Ada beberapa dampak kesehatan yang terjadi jika Anda puasa tanpa sahur, seperti sakit kepala dan merasa lebih lapar. Tahu tips yang tepat akan membantu Anda kuat puasa seharian meski melewatkan sahur.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Apr 2022
Bangun kesiangan sering menjadi penyebab puasa tanpa sahur
Table of Content
Apakah boleh puasa puasa tapi tidak sahur? Pertanyaan ini mungkin terlintas dalam benak Anda. Kabar baiknya, puasa Anda tetap sah sekalipun tidak sahur.
Advertisement
Akan tetapi, melewatkan waktu sahur saat puasa tentu akan memengaruhi tubuh Anda selama seharian menjalankan puasa. Sebab, ini adalah kesempatan satu-satunya mengisi tenaga selama sehari ke depan sampai beduk Magrib nanti.
Apa saja tips kuat puasa meskipun tidak sahur? Adakah pengaruhnya terhadap kesehatan? Simak ulasannya berikut ini.
Beberapa orang memilih untuk menjalani puasa tanpa sahur. Alasannya beragam, mulai dari kesiangan, tidak selera makan, atau merasa sanggup. Secara umum, puasa tanpa sahur tidak mengancam nyawa seseorang. Akan tetapi, orang yang punya kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, perlu ekstra waspada.
Sebab, gula darah rendah (hipoglikemia) rentan terjadi jika Anda tidak mengonsumsi kalori yang cukup saat hendak berpuasa. Terlebih buat para diabetesi. Alih-alih mendapat manfaat puasa, Anda justru malah mengalami masalah kesehatan.
Beberapa dampak kesehatan akibat puasa tidak sahur, antara lain:
Saat puasa tapi tidak sahur, entah karena kesiangan atau memang tidak ingin, Anda tentu akan menjadi lebih lapar. Pasalnya, selama 12 jam lebih Anda akan tidak makan dan minum.
Saat tidak ada asupan kalori yang masuk dalam waktu yang cukup lama, Anda akan jadi lebih lapar.
Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala saat puasa, apalagi jika Anda tidak sahur. Hal ini terjadi karena ada tubuh kekurangan cairan ataupun asupan kalori yang seharusnya, sehingga menyebabkan dehidrasi atau hipoglikemia.
BACA JUGA: Autofagi Adalah Melakukan “Reset” pada Tubuh, Bisa Terjadi Lewat Puasa
Tak hanya menahan lapar dan haus, puasa juga mewajibkan umat Islam untuk menahan emosi. Puasa tanpa sahur bisa membuat ujian Anda di bulan Ramadan ini jadi lebih berat.
Saat tidak sahur, jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh akan berkurang. Hal ini berisiko menyebabkan kadar gula darah rendah. Hipoglikemia sendiri diketahui jadi salah satu sebab seseorang lebih mudah tersinggung atau marah.
Dampak puasa tidak sahur bagi kesehatan lagi-lagi berhubungan dengan berkurangnya jumlah kalori yang masuk. Kalori dari makanan yang masuk adalah sumber energi bagi tubuh.
Jika Anda tidak sahur, asupan kalori pun berkurang. Hal ini membuat Anda jadi lebih lemas dan merasa kelelahan.
Risiko bau mulut jadi lebih tinggi ketika Anda tidak sahur ketika puasa. Saat melewatkan waktu sahur, Anda bukan hanya tidak makan tapi juga tidak minum.
Kurang minum ini membuat produksi air liur jadi berkurang dan menyebabkan bau mulut saat puasa.
BACA JUGA: 7 Cara yang Bisa Anda Lakukan Agar Tidak Gampang Lemas saat Puasa
Puasa tanpa sahur tetap sah dan tidak membahayakan nyawa. Namun, ada beberapa kondisi yang mungkin saja memengaruhi kondisi Anda.
Agar tetap kuat seharian sampai waktu berbuka, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti jika tidak sahur saat puasa.
Puasa tidak hanya mengenai kekuatan fisik, tapi juga spiritual. Salah satu cara kuat puasa meski tidak sahur adalah dengan memiliki niat yang kuat pula.
Kekuatan pikiran dapat membantu mencapai tujuan yang telah kita tetapkan, sekalipun ada tantangan yang harus dilalui.
Rasa lapar dan haus jika Anda puasa tanpa sahur bisa terasa lebih berat. Agar pikiran tak fokus pada rasa lapar dan haus, cobalah mengalihkan pikiran Anda.
Lakukan aktivitas yang dapat membuat Anda “lupa” dari rasa lapar, seperti berjalan-jalan atau meditasi. Hindari aktivitas yang menguras banyak tenaga agar tidak membuat Anda semakin lemas.
Membaca buku atau mendengarkan musik juga dapat membantu.
Saat menjalani puasa tapi tidak sahur, tubuh akan kekurangan lebih banyak cairan. Oleh karena itu, minumlah secara berkala setelah berbuka untuk menggantikan cairan yang hilang selama berpuasa.
Anda juga bisa makan makanan yang mengandung banyak air, seperti sup atau buah-buahan, layaknya semangka ke dalam menu berbuka puasa.
Sup dapat dengan mudah dicerna oleh tubuh dan mengandung vitamin serta mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Setelah seharian puasa tidak sahur, keinginan makan tentu jadi sangat besar saat waktu berbuka tiba. Akan tetapi, Anda sebaiknya tidak makan banyak saat buka puasa.
Lambung yang kosong dalam waktu lama tentu perlu beradaptasi ketika menerima makanan. Jumlah makanan yang terlalu besar bisa membuat sistem pencernaan “kaget” dan bekerja lebih keras. Akibatnya, masalah pencernaan saat puasa justru dapat mengganggu ibadah Anda.
Makanlah dalam porsi kecil beberapa kali ketimbang sekaligus makan besar waktu berbuka. Anda dapat mengonsumsi buah-buahan saat berbuka dan konsumsi makanan berat setelah salat Magrib.
Anda juga bisa mengonsumsi makanan kaya nutrisi setelah salat Tarawih jika dibutuhkan. Akan tetapi, Anda tidak disarankan untuk langsung tidur setelah makan karena bisa memicu asam lambung naik.
Asupan vitamin dan mineral juga sangat diperlukan oleh tubuh saat menjalankan puasa. Jika Anda menjalani puasa tidak sahur, sebaiknya konsumsi buah dan sayur untuk buka puasa .
Anda juga dapat mengonsumsi buah-buahan kering, misalnya kurma, yang dapat menyediakan gula alami sebagai sumber energi.
BACA JUGA: 10 Resep Menu Sahur Sehat yang Praktis dan Menggugah Selera
Olahraga bisa membantu tubuh jadi lebih bugar. Akan tetapi, Anda perlu tahu jenis olahraga saat puasa yang tepat agar tidak membuat tubuh malah semakin lemas.
Apalagi, jika Anda puasa tanpa sahur. Pilihlah olahraga intensitas rendah, seperti berjalan, yoga ringan, peregangan sederhana, atau bahkan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Jika terbiasa tidak sahur saat puasa atau tidak makan dalam waktu lama, Anda bisa mencoba olahraga intensitas sedang, seperti joging.
Namun, jika Anda punya kondisi kesehatan tertentu, cobalah konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memilih berolahraga.
Salah satu tips kuat puasa tanpa sahur tentu saja menghemat energi Anda. Jika seluruh pekerjaan sudah selesai dikerjakan, cobalah beristirahat sejenak agar Anda kuat menyelesaikan puasa Anda pada hari itu.
Anda bisa tidur siang sejenak selama setengah jam untuk menjaga stamina dan mendapatkan kembali energi Anda.
Jangan lupa untuk tidak memaksakan diri Anda. Pertimbangkanlah untuk membatalkan puasa jika Anda merasa tidak enak badan atau tidak sanggup menjalankan ibadah puasa.
BACA JUGA: 11 Minuman Penambah Cairan Tubuh untuk Sahur dan Buka Puasa
Puasa tapi tidak sahur memang tidak mengancam nyawa. Akan tetapi, bagi Anda yang punya masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, coba konsultasikan dulu dengan dokter.
Sebab, berpuasa tanpa sahur bisa memengaruhi kondisi kesehatan Anda, seperti dehidrasi, hipoglikemia, atau sakit kepala. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki diabetes dan hendak berpuasa. Dokter akan memberikan tips berpuasa untuk diabetes yang aman dan sesuai kondisi Anda..
Tanyakan pula pada dokter aturan minum obat saat puasa. Dokter mungkin saja mengubah dosis obat agar Anda tetap dapat menjalankan ibadah puasa.
Anda bisa mengunjungi dokter atau bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Tidur setelah sahur bisa memicu risiko gangguan pencernaan dan GERD. Cobalah untuk langsung memulai aktivitas harian atau berolahraga ringan setelah sahur agar tidak mengantuk,
4 Apr 2023
Acara buka bersama memang jadi momen yang tepat untuk menjalin silaturahmi. Sayangnya, buka puasa bersama justru berpotensi mengganggu kesehatan mental Anda, mulai dari serangan kritik dari kerabat sampai mengingat kembali masa lalu yang menyakitkan.
4 Mei 2019
Obat bau mulut yang alami, seperti teh hijau, susu, apel hingga jeruk bisa Anda dapatkan dengan mudah. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kepercayaan diri menurun.
20 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved