Bukan dilarang, ada beberapa makanan yang perlu dihindari dan dibatasi setelah melahirkan untuk membantu proses pemulihan dan mempersiapkan proses menyusui.
21 Nov 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Beberapa pantangan makanan setelah melahirkan perlu ditaati agar proses pemulihan dan menyusui berjalan lancar
Table of Content
Bukan hanya masa kehamilan yang membuat ibu hamil perlu menaati sejumlah pantangan dan anjuran, pasca melahirkan pun demikian. Sebab, setelah melahirkan Anda akan masuk ke masa pemulihan dan menyusui. Untuk memperlancar segalanya, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari setelah melahirkan. Apa saja, pantangan, makanan yang mungkin dilarang, serta yang dianjurkan setelah melahirkan?
Advertisement
Proses persalinan merupakan proses luar biasa yang menguras energi, emosi, bahkan mengakibatkan perubahan pada tubuh. Sama halnya seperti saat hamil, Anda membutuhkan nutrisi lebih pasca persalinan.
Setelah melahirkan, Anda membutuhkan makanan kaya karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, serat, vitamin, mineral, dan cairan yang cukup. Bukan hanya untuk mempercepat pemulihan, melainkan juga untuk mempersiapkan proses selanjutnya, yakni menyusui.
Mendapatkan nutrisi yang cukup dan sesuai pasca melahirkan sangat berguna untuk:
BACA JUGA: Hati-Hati, Stres Bisa Memengaruhi Produksi ASI, Begini Penjelasannya
Sebenarnya, tidak ada makanan yang benar-benar dilarang setelah Anda melahirkan. Anda justru disarankan untuk makan makanan yang cukup untuk mempersiapkan produksi ASI dan pemulihan pasca melahirkan.
Namun, ada beberapa makanan yang perlu dibatasi konsumsinya setelah melahirkan normal maupun operasi caesar. Terlebih, jika Anda dan bayi Anda mengalami reaksi negatif saat Anda mengonsumsi makanan tertentu.
Beberapa pantangan makanan setelah melahirkan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi antara lain:
Makanan laut tertentu merupakan salah satu pantangan makanan setelah melahirkan, terutama yang berasal dari laut dalam. Hal ini karena makanan laut dalam kemungkinan besar mengalami kontaminasi merkuri.
Bahkan, ikan tinggi merkuri ini juga jadi salah satu makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Kandungan merkuri bisa berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi, termasuk menghambat perkembangan sistem saraf bayi. Itu sebabnya, konsumsinya sebaiknya dibatasi.
Beberapa ikan yang mengandung merkuri tinggi, antara lain swordfish atau ikan pedang, makarel, king mackerel, tilefish, dan sirip hiu.
BACA JUGA: Rekomendasi Ikan yang Baik dan Harus Dihindari untuk Ibu Hamil
Makanan dan minuman berkafein juga sebaiknya dibatasi setelah melahirkan. Pasalnya, selama masa nifas atau menyusui, makanan dan minuman yang Anda konsumsi bisa ikut terserap ke ASI dan terminum bayi. Hal ini bisa menyebabkan sulit tidur, dehidrasi, diare, dan kolik pada bayi.
Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari makanan bergas seperti minuman bersoda, sayuran jenis kol, kembang kol, atau brokoli setelah melahirkan.
Makanan bergas menyebabkan sering sendawa dan perut ibu tidak nyaman. Hal ini dapat memengaruhi aktivitas menyusui. Makanan bergas juga sering dikaitkan dengan kondisi kolik pada bayi.
Selain memicu kenaikan berat badan, makanan berminyak juga seringkali membuat perut dan saluran pencernaan ibu tidak nyaman. Hal ini bisa memicu perut bergas dan diare yang justru mengganggu aktivitas menyusui.
Sebaiknya pilihlah makanan yang mengandung minyak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak kedelai.
Masih sehubungan dengan makanan yang terserap ke ASI. Makanan pedas juga jadi salah satu pantangan makanan setelah melahirkan yang perlu Anda patuhi.
Makanan pedas dan beraroma kuat disebut-sebut bisa memengaruhi saluran pencernaan bayi dan menyebabkan kolik pada bayi.
Makanan yang memicu alergi bisa berbeda-beda pada tiap individu. Jika bayi mengalami gejala alergi, seperti rewel, eksim, hidung tersumbat, dan diare ketika Anda makan makanan tertentu, sebaiknya hentikan konsumsi makanan tersebut.
Tidak jauh berbeda saat hamil, setelah melahirkan dan memasuki fase menyusui, Anda membutuhkan tambahan asupan kalori sebesar 450-500 kkal per hari dari kebutuhan orang normal.
Beberapa jenis makanan yang dianjurkan setelah melahirkan dan masuk fase menyusui, antara lain:
Buah dan sayur merupakan makanan sumber vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang dibutuhkan tubuh, tak terkecuali bagi ibu setelah melahirkan. Kandungan tersebut sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang hilang selama proses persalinan dan pemulihan.
Terlebih, pasca melahirkan, ibu juga rentan mengalami susah BAB. Kandungan serat yang tinggi dalam sayur dan buah bisa menjadi solusi mengatasi sembelit.
Anda dianjurkan mengonsumsi dua jenis buah dan 2,5 cangkir sayuran dalam sehari untuk mendapatkan manfaatnya.
BACA JUGA: 13+ Buah yang Bagus untuk Ibu Menyusui, Apa Saja?
Selama proses pemulihan pasca melahirkan dan menyusui, Anda dianjurkan mengonsumsi paling tidak 65 gram protein dalam sehari. Protein berguna sebagai zat pembangun sehingga cocok untuk masa pemulihan dan mengembalikan energi.
Protein juga dibutuhkan untuk menunjang kualitas produksi ASI yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Anda bisa mendapatkan protein dari ikan, daging ayam atau unggas, daging sapi, beberapa makanan laut rendah merkuri (salmon, teri, sarden, dan trout), kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh.
Beberapa makanan tinggi protein juga mengandung kolin dan asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak dan saraf bayi.
Dalam European Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa masyarakat Tionghoa di Hongkong bahkan memiliki menu khusus bagi wanita post partum untuk mempercepat pemulihan dengan meningkatkan konsumsi daging unggas dengan campuran rempah lainnya. Makanan ini disebut dengan ciakpo.
Kebutuhan kalsium dan vitamin D meningkat selama masa kehamilan dan menyusui. Ini bertujuan memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan menunjang kesehatan ibu.
Makanan kaya kalsium dan vitamin D, seperti susu, yogurt, keju murni, dan beberapa sayuran berdaun hijau dianjurkan untuk dikonsumsi pasca persalinan dan menyusui.
Beberapa produk susu juga memiliki kandungan yodium yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.
Beberapa ibu melahirkan mungkin dianjurkan mengonsumsi suplemen tertentu untuk menunjang kesehatan dan memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa postpartum dan menyusui. Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin minum suplemen makanan untuk menunjang asupan harian Anda.
Baca Juga
Nutrisi yang lengkap dan seimbang sangat dibutuhkan oleh ibu pasca melahirkan dan saat menyusui. Hal ini bertujuan mempercepat pemulihan, meningkatkan stamina, mempersiapkan produksi ASI, dan mencegah komplikasi.
Beragam jenis makanan yang dilarang setelah melahirkan normal bisa Anda diskusikan dengan dokter, terlebih jika Anda dan bayi mengalami efek negatif dari makanan tertentu.
Meski demikian, tidak ada makanan yang benar-benar dilarang setelah melahirkan. Anda hanya perlu membatasinya dan melakukan pantangan setelah melahirkan lainnya agar pemulihan lebih cepat..
Jika masih ada pertanyaan seputar makanan yang dilarang setelah melahirkan ataupun pantangan lainnya, Anda bisa tanyakan langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat daun pepaya untuk ibu menyusui ada banyak, selain membuat ASI jadi lebih lancar. Pepaya kaya vitamin A dan vitamin C yang bisa bantu mencegah rambut rontok.
Pengganti garam untuk makanan bayi bisa menggunakan bumbu dapur supaya dapat terasa lebih nikmat. Rempah yang bisa menjadi alternatif garam, seperti bawang putih, ketumbar, lada, jahe, kayu manis, hingga kulit lemon.
Makanan untuk ibu menyusui memengarui kualitas serta jumlah ASI yang diproduksi ibu. Makanan yang baik dan sehat untuk ibu menyusui di antaranya daun katuk dan telur dan ikan salmon.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved