Olahraga yang aman dan sehat perlu dilakukan agar tubuh senantiasa bugar, sekaligus terhindar dari cedera. Apa saja gerakan maupun jenis olahraga yang direkomendasikan?
2023-03-21 01:13:20
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Olahraga yang aman dan sehat dapat menghindarkan Anda dari cedera
Table of Content
Olahraga yang aman dan sehat penting dilakukan untuk menjaga kebugaran, dengan langkah yang bisa menghindarkan tubuh dari cedera. Jenis olahraga yang aman bagi setiap orang mungkin berbeda-beda, tergantung usia, berat badan, maupun gangguan medis tertentu.
Advertisement
Beberapa gerakan olahraga tersebut memang terlihat sederhana. Namun, Anda harus melakukannya dengan teknik yang benar, agar tubuh bisa merasakan manfaatnya secara optimal.
Jika Anda merasa tidak memiliki keluhan kesehatan apapun, berikut rekomendasi beberapa gerakan olahraga yang aman dan sehat serta bisa dilakukan di berbagai waktu dan tempat.
Gerakan olahraga yang aman dan sehat ini biasanya dilakukan sebagai pemanasan. Tujuannya adalah mengaktifkan bagian inti tubuh dan tulang belakang agar tidak kaku. Cara melakukan bridge adalah sebagai berikut ini.
Bagi pemula, melakukan gerakan push-up tidak semudah kelihatannya. Oleh karena itu, Anda dapat terlebih dahulu mencoba modifikasi dari gerakan olahraga yang sehat dan aman ini dengan langkah ini.
Gerakan olaharaga yang aman dan sehat ini bertujuan mengendurkan otot-otot leher yang kaku. Latihan ini sangat cocok dilakukan oleh Anda yang sering bekerja menatap laptop atau pekerjaan lain dengan konsentrasi tinggi. Berikut ini cara melakukan peregangan leher yang tepat.
Gerakan melompat, atau dikenal sebagai plyometrik, membutuhkan energi yang cukup banyak sehingga Anda akan merasa ‘terbakar’ dalam waktu singkat.
Gerakan yang bisa dilakukan dengan atau tanpa tali ini cocok dilakukan sebagai gerakan inti dan latihan untuk mengasah kekuatan maupun stamina.
Gerakan side-lying abduction baik dilakukan oleh Anda yang menghabiskan waktu bekerja dengan duduk seharian. Pasalnya, latihan ini dapat meregangkan lutut serta otot-otot betis dan paha agar tidak kaku. Berikut ini caranya.
Baca Juga
Melakukan gerakan olahraga yang aman dan sehat saja tidak cukup untuk memastikan Anda terhindar dari cedera. Pastikan juga untuk melakukan langkah-langkah pencegahan berikut seperti disarankan oleh dokter:
Pastikan baju olahraga Anda mampu menyerap keringat dan tidak terlalu ketat. Bila menggunakan sepatu, pilih yang antiselip.
Susun jadwal olahraga dengan latihan yang bervariasi, mulai dari latihan kardio, kekuatan, dan fleksibilitas. Selain menghindarkan tubuh dari cedera, gerakan yang beragam juga dapat mencegah kebosanan dalam berolahraga.
Walaupun Anda hanya akan melakukan gerakan stretching, pastikan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan akan membuat otot mengendur sehingga tidak rentan tertarik atau cedera.
Melakukan gerakan relaksasi atau pendinginan setelah latihan kebugaran sangat penting untuk mengembalikan detak jantung ke kondisi normal sehingga, Anda bisa melanjutkan aktivitas lain setelah berolahraga.
Setelah berolahraga, pastikan Anda minum cukup air putih untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
Jangan memaksakan diri dalam berolahraga. Jika badan sedang tidak fit, perbanyak beristirahat agar Anda bisa kembali berolahraga dan beraktivitas ketika sembuh.
Para ahli hanya menyarankan Anda berolahraga sekitar 150 menit per minggu untuk gerakan intensitas sedang, atau 75 menit per minggu dengan intensitas tinggi.
Artinya, Anda hanya perlu berolahraga 5 hari saja dalam seminggu jika satu sesi olahraga intensitas sedang, dilakukan selama 30 menit.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang cara mengurangi risiko cedera ketika berolahraga, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa contoh manfaat bersepeda bagi wanita adalah membantu untuk menurunkan berat badan, meredakan stres dan depresi, hingga mencegah penyakit jantung.
Tujuan utama latihan kondisi fisik adalah untuk menjaga kebugaran jasmani. Selain bisa menurunkan berat badan, latihan ini bisa membantu mengurangi risiko munculnya berbagai penyakit berbahaya.
Sindrom overtraining adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang berolahraga secara berlebihan dengan Gejala perubahan pola makan, nyeri otot, stres, penurunan performa, hingga mengalami gangguan tidur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved