Panas-panasan Saat Demo, Waspada Dehidrasi dan Heat Stroke

Hari ini, para mahasiswa akan kembali turun ke jalan untuk berdemo. Hal ini membuat mereka akan berada di bawah sengatan matahari dalam waktu yang lama, membuatnya berisiko terkena dehidrasi. Jika dibiarkan, komplikasi bisa berkembang lebih parah menjadi heat stroke.
Dehidrasi maupun heat stroke, sebaiknya tidak diremehkan. Pada kondisi yang parah, keduanya bisa mengancam keselamatan jiwa.
Apa itu dehidrasi dan heat stroke?
Saat berada di bawah sengatan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, cairan di tubuh lama-kelamaan akan terus berkurang. Jika cairan yang Anda konsumsi jumlahnya kurang, dehidrasi bisa terjadi.
Sementara itu, heat stroke adalah salah satu bentuk komplikasi dari dehidrasi. Kondisi ini adalah yang paling parah, dibandingkan dengan penyakit yang berkaitan dengan cuaca panas lainnya. Jika tidak segera ditangani, heat stroke dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, otot, dan bahkan bisa mengancam nyawa.
Saat seseorang mengalami dehidrasi dan tubuh tidak mengeluarkan cukup keringat untuk menurunkan suhu, maka suhu di tubuh akan naik hingga tingkat yang berbahaya. Kondisi inilah yang dinamakan heat stroke.
Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan merupakan kegawatdaruratan medis.
Kenali gejala dehidrasi dan heat stroke
Menganali gejala dehidrasi maupun heat stroke, dapat meningkatkan kewaspadaan Anda terhadap kedua kondisi ini. Berikut ini gejala dehidrasi yang perlu dikenali.
- Merasa haus
- Jarang ingin buang air kecil
- Kulit kering
- Merasa lemas dan lelah
- Kepala terasa ringan dan pusing
- Terlihat linglung
- Mulut kering
- Jantung berdebar dan napas pendek-pendek
Gejala heat stroke yang paling mudah dikenali adalah suhu tubuh yang sangat panas, hingga mencapai 40 derajat Celcius, atau bahkan lebih. Orang yang terkena heat stroke umumnya akan langsung pingsan.
Selain itu, kondisi-kondisi di bawah ini juga dapat muncul sebagai gejala heat stroke.
- Kepala terasa berdenyut dan pusing
- Tidak banyak keringat yang keluar, meski udara sangat panas
- Kulit terlihat kering, kemerahan, dan panas jika disentuh
- Kram otot
- Mual dan muntah
- Jantung berdebar
- Napas pendek-pendek
- Perubahan perilaku (terlihat seperti orang linglung atau disorientasi)
- Kejang
[[artikel-terkait]]
Mencegah dehidrasi dan heat stroke saat cuaca panas
Bagi para peserta demo yang sedang ikut aksi, sebaiknya lakukan langkah-langkah di bawah ini, untuk mencegah terjadinya dehidrasi maupun heat stroke akibat panasnya cuaca hari ini.
1. Kenali gejala dehidrasi
Mengenali gejala dehidrasi di atas, dapat membantu Anda untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar kondisi tidak bertambah parah.
2. Langsung minum saat merasa haus
Jangan tunda untuk minum saat merasa haus. Rasa haus merupakan “kode” dari tubuh, saat ia kekurangan cairan. Pada situasi yang panas, rasa haus yang dibiarkan dapat berkembang menjadi dehidrasi, dan tidak menutup kemungkinan heat stroke.
3. Lihat warna urine
Saat buang air kecil, perhatikan warna urine yang keluar. Jika warnanya kuning tua atau bahkan cokelat, maka itu tandanya Anda sudah dehidrasi. Segera perbanyak konsumsi air, apabila hal tersebut terjadi.
4. Konsumsi lebih banyak air daripada biasanya
Saat cuaca panas, Anda jangan merasa cukup ketika sudah mengonsumsi delapan gelas air dalam sehari. Tubuh membutuhkan lebih banyak dari itu, karena cairan yang keluar pun lebih banyak.
5. Konsumsi juga elektrolit tambahan
Bila perlu, Anda juga bisa mengonsumsi elektrolit tambahan untuk menjaga cairan di tubuh. Ada banyak minuman elektrolit kemasan yang bisa dikonsumsi.
6. Gunakan pakaian berawarna terang
Pakaian berwarna gelap dapat menyerap panas lebih banyak, sehingga suhu tubuh bisa naik. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah pakaian berwarna terang.
7. Jangan minum kopi
Kafein dapat menyerap cairan yang ada di tubuh, dan membuat Anda menjadi lebih berisiko terkena dehidrasi. Jadi, meneguk kopi untuk menghilangkan dahaga, bukanlah pilihan bijak.
Banyak minum air putih adalah cara paling sederhana untuk terhindar dari dehidrasi maupun heat stroke. Jika memungkinkan, lindungi kepala dengan menggunakan topi, agar sengatan panas dapat sedikit berkurang.
Jenis makanan yang dikonsumsi selama berkegiatan di bawah sengatan sinar matahari pun dapat membantu mencukupi kebutuhan cairan yang lebih bayak, dibandingkan biasanya. Buah dan sayur merupakan jenis makanan yang masuk rekomendasi untuk dikonsumsi saat cuaca panas.
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/dehydration-and-heat-stroke
Diakses pada 24 September 2019
Healthline. https://www.healthline.com/health/summer-health/beat-the-heat#1
Diakses pada 24 September 2019
WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/heat-stroke-symptoms-and-treatment#1
Diakses pada 24 September 2019
Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/dehydration/prevention/
Diakses pada 24 September 2019
Artikel Terkait
-
Heat Stroke Mengintai saat Cuaca Panas Ekstrem, Ini Langkah Mengatasinya
Cuaca panas ekstrem membuat seseorang rentan terkena heat stroke. Jika tidak ditangani dengan segera, heat stroke dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh hingga mengancam jiwa. -
Wajib Tahu, Cara Membuat Oralit dengan Takaran yang Tepat
Bahaya terbesar dari diare adalah dehidrasi. Itulah mengapa oralit penting diberikan. Namun pastikan Anda memahami cara membuat oralit dengan takaran tepat.
Diskusi Terkait di Forum
Haus dahaga dan sering buang air kecil, disertai sulit tidur
Dijawab oleh dr. Zulham Effendy
Detak jantung tiba-tiba tidak teratur sampai pusing
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Kenapa mendadak diare?
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
