Artikel Bersponsor
ParentingAnda bisa gunakan plester penurun panas sebagai pengganti kompres dingin jika demam anak tidak turun setelah minum obat. Bila demam anak tidak kunjung sembuh setelah 5 hari berturut-turut, konsultasikan ke dokter.
demam pada anak umumnya turun dalam 3-5 hari setelah minum obat.
Table of Content
Ketika melihat panas anak tidak turun juga meski sudah minum obat tentunya Anda jadi bertanya-tanya. Nah jika si Kecil mengalaminya, jangan khawatir.
Advertisement
Ada banyak hal yang dapat orangtua lakukan di rumah untuk mengatasi demam anak tanpa obat.
Demam pada anak tidak selalu menandakan bahaya. Demam sendiri bukanlah penyakit, melainkan reaksi alami yang menandakan bahwa tubuh si Kecil sedang melawan infeksi atau peradangan.
Selain karena infeksi, demam pada anak juga bisa disebabkan oleh tumbuh gigi atau efek samping imunisasi. Pada umumnya, demam bisa mereda dalam 3-5 hari dengan memberikan si Kecil obat penurun panas.
Akan tetapi bila panas anak tidak turun setelah minum obat, orang tua bisa “beralih” mencoba turunkan demam anak pakai cara lain, seperti:
Saat anak demam, hindarilah memakaikan baju yang berbahan tebal dan susah menyerap keringat. Lepas pakaian yang membuatnya gerah.
Baju berbahan tebal dapat memerangkap panas tubuh sehingga membuat si Kecil makin merasa kepanasan. Akibatnya, demam jadi sulit turun.
Pakaikanlah baju yang bahannya nyaman, adem, dan bisa menyerap keringat dengan baik.
Jika si Kecil merasa kedinginan, selimuti badannya dengan selimut tipis dan pakaikan kaos kaki katun.
Demam bisa membuat anak dehidrasi. Apalagi jika demamnya tidak turun-turun.
Maka apabila anak sudah minum obat tapi demam tidak turun, sering-seringlah berikan anak air putih.
Tawarkan air putih dingin atau hangat tidak masalah. Namun, minum air dingin memang dapat membuat si Kecil jadi lebih nyaman.
Selain air putih, Anda juga bisa sesekali tawarkan cairan lain seperti jus buah, susu, atau minuman elektrolit. Tetap utamakan memberikan air putih, ya!
BACA JUGA: Cara Kompres Anak yang Benar Saat Demam
Jika panas anak tidak turun setelah minum obat, Anda bisa tawarkan si Kecil untuk mandi atau berendam air hangat dengan suhu sekitar 32-35°Celsius.
Mandi 15 menit dengan air hangat dapat membantu menurunkan demam anak Anda. Pastikan air tidak menjadi dingin, dan sudahi mandinya jika si Kecil mulai menggigil.
Keringkan badannya dengan baik dan pakaikan baju yang adem. Pastikan juga Anda menyetel suhu kamar anak tetap normal, alias tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Melansir Stanford Children’s Health, jangan mandikan anak dengan air dingin karena akan menurunkan suhu tubuhnya terlalu cepat sehingga demamnya justru naik.
Baca Juga
Terkadang demam bisa membuat anak Anda mengantuk. Maka saat panas anak tidak turun, ajak si Kecil tidur siang setelah minum obat meski ia masih tampak ceria dan aktif.
Tidur sangat penting untuk pemulihan anak dari sakit. Sebab, tidur membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga si Kecil dapat melawan infeksi dan peradangannya dengan lebih efektif.
Jika anak susah diajak tidur siang, cobalah beberapa tips ini:
Tubuh anak tahu apa yang dibutuhkannya. Jadi, jangan khawatir jika Anda mendapati si Kecil banyak tidur saat sakit, terutama di beberapa hari pertamanya.
Apabila anak sudah minum obat tapi demam tidak turun juga, Anda bisa gunakan plester penurun panas sebagai pengganti kompres dingin.
Cara kerja plester penurun panas berbeda dari kompres air dingin. Jika Anda menempelkan kompres dingin, suhu dingin tersebut akan berpindah ke tubuh anak sehingga berisiko menurunkan suhu tubuh secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan anak jadi menggigil kedinginan.
Selain itu, sistem tubuh anak justru akan menganggap perubahan suhu mendadak itu sebagai ancaman terhadap proses melawan infeksi. Akibatnya, tubuh akan semakin meningkatkan suhunya dan demam jadi semakin tinggi.
Nah, plester penurun panas yang berbahan hidrogel bekerja dengan menyerap panas dari tubuh anak. Dengan begitu, panas anak dapat berangsur-angsur turun tanpa menyebabkan ia menggigil kedinginan.
Gunakanlah plester penurun panas berbahan hidrogel seperti TERMOREX Patch yang juga mengandung menthol. Menthol pernah diteliti memiliki efek pendinginan dan pereda rasa sakit yang efektif.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Plester Demam untuk Anak
Kandungan menthol dalam plester hidrogel TERMOREX Patch mudah menembus lapisan kulit sehingga meningkatkan efek pendinginan dan penurunan suhu tubuh dengan lebih baik.
Terlebih bagi anak, gejala-gejala demam bisa membuat mereka sulit tidur nyenyak di malam hari. Menempelkan plester TERMOREX Patch sebelum anak tidur terutama akan sangat membantu menurunkan panasnya sepanjang malam.
Sebab, plester hidrogel ini berdaya lekat kuat dan efek dinginnya bisa bertahan sampai 8 jam sehingga tidur malam anak jadi lebih nyenyak.
Orangtua juga tidak perlu begadang atau bolak-balik bangun di tengah malam untuk mengganti kompresnya.
Jika suhu tubuh anak saat demam kurang dari 38°C, ia masih tampak ceria dan aktif, nafsu makannya masih baik, dan si Kecil mau banyak minum air putih, Anda tidak perlu terlalu khawatir.
Pada umumnya, menempelkan plester hidrogel dan berbagai cara rumahan sederhana dapat menurunkan demam ringan setelah anak minum obat penurun panas.
Namun jika setelah mencoba berbagai cara di atas demam anak tetap tidak turun dan mungkin malah naik, ada baiknya konsultasikan ke dokter.
Bawa si Kecil ke dokter atau UGD rumah sakit terdekat jika ia menunjukkan gejala-gejala berikut saat demam:
Demam yang tidak turun-turun dan berlangsung berkepanjangan bisa menandakan infeksi serius sehingga perlu pengobatan medis.
BACA JUGA: Rekomendasi 14 Makanan agar Anak Cepat Sembuh dari Sakit
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, demam bukanlah penyakit dan tidak selalu berbahaya.
Namun, tidak ada salahnya orangtua selalu menyediakan plester hidrogel penurun panas di rumah bersama dengan obat demam sebagai langkah antisipasi kembalikan keceriaan si Kecil.
Menggunakan plester penurun panas merupakan salah satu cara pertolongan pertama saat anak demam yang sangat aman digunakan.
Plester hidrogel juga praktis untuk menurunkan panas anak di mana pun dan kapan pun ketika cara-cara lain sulit diakses, misalkan repot menggunakan kompres kain atau saat sedang di luar rumah dan takut anak rewel karena ngantuk jika minum obat demam.
Advertisement
Ditulis oleh Ajeng Quamila Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Bronkitis pada anak umumnya disebabkan oleh virus. Namun, bakteri juga bisa jadi penyebabnya. Gejala bronkitis pada anak berupa batuk, sesak napas, hidung berair, tidak enak badan, demam ringan, hingga radang tenggorokan.
24 Mei 2022
Anak hiperaktif adalah anak yang sulit dikendalikan karena memiliki keaktifan tak biasa. Anak yang memiliki kondisi tersebut kerap ditandai dengan tidak bisa diam atau duduk tenang, bicara cepat, hingga sulit konsentrasi.
31 Jul 2020
Perut kembung, mual, demam, dan tidak enak badan merupakan gejala masuk angin. Cara mengatasi masuk angin berakar dari bagaimana Anda mendengarkan sinyal dari tubuh.
9 Okt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved