Panas dalam pada anak sangat wajar terjadi, pengobatannya bergantung pada pemicunya. Panas dalam pada anak adalah indikasi penyakit lain seperti demam atau flu.
2023-03-26 21:41:34
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Panas dalam juga bisa dialami oleh anak-anak yang membuat mereka kesulitan menelan
Table of Content
Panas dalam bisa dialami setiap orang, tak terkecuali anak-anak. Panas dalam pada anak biasanya ditandai dengan menurunnya nafsu makan, terkadang disertai dengan demam. Biasanya, panas dalam jarang terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun.
Advertisement
Panas dalam pada anak adalah indikasi penyakit lain seperti demam atau flu. Selain itu, panas dalam juga bisa menandakan adanya infeksi bakteri Streptococcus. Jika ini yang terjadi, panas dalam pada anak bisa terjadi secara tiba-tiba.
Baca Juga
Ketika merasakan panas dalam pada anak, pasti Si Kecil merasa tidak nyaman beraktivitas. Bahkan ketika waktu makan tiba, sangat mungkin anak tidak nafsu makan karena rasa tidak nyaman di tenggorokan mereka.
Beberapa tanda terjadinya panas dalam pada anak adalah:
Panas dalam pada anak bisa menyebabkan gejala berbeda, bergantung pada apa pemicunya.
Berbeda pemicu, akan berbeda pula kondisi panas dalam pada anak. Beberapa hal yang bisa memicu hal tersebut adalah:
Panas dalam pada anak bisa jadi merupakan gejala terjadinya flu, demam kelenjar, atau common cold. Jika ini yang terjadi, artinya tak perlu memberikan antibiotik karena pemicunya bukan bakteri. Ini merupakan pemicu panas dalam pada anak yang paling sering terjadi.
Frekuensi kejadian tak sebanyak infeksi virus, namun infeksi bakteri juga bisa menyebabkan panas dalam pada anak. Infeksi ini bisa terjadi karena bakteri Streptococcus atau infeksi telinga. Cara mengobatinya harus dengan antibiotik untuk membunuh bakteri.
Infeksi bakteri Streptococcus biasanya terjadi pada anak berusia di atas 3 tahun. Gejala lain panas dalam pada anak akibat infeksi bakteri ini adalah kelenjar getah bening membengkak, amandel juga tampak kemerahan disertai bintik putih, serta muncul ruam.
Jika panas dalam pada anak disertai dengan amandel berwarna kemerahan dan membengkak, bisa jadi pemicunya adalah tonsilitis. Istilah lain dari tonsilitis adalah radang amandel yang kerap dialami anak berusia 3-7 tahun.
Lagi-lagi bergantung pada penyebabnya, ada kondisi yang mengharuskan anak dibawa ke dokter, ada yang tidak. Namun jika yang terjadi adalah beberapa hal ini, pastikan tidak menunda memeriksa ke dokter:
Apabila dibawa ke dokter, maka akan diberikan pengobatan sesuai dengan diagnosis anak. Contohnya jika pemicunya adalah bakteri maka akan diberi antibiotik, namun tidak perlu antibiotik jika disebabkan oleh virus.
Di rumah, orangtua juga bisa membantu meredakan panas dalam pada anak lewat beberapa cara seperti:
Sebagai langkah pencegahan, penting untuk memastikan anak selalu mencuci tangan dengan sabun setiap kali usai beraktivitas dan sebelum makan. Selain itu, ajari anak dan anggota keluarga lainnya untuk tidak berbagi peralatan makan dan gelas, apapun kondisinya.
Tak perlu khawatir berlebih ketika terjadi panas dalam pada anak karena hal ini wajar dialami anak-anak. Bahkan pada beberapa kasus, panas dalam pada anak bisa mereda dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab radang tenggorokan yang umum terjadi antara lain bakteri streptococcus dan penggunaan pita suara secara berlebihan. Untuk mengatasinya bisa dengan minum jahe atau obat antibiotik.
Tenggorokan terasa lengket biasanya terjadi akibat adanya peradangan, seperti radang tenggorokan atau radang amandel. Sensasi lengket ini berasal dari lendir yang menjebak bakteri atau benda asing di saluran pernapasan.
Justin Bieber mengumumkan bahwa dirinya didiagnosis menderita penyakit lyme. Memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain membuat penyakit ini sulit dikenali. Apa saja gejalanya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved