Rudapaksa/trauma abdomen paling sering mengakibatkan cedera pada abdomen. Penggolongan trauma ini berbeda-beda, bergantung pada seberapa keras dan mekanisme rudapaksa terjadi. Bentuk luka pun bukan indikasi satu-satunya seberapa parah cedera.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
4 Des 2020
Trauma abdomen menandakan ada cedera pada organ dalam
Table of Content
Perut/abdomen manusia termasuk organ yang paling rentan cedera. Rudapaksa/trauma abdomen paling sering mengakibatkan cedera pada abdomen. Penggolongan trauma ini berbeda-beda, bergantung pada seberapa keras dan mekanisme rudapaksa terjadi. Bentuk luka pun bukan indikasi satu-satunya seberapa parah cedera.
Advertisement
Lebih jauh lagi, seberapa parahnya cedera organ dalam akan dinilai dari tingkat yang paling minimal hingga masif. Dokter akan melakukan diagnosis untuk menentukan langkah penanganan paling optimal.
Struktur rongga perut yang bisa mengalami cedera di antaranya:
Trauma abdomen bergantung pula pada bagaimana cedera terjadi, yang diklasifikasikan menjadi:
Disebut juga blunt trauma, cedera ini terjadi karena ada hantaman secara langsung seperti tendangan, benturan dengan objek, perlambatan mendadak seperti jatuh dari ketinggian dan kecelakaan. Organ yang paling sering terdampak paling signifikan adalah limpa, hati, lalu usus halus.
Ciri-ciri utama dari penetrating injuries adalah luka yang masuk ke dalam abdomen. Cedera ini bisa menembus selaput dinding abdomen bagian dalam maupun tidak. Jika tembus, organ yang cedera juga bisa berbeda-beda bergantung pada pemicu cedera. Penting untuk diperhatikan agar tidak mencabut paksa benda apapun yang tertanam/tertancap dalam rongga perut.
Luka penetrasi berupa tembakan lebih bisa merusak struktur di dalam abdomen dibandingkan dengan luka tusukan. Jika cedera ini mengenai bagian bawah dada, bisa juga melukai area diafragma.
Selain organ yang disebutkan di atas, trauma abdomen juga bisa menyebabkan luka pada tulang belakang, tulang rusuk, dan juga panggul. Umumnya, cedera akibat perlambatan mendadak seperti jatuh dari ketinggian memicu kerusakan organ lebih parah.
Nyeri akibat trauma abdomen terasa lebih ringan dan bisa teralihkan karena cedera yang lebih dominan seperti tulang retak, cedera kepala, atau shock. Jika cedera mengenai limpa, rasa nyeri bisa meluas hingga ke pundak bagian kiri.
Sementara jika luka terjadi pada usus, sensasi nyeri terasa ringan awalnya, namun akan memburuk dalam beberapa jam pertama. Individu yang mengalami cedera pada ginjal atau kandung kemih juga bisa memiliki darah pada urine.
Gejala lain apabila trauma abdomen mengakibatkan kehilangan banyak darah adalah:
Setiap kondisi trauma abdomen harus segera mendapatkan penanganan. Jika tidak, dikhawatirkan bisa terjadi komplikasi seperti:
Hematoma adalah menggumpalnya darah di luar pembuluh darah. Bergantung pada ukuran dan lokasinya, hematoma juga bisa pecah hingga menyebabkan pendarahan. Hematoma yang terjadi pada dinding usus juga bisa berlubang dalam waktu 4-6 hari setelah cedera terjadi sehingga mengakibatkan radang.
Abses ini terjadi akibat lubang yang terdeteksi di perut atau komplikasi prosedur laparotomi. Beberapa jenis operasi besar pada organ hati juga bisa menyebabkan abses di dalam abdomen.
Obstruksi ini lebih sering terjadi sebagai bentuk komplikasi dari laparotomi. Namun, cukup jarang terjadi obstruksi usus dalam rentang waktu beberapa minggu hingga tahun setelah cedera.
Disebut juga biloma, ini juga merupakan komplikasi langka akibat cedera pada hati dan saluran empedu. Gejala utama kebocoran saluran empedu adalah rasa nyeri hingga respons peradangan sistemik.
Untuk memastikan bagian mana yang terdampak paling parah, tim medis tak hanya akan memeriksa lokasi luka saja. Area sekitarnya juga perlu diperiksa, utamanya apabila trauma terjadi karena tembakan atau ledakan.
Namun pada beberapa kasus, cedera pada perut bisa jadi sangat parah sehingga dokter langsung membawa pasien ke ruang operasi tanpa memeriksa cedera spesifik.
Sementara sebagian besar trauma abdomen lainnya melibatkan pemindaian seperti USG dan CT scan. Metode USG bermanfaat karena hasilnya bisa terlihat langsung dan pasien tak harus bergerak terlalu banyak. Ini akan digunakan jika perdarahan cukup banyak.
Baca Juga
Selain itu, dokter juga bisa melakukan analisis sampel urine untuk memeriksa apakah ada kerusakan pada organ sistem urinaria. Pemeriksaan darah lengkap juga bisa dilakukan sebagai pertimbangan penanganan apa yang perlu diberikan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang trauma abdomen, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Sindrom cri-du-chat merupakan kelainan genetik langka karena ada penghapusan kromosom nomor 5. Sebutan lain untuk sindrom cri-du-chat adalah sindrom tangisan kucing karena bayi yang mengalaminya memiliki suara tangisan melengking seperti kucing.
19 Jul 2020
Buah penambah darah dapat menjadi sumber zat besi, vitamin C, dan folat untuk mencegah sekaligus mengatasi anemia. Semangka, jeruk, pisang, dan kiwi merupakan beberapa diantaranya.
13 Jul 2022
Setiap orang harus mengetahui berapa kadar gula darah normal. Alasannya, kadar gula darah yang tidak seimbang atau ekstrem bisa menyebabkan diabetes dan komplikasi lainnya.
27 Apr 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved