan olahan/industri, yang diproduksi dengan cara diasinkan, diasap, diawetkan, dikeringkan, dibekukan, dikalengkan, dan sebagainya. Sebagai contohnya adalah:

  • kornet, sosis, nugget, daging asap, bakso, daging burger (patty) kemasan,
  • cemilan kemasan yang rasanya gurih.
  • sup bubuk kemasan dan sup kalengan
  • mie instan.
  • saus instan (seperti saos tomat sachet, botolan, saus marinara siap saji, dsb).
  • makanan kemasan beku (frozen food).
  • acar.

Selain garam, bentuk natrium lain yang juga umum ditambahkan dalam makanan adalah MSG (monosodium glutamat), alias micin atau vetsin. Penambahan garam dapur dan/atau MSG pada waktu memasak atau saat makan dapat menambah asupan natrium Anda.

Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan retensi air yang meningkatkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah Anda. Maka, tidak heran jika makanan tinggi garam menjadi salah satu pantangan makanan bagi ibu hamil dengan hipertensi.

Kementerian Kesehatan RI menganjurkan orang-orang yang memiliki hipertensi untuk mengurangi konsumsi garam, yaitu menjadi 1,5 gram per hari atau 3,5 - 4 gram per hari. Ini setara dengan setengah sendok teh kecil garam dapur, atau bahkan mungkin kurang dari itu.

BACA JUGA: 10 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

2. Makanan mengandung lemak trans

Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di alam dalam jumlah kecil, misalnya di daging sapi atau susu sapi. 

Namun, sebagian besar lemak trans terbentuk melalui proses pemasakan dengan panas tinggi menggunakan minyak nabati atau minyak sayur. Proses ini menghasilkan lemak trans, yang dikenal sebagai minyak terhidrogenasi parsial.

Minyak sayur yang terhidrogenasi cenderung tidak cepat rusak atau kedaluwarsa. Maka itu, makanannya memiliki umur simpan yang lebih lama. Beberapa penjaja makanan juga menggunakan minyak sayur terhidrogenasi untuk menggoreng karena tidak perlu diganti sesering minyak lainnya.

Lemak trans dapat ditemukan di berbagai produk makanan, termasuk:

  • Makanan yang dipanggang. Kebanyakan keik, kue kering, pai, biskuit kemasan, dan biskuit kalengan dibuat dengan shortening yang biasanya terbuat dari minyak sayur terhidrogenasi parsial. Frosting siap saji sebagai hiasan kue juga menjadi sumber dari lemak trans.
  • Camilan seperti keripik kentang dan popcorn kemasan.
  • Makanan yang digoreng dengan teknik deep frying, seperti kentang goreng, ayam goreng, dan gorengan kaki lima.
  • Krimer dan margarin.

Dokter menobatkan makanan tinggi lemak trans sebagai pantangan bagi ibu hamil yang hipertensi karena efeknya terhadap pembuluh darah. Semakin banyak lemak trans yang Anda makan, semakin besar risiko Anda terkena penyakit kardiovaskuler.

Hindari makanan tinggi lemak trans untuk mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes. Lemak trans juga berdampak buruk pada kadar kolesterol Anda. 

3. Makanan tinggi gula

Gula adalah makanan pantangan bagi ibu hamil yang menderita hipertensi. Gula bahkan  mungkin berdampak lebih buruk daripada garam untuk tekanan darah.

Gula dapat menyebabkan darah tinggi pada ibu hamil naik dalam beberapa cara. Penelitian menunjukkan bahwa gula (terutama minuman yang dimaniskan dengan gula) berpengaruh pada kenaikan berat badan orang dewasa dan anak-anak.

Kegemukan dan obesitas adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi. Komplikasi diabetes dapat muncul lebih cepat jika ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi.

Kerusakan saraf dan pembuluh darah bisa timbul dari gula darah yang terus meningkat dalam jangka panjang. Begitu pula dengan risiko masalah jantung yang berkembang jauh lebih cepat jika tekanan darah terus-menerus tinggi.

Peningkatan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah yang terus-menerus dapat menyebabkan penebalan lapisan dalam arteri (aterosklerosis). Aterosklerosis dapat semakin meningkatkan tekanan darah dan memicu risiko serangan jantung.

BACA JUGA: Memahami Penyebab Preeklampsia dan Cara Mengobatinya

4. Minuman beralkohol

Memang bukan makanan, tapi minuman beralkohol juga menjadi salah satu larangan bagi wanita yang memiliki hipertensi saat hamil. Ini bukan tanpa alasan.

Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah Anda ke tingkat yang bahaya. Jika Anda telah didiagnosis dengan hipertensi sejak sebelum hamil, dokter akan menyarankan Anda untuk menghentikan minum minuman beralkohol.

Dampak konsumsi alkohol selama kehamilan pun tak terbatas hanya pada meningkatnya tekanan darah ibu.

Alkohol dapat menyebabkan masalah perkembangan pada bayi dalam kandungan, bahkan sejak sebelum seorang wanita mengetahui dirinya hamil. Minum alkohol dalam tiga bulan pertama kehamilan dapat menyebabkan bayi mengalami cacat fitur wajah.

BACA JUGA: 10 Jus Penurun Darah Tinggi saat Hamil yang Aman Dikonsumsi

Pesan dari SehatQ

Dampak hipertensi dalam kehamilan tidak hanya akan memengaruhi kesehatan sang ibu, tapi juga bayinya.

Tekanan darah tinggi selama kehamilan juga menimbulkan berbagai risiko bagi bayi, antara lain penurunan aliran darah ke plasenta.

Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darah, bayi Anda mungkin menerima lebih sedikit oksigen dan lebih sedikit nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat (IUGR), berat badan lahir rendah, atau kelahiran prematur.

Maka, akan sangat penting untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali seiring bertambahnya usia kehamilan Anda. 

Menjaga pola makan sehat adalah kunci pertama yang efektif untuk mencegah meningkatnya tekanan darah tinggi saat hamil. Ini juga menjadi salah satu pasangan yang baik untuk pengobatan medis ketika tekanan darah sudah mencapai batas yang tidak sehat.

Berikut adalah tips pola makan sehat yang wajib dipertimbangkan ibu hamil dengan hipertensi:

  • Makan lebih banyak ikan, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
  • Beralihlah ke sayuran dan buah-buahan alih-alih camilan dan makanan penutup yang manis atau asin.
  • Pilih roti, pasta, dan makanan tinggi karbohidrat kompleks yang terbuat dari gandum atau biji-bijian utuh, bukan tepung putih olahan.
  • Makan buah daripada minum jus buah.
  • Gunakan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, kanola, kedelai, atau minyak safflower sebagai pengganti mentega, minyak kelapa, atau minyak sawit.
  • Konsumsi makanan segar daripada makanan beku, kalengan, dan olahan.
  • Pilih makanan rendah natrium bila memungkinkan; gunakan bumbu, rempah-rempah, cuka, dan perasa alternatif lainnya sebagai pengganti garam.
  • Kurangi asupan kalori jika Anda perlu menurunkan berat badan.

Jangan lupa juga imbangi pola makan sehat dengan rutinitas olahraga yang aman untuk ibu hamil. Cobalah untuk membakar kalori setidaknya sebanyak yang Anda konsumsi.

Jika Anda membutuhkan bantuan, tidak ada salahnya untuk berdiskusi lebih lanjut dengan dokter kandungan terdekat. Anda juga bisa langsung chat dokter secara gratis di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. 

Download SehatQ sekarang di App Store dan Google Play Store.

Advertisement

menjaga kehamilankesehatan kandungannutrisi ibu hamilhipertensitekanan darah tinggimasalah kehamilanmakanan untuk hamil

Ditulis oleh Ajeng Quamila Irawan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved