Ada beberapa pantangan untuk pasien jantung bengkak (kardiomegali). Pantangan ini bertujuan untuk mencegah komplikasi agar kondisi jantung tidak bertambah buruk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Apr 2023
Macam-macam pantangan penderita jantung bengkak dan komplikasinya
Table of Content
Memahami cara mengobati jantung bengkak dengan tepat berguna untuk mencegah perburukan kondisi. Salah satu pengobatan jantung bengkak adalah dengan perubahan pola hidup sehat, salah satunya dengan menaati beberapa pantangan. Apa saja yang sebaiknya dijauhi saat memiliki kardiomegali?
Advertisement
Apa akibatnya jika kita abai dengan pantangan ini padahal memiliki riwayat penyakit jantung? Ketahui lengkapnya.
Jantung bengkak (kardiomegali) bukanlah penyakit, tetapi suatu tanda atau gejala dari penyakit jantung lainnya.
Beberapa penyakit yang bisa ditandai dengan kardiomegali, antara lain penyakit jantung koroner, anemia, kardiomiopati, hipertensi, hingga obesitas.
Selain minum obat jantung bengkak bila diperlukan, dokter akan menganjurkan perubahan gaya hidup yang bisa membantu agar kondisi jantung tidak memburuk.
Ada beberapa pantangan yang perlu ditaati jika kamu memiliki jantung bengkak, seperti:
Pantangan utama bagi penderita jantung bengkak yang pertama adalah merokok.
Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute, merokok adalah faktor penyebab penyakit jantung. Ini karena bahan kimia dalam rokok dapat menempel di pembuluh darah, lalu merusak jantung dan pembuluh darah.
Merokok juga berkaitan dengan pembengkakan jantung, karena membuat otot jantung lebih besar dan tebal. Merokok bisa menambah kerusakan struktur jantung dan menurunkan kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Untuk itu, berhenti merokok mulai dari sekarang. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter jika kesulitan menemukan cara berhenti untuk merokok.
Perubahan gaya hidup jadi lebih sehat adalah salah satu cara mengobati jantung bengkak. Itu sebabnya, orang yang sudah didiagnosis kardiomegali sebaiknya tidak makan sembarangan.
Mengutip British Heart Foundation, pola makan sehat dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner, hipertensi, obesitas, serta penyebab jantung bengkak lainnya.
Perbanyak konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan jantung, seperti buah dan sayuran, protein yang mengandung lemak sehat, dan kacang-kacangan.
Pantangan lainnya untuk kondisi jantung bengkak adalah mengonsumsi makanan tinggi kolesterol jahat (lemak jenuh dan lemak trans), seperti daging merah berlemak, makanan siap saji, gorengan, makanan olahan, dan daging olahan.
Makanan jenis ini jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menambah penumpukan plak di arteri dan meningkatkan kolesterol jahat (LDL) yang berakibat pada meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke.
Sebaiknya, konsumsi makanan yang mengandung kolesterol baik, seperti telur, makanan laut yang mengandung omega 3, yogurt, keju, dan alpukat.
Perhatikan juga asupan garam yang masuk ke dalam tubuh. Makanan tinggi garam juga menjadi pantangan kondisi jantung bengkak, karena bisa memicu hipertensi dan penyakit jantung lainnya.
Jumlah maksimum asupan garam per hari adalah 2.300 mg atau sekitar satu sendok teh.
Baca Juga
Malas berolahraga dan beraktivitas fisik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal Ini juga menjadi pantangan jantung bengkak, karena faktanya rutin olahraga bisa membantu mengecilkan jantung yang menebal dan membesar.
Peneliti di Washington University School of Medicine telah menemukan bahwa olahraga yang baik untuk jantung sama efektifnya dengan obat hipertensi jika dilakukan secara rutin.
Berolahraga rutin bisa membantu mengurangi massa jantung dan ketebalan dinding jantung. Jika dibiarkan, penderita bisa berisiko mengalami gagal jantung.
Selain itu, jarang bergerak juga memicu obesitas, sehingga lemak dalam tubuh menumpuk. Kondisi ini merupakan faktor risiko hipertensi yang bisa menyebabkan jantung bengkak.
Pantangan lain untuk penderita jantung bengkak adalah kurang tidur atau begadang.
Tidur cukup tak hanya bermanfaat untuk menambah energi, tetapi juga baik untuk kesehatan jantung. Tidur selama delapan jam sehari bisa membantu proses metabolisme tekanan darah, gula darah, dan peradangan dalam tubuh.
Pengobatan jantung bengkak berfokus pada pengelolaan kondisi yang menjadi penyebab.
Dokter juga mungkin saja meresepkan obat untuk membantu mengobatinya. Untuk itu, menjadi pantangan jika penderita jantung bengkak tidak mengonsumsi obat secara teratur.
Contoh obat jantung bengkak yang berkaitan dengan penyakit jantung meliputi antikoagulan, beta-blocker, obat anti aritmia, ACE inhibitor, dan lain-lainnya.
Baca Juga
Berbagai pantangan untuk penderita jantung bengkak sebaiknya diikuti. Pasalnya, hanya minum obat rutin tapi tidak mengubah gaya hidup, bisa membuat kondisi jantung bengkak memburuk.
Jantung bengkak bisa mengakibatkan kerusakan otot jantung. Jika dibiarkan, ada beberapa kondisi akibat jantung bengkak yang bisa terjadi, seperti:
Jantung bengkak bisa terjadi sementara atau berkelanjutan. Terus lakukan pemeriksaan rutin agar kondisi tetap terpantau dengan baik. Apabila merasakan gejala jantung bengkak, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan perawatan sejak dini.
Pembengkakan jantung tak selalu bisa disembuhkan, tanyakan langsung mengenai pantangan yang perlu dihindari di Klinik Online Spesialis Jantung melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Cabin fever adalah adalah penyakit yang muncul akibat terlalu lama "terisolasi" di dalam satu tempat, tanpa adanya hubungan dengan "dunia luar".
6 Apr 2020
Penyakit pada sistem ekskresi sangat beragam, mulai dari infeksi saluran kemih, wasir, hingga kanker paru-paru. Upaya pencegahan yang paling mudah adalah menerapkan pola hidup sehat.
2 Agt 2023
Jamur surai singa atau lion’s mane mushroom adalah jamur besar berwarna putih. Sesuai namanya, bentuknya serupa dengan surai singa. Di negara-negara Asia seperti China, Korea, India, dan Jepang, sejak lama yamabushitake ini digunakan sebagai bagian dari pengobatan tradisional.
2 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved