Kacamata plus dapat membantu Anda melihat objek pada jarak dekat, misalnya saat membaca atau bekerja di depan komputer. Kenali panduan penggunaan kacamata plus sesuai dengan usia penggunanya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
19 Mei 2020
Seorang lansia sedang membaca buku dengan menggunakan kacamata
Table of Content
Kacamata identik dengan mata minus alias tidak bisa melihat untuk jarak yang jauh. Namun, ketika Anda memiliki rabun dekat (hiperopia), maka Anda harus menggunakan kacamata plus.
Advertisement
Hiperopia, atau disebut juga hipermetropia, adalah kondisi mata yang bisa melihat objek jauh dengan jelas. Sebaliknya, mata akan melihat objek dekat dengan pandangan yang kabur sehingga harus dikoreksi dengan kacamata plus berlensa konveks alias cembung.
Lensa cembung di bagian tengah memiliki fungsi lensa yang mirip dengan kaca pembesar, yakni memperjelas objek yang berada di dekat Anda. Jika Anda diberi resep kacamata dengan tanda plus (+), itu artinya Anda harus membuat kacamata plus ini.
Seperti disebutkan di atas, kacamata plus akan diresepkan kepada penderita rabun dekat alias hiperopia. Secara umum, kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan mata melihat objek-objek yang dekat dengan jelas, misalnya saat membaca.
Selain itu, hiperopia juga ditandai dengan:
Tingkat keparahan gejala di atas mungkin berbeda-beda pada tiap orang dan sangat bergantung pada derajat kerusakan refraktif yang terjadi pada retina mata penderitanya, yaitu:
Diagnosis di atas hanya bisa didapatkan jika Anda memeriksakan mata di dokter atau optik. Semakin cepat rabun dekat Anda terdeteksi, semakin tipis kecembungan lensa kacamata plus yang harus Anda kenakan.
Tidak semua orang yang terdiagnosa hiperopia harus menggunakan kacamata plus. Penggunaan kacamata ini harus didasarkan atas beberapa hal, salah satunya faktor usia dengan pertimbangan sebagai berikut:
Untuk anak usia 0-10 tahun, pemakaian kacamata plus hanya dianjurkan bila hiperopia yang dideritanya sedang hingga parah atau jika terdapat strabismus (mata juling). Namun dalam kondisi tertentu, anak bisa saja dianjurkan untuk menggunakan kacamata koreksi ini.
Kondisi yang dimaksud adalah terjadinya penurunan kualitas penglihatan, anomali binokular, atau munculnya masalah penglihatan lain karena rabun dekat yang tidak diatas. Kondisi seperti ini biasanya harus dibarengi dengan kontrol setiap 3 bulan untuk mengevaluasi kedisiplinan anak menggunakan kacamata plus maupun perkembangan matanya.
Sama seperti anak-anak yang usianya lebih muda, penderita rabun dekat ringan di rentang umur ini juga tidak perlu menggunakan kacamata plus. Apalagi, bila Anda tidak merasakan gejala yang tidak membuat nyaman seperti disebutkan di atas.
Meskipun demikian, hiperopia yang tidak teratasi seperti itu berpotensi menjadi lebih parah ketika Anda memasuki usia 30-35 tahun. Saat inilah, hiperopia Anda mungkin sudah naik ke tingkat sedang sehingga harus menggunakan kacamata plus, baik secara permanen maupun sesekali saja (misalnya ketika membaca, bekerja di depan komputer, dan sebagainya).
Pemakaian kacamata plus secara permanen memiliki efek samping berupa kaburnya pandangan jarak jauh. Untuk meminimalisir efek ini, Anda dapat menggunakan lensa kontak plus yang sekaligus memiliki efek membuat mata menjadi rileks dan tidak terlalu lelah seperti halnya ketika Anda menggunakan kacamata plus.
Orang yang berusia di atas 45 tahun biasanya memiliki risiko untuk terkena presbiopi. Presbiopi sering disebut juga dengan mata tua karena memang merupakan bagian awam dari proses penuaan yang ditandai dengan hilangnya fokus untuk melihat objek pada jarak dekat.
Pada pasien seperti ini, kacamata plus biasanya langsung diresepkan ketika hiperopia menyentuh +1.00 D hingga +1.50 D ke atas. Namun, lensa yang digunakan bersifat multifokal progresif yang sekaligus dapat memperbaiki fokus mata hingga jarak beberapa meter ke depan.
Baca Juga
Ya, kacamata plus sudah menjadi bagian dari layanan yang ditanggung oleh BPJS. Hal ini berhubungan dengan fungsi kacamata itu sendiri yang merupakan alat bantu penglihatan yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran kegiatan sehari-hari.
Meskipun demikian, ada beberapa persyaratan pembelian kacamata plus yang harus Anda ikuti. Misalnya, ukuran lensa harus lebih dari +0.5 D, hanya boleh beli 2 tahun sekali, serta nominalnya sudah ditentukan sesuai kelas BPJS Anda.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Rabun dekat dan rabun jauh sama-sama membuat mata sulit fokus untuk melihat benda-benda di sekitar. Rabun jauh terjadi ketika cahaya yang masuk justru jatuh di depan retina, sementara rabun dekat disebabkan oleh cahaya yang masuk ke belakang retina.
24 Apr 2019
Kelainan refraksi terjadi ketika mata tidak bisa fokus melihat objek dengan jelas. Kondisi ini bisa didiagnosis melalui pemeriksaan mata berkala dan menggunakan kacamata sesuai kebutuhan.
7 Apr 2023
Miopi dan hipermetropi memang sama-sama gangguan pada mata. Namun meski namanya mirip, kedua penyakit mata ini memiliki perbedaan mendasar. Apakah itu?
12 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved