Ada beberapa jenis olahraga yang dianjurkan untuk pasien kanker, seperti berenang dan latihan beban ringan. Olahraga dipercaya bisa membantu mengurangi gejala yang sering dirasakan pasien kanker, seperti mual dan kelelahan berlebih akibat kemoterapi.
2023-03-28 08:56:08
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Aerobik merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan untuk pasien kanker
Table of Content
Kanker, terkadang memang bisa membatasi tubuh untuk bergerak, apalagi berolahraga. Namun, melakukan aktivitas fisik yang sesuai, sebenarnya baik untuk orang dengan kondisi ini. Ada beberapa jenis olahraga yang dianjurkan untuk pasien kanker.
Advertisement
Olahraga seperti aerobik, latihan kekuatan dan keseimbangan, disebut dapat memberikan dampak positif untuk para penderita kanker. Bahkan, olahraga juga sudah dianjurkan untuk menjadi bagian dari perawatan kanker.
Dahulu, pasien kanker sering disarankan untuk beristirahat dan mengurangi aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini sebenarnya baik, jika aktivitas fisik yang dilakukan memang menyebabkan timbulnya rasa sakit, membuat jantung berdebar, dan sesak napas.
Namun secara medis, olahraga sebenarnya aman dilakukan oleh pasien kanker. Bahkan, dengan olahraga yang teratur, kualitas hidup pasien kanker juga akan semakin meningkat.
Terlalu banyak beristirahat, atau menjalani gaya hidup yang tidak aktif, justru akan menimbulkan berbagai efek merugikan untuk tubuh, seperti:
Hal ini membuat, para ahli sekarang justru menyarankan para pasien kanker untuk aktif berolahraga selama menjalani perawatan. Tidak hanya itu, manfaat olahraga juga akan terus terasa, jika dilakukan secara teratur setelah perawatan selesai dilakukan.
Baca Juga
Bagi pasien kanker yang masih mampu melakukan aktivitas fisik, olahraga teratur bisa memberikan berbagai manfaat, seperti:
Bagi pasien kanker yang ingin mulai lebih aktif berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter yang merawat, agar dokter bisa menentukan jenis-jenis olahraga yang aman sesuai kondisi tubuh.
Tidak semua jenis olahraga aman untuk dilakukan pasien kanker. Namun, empat jenis olahraga berikut ini, dianggap aman, selama dijalankan dengan pengawasan dari tim dokter.
Olahraga yang termasuk dalam jenis aerobik di antaranya adalah berjalan, bersepeda, dan lari. Olahraga ini akan membantu melatih jantung.
Dengan mengombinasikan olahraga untuk jantung dan latihan beban, maka pasien kanker bisa meningkatkan massa otot, mengurangi lemak di tubuh, dan mermperbaiki metabolisme atau pencernaan di tubuh.
Meski begitu, pasien kanker sebaiknya menyesuaikan durasi olahraga, karena kondisi fisik yang mungkin masih belum terlalu baik. Dibanding melakukan olahraga selama 30 menit, pasien kanker dapat mengubah durasi menjadi 10 menit, namun dilakukan sebanyak 3 kali sehari.
Latihan beban dapat dilakukan dengan mengangkat barbel kecil atau alat angkat beban lainnya. Latihan ini akan membantu tubuh menjadi lebih kuat, dengan membantu membentuk otot dan mencegah hilangnya massa otot.
Melatih keseimbangan, bisa mengurangi risiko jatuhnya pasien kanker. Pasalnya, beberapa jenis obat kanker bisa memengaruhi keseimbangan tubuh.
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi, juga lebih berisiko terkena osteoporosis akibat kepadatan tulang yang terus berkurang. Sehingga, apabila jatuh maka risiko tulang retak atau patah pun tinggi. Latihan sederhana yang dapat
Anda lakukan, seperti berjalan di jalur yang sempit atau meletakkan satu kaki di depan yang lain seolah-olah berjalan di atas tali, selain itu Anda juga dapat berdiri dengan satu kaki
Latihan peregangan umumnya diperlukan oleh pasien kanker yang telah menjalani operasi. Contohnya, pasien kanker payudara yang telah melewati prosedur operasi, akan merasa area sekitar bahunya terasa lemah.
Latihan peregangan pada area yang telah dioperasi dapat membantu meningkatkan kemampuan gerakan tangan, yang terganggu akibat operasi.
Meski manfaat olahraga untuk pasien kanker begitu melimpah, namun penderita beberapa jenis kanker sebaiknya menghindari jenis olahraga tertentu.
Berikut ini kondisi-kondisi yang mengharuskan penderita kanker membatasi aktivitas fisiknya.
Jika kanker menyerang tulang, maka risiko tulang patah atau retak saat olahraga menjadi meningkat. Pasien dengan kanker jenis ini disarankan untuk menghindari olahraga yang akan memberikan beban berlebihan pada tulang.
Sebagai gantinya, pasien dengan kanker yang menyerang tulang dapat melakukan olahraga lain, seperti berenang atau olahraga air lainnya. Pasalnya, olahraga ini air akan membantu menopang berat tubuh, sehingga beban yang diberikan pada tulang, tidak akan terlalu besar.
Selain berenang, olahraga lain seperti yoga juga dianggap aman.
Pasien kanker yang sedang menjalani terapi, yang mengakibatkan sistem imun menjadi menurun, sebaiknya menghindari olahraga di tempat umum. Dokter akan merekomendasikan lokasi yang aman, serta jenis olahraga yang tepat, untuk pasien kanker dengan kondisi tersebut.
Terkadang, perawatan kanker bisa menimbulkan gangguan pada saraf. Hal ini menyebabkan sebagian anggota tubuh menjadi kebas atau kesemutan.
Pada kondisi ini, pasien kanker sebaiknya menghindari olahraga angkat beban dan memilih olahraga yang lebih aman, seperti menggunakan sepeda statis.
Pasien kanker payudara sebaiknya membatasi olahraga yang melatih tubuh bagian atas. Apabila ingin melakukan latihan untuk tubuh bagian atas, maka lakukanlah secara perlahan, untuk menghindari risiko.
Memang belum banyak penelitian yang membahas mengenai jenis olahraga yang dianjurkan untuk pasien kanker. Meski begitu, olahraga teratur dipercaya dapat membantu meningkatkan status kesehatan para penderita kanker. Sehingga, tidak ada salahnya bagi para pasien kanker untuk mulai lebih aktif bergerak.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pantangan penderita kanker serviks yang sedang dalam masa pemulihan antara lain mengonsumsi daging merah dan daging olahan, terlalu banyak bergerak, merokok, dan mengonsumsi alkohol.
Mengonsumsi brutu ayam atau pantat ayam berpotensi menimbulkan sejumlah efek samping. Konsumsi makanan ini secara belebihan berpotensi menyebabkan kanker, obesitas, hingga penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah).
Olahraga gulat sudah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Olahraga ini bermanfaat mengasah kekuatan mental, mengembangkan sikap menghormati lawan, hingga meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved