logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Pakai KB IUD Bisa Hamil, Apakah Mungkin? Ini Penjelasan Lengkapnya

open-summary

Pakai IUD (KB spiral) bisa hamil jika posisi alat tersebut bergeser di dalam rahim. Segera ke dokter kandungan untuk pasang kembali jika Anda belakangan mengalami kram perut dan perdarahan dari vagina.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

21 Agt 2023

penyebab sudah pakai KB IUD bisa hamil di luar rencana adalah alat yang bergeser atau lepas dari rahim

Jika dipasang dengan benar, KB spiral (IUD) bisa 99% mencegah risiko hamil sampai 12 tahun seterusnya.

Table of Content

  • Penyebab sudah pakai KB IUD bisa hamil
  • Tanda-tanda hamil saat masih pakai IUD
  • Ini yang harus dilakukan jika kebobolan hamil setelah pakai IUD
  • Cara cek posisi KB spiral

Intrauterine device (IUD) alias KB spiral adalah salah satu metode kontrasepsi yang sangat efektif mencegah kehamilan dalam jangka panjang. Akan tetapi meski tergolong jarang, tetap bisa ada risiko pakai KB IUD bisa hamil. Lantas kenapa pakai KB spiral bisa hamil?

Advertisement

Penyebab sudah pakai KB IUD bisa hamil

Ada dua jenis IUD yang bisa digunakan, yakni IUD hormonal dan IUD berlapis tembaga. Dengan pakai KB spiral (IUD), Anda bisa menunda hamil hingga bertahun-tahun tanpa harus bolak-balik ganti alat baru.

Risiko mengalami kehamilan langsung dapat dicegah begitu KB spiral pertama kali dipasang dan bertahan sampai 12 tahun. Melansir Planned Parenthood, efektivitas metode KB ini bisa mencapai 99,9% dengan pemasangan yang tepat mencegah sperma membuahi ovum.

Namun, risiko kebobolan dan menjadi ibu hamil sebagai salah satu efek samping selama pakai KB IUD mungkin tetap ada. Sejumlah kemungkinan penyebab hamil saat masih KB spiral adalah:

1. Baru pertama kali pasang

Risiko hamil saat pakai IUD mungkin terjadi dalam 1 tahun pertama setelah pemasangan, khususnya pada pemakaian KB spiral hormon pertama kali.

Alasannya karena IUD hormonal hanya akan langsung bekerja efektif ketika dipasang pada tujuh hari pertama menstruasi.

Jika IUD hormonal dipasang di luar hari-hari menstruasi, KB ini baru akan efektif tujuh hari kemudian. Apabila Anda berhubungan seks tanpa pengaman atau KB cadangan di rentang waktu ini, Anda mungkin bisa hamil.

Akan tetapi, risiko bisa hamil saat pertama kali pakai KB spiral (IUD) hormonal terhitung kecil. Hanya sekitar 5% wanita alias 2 dari 100 yang bisa hamil saat pakai KB spiral hormonal dalam tahun pertama pemakaian.

Baca Juga

  • Creambath Saat Hamil Aman, Asal Anda Penuhi 5 Syarat Ini
  • Manfaat Jalan-jalan bagi Ibu Hamil dan Cara Bepergian yang Aman
  • Mengenal Panduan Porsi Makan Ibu Hamil yang Sehat dan Tepat

2. Posisi alat bergeser

Selain karena pemakaian pertama, risiko pakai KB IUD bisa hamil juga kemungkinan meningkat lebih tinggi jika KB spiral bermasalah, misalnya alat bergeser atau terlepas dari rahim.

IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim. KB spiral seharusnya terpasang di fundus rahim (titik puncak rahim) dengan lengan T yang terentang sepenuhnya mengarah ke tanduk rahim. Bagian vertikal dari “T” harus memanjang lurus ke bawah dalam rahim.

Beberapa hal yang mungkin jadi penyebab KB spiral mudah bergeser adalah:

  • Dipasang segera setelah melahirkan normal: KB spiral berisiko lepas seluruhnya dalam 6 bulan setelah melahirkan.
  • Dipasang saat berusia masih sangat muda, Risiko kebobolan hamil bisa berkurang jika usia pakai KB spiral (IUD) sudah di atas 19 tahun.
  • Dipasang segera setelah mengalami keguguran: Studi dari The European Journal of Contraception & Reproductive Health Care melaporkan, wanita yang pakai IUD dalam dua minggu setelah aborsi berisiko lebih tinggi mengalami pergeseran alat atau lepas sepenuhnya, ketimbang orang-orang yang menunggu lebih lama.

IUD memiliki 2 benang tipis menggantung dari rahim ke bagian atas vagina yang seharusnya bisa Anda rasakan keberadaannya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri IUD (KB spiral) bergeser atau lepas yang bisa Anda rasakan:

  • Benang jadi lebih pendek dari biasanya.
  • Panjang benang tidak sejajar.
  • Benang hilang (tidak terasa saat diraba).
  • Gejala infeksi, seperti:
    • Pendarahan vagina hebat
    • Kram parah
    • Keputihan abnormal (cairan banyak, berwarna kehijauan, berbau tidak sedap)
    • Tanda-tanda infeksi seperti demam, sakit kepala, tidak enak badan (malaise).
    • Sakit saat berhubungan seks
    • Nyeri tajam pada perut bawah atau panggul
    • Vagina berbau busuk

3. Alat sudah kedaluwarsa

KB spiral adalah jenis alat kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu panjang. Namun, alat ini juga memiliki masa kedaluwarsanya sendiri. Menggunakan IUD yang kedaluwarsa dapat meningkatkan risiko kehamilan.

Berapa tahun KB IUD bisa bertahan untuk mencegah kehamilan? Dalam kebanyakan kasus, AKDR tembaga dapat bertahan hingga 12 tahun sementara IUD hormonal dapat bertahan hingga 3 tahun lebih, tergantung merek yang Anda gunakan.

Tanyakan kepada dokter Anda kapan IUD Anda harus dilepas dan diganti baru.

Baca juga: Memahami Pemasangan IUD

Tanda-tanda hamil saat masih pakai IUD

Muncul tanda hamil saat masih pakai KB IUD mungkin saja terjadi. Tanda kehamilan yang dialami perempuan saat masih pakai alat KB spiral sama seperti gejala kehamilan pada umumnya.

Untuk mengetahui apakah Anda Ciri-ciri hamil saat menggunakan IUD yang umumnya muncul adalah:

  • Telat haid 
  • Nyeri dan bengkak pada payudara
  • Mual muntah di pagi hari (morning sickness)
  • Mudah lelah
  • Perubahan nafsu makan

Tanda hamil saat masih pakai IUD biasanya muncul setelah 2-3 minggu setelah berhubungan seks.

Ini yang harus dilakukan jika kebobolan hamil setelah pakai IUD

Jika Anda memakai KB spiral (IUD) dan curiga kebobolan hamil, segera cek kehamilan dengan test packAgar lebih yakin, hubungi dokter kandungan untuk meminta pemeriksaan kehamilan dengan USG.

Apabila Anda dipastikan positif hamil saat masih menggunakan IUD, dokter akan melepas KB spiral tersebut. Meneruskan kehamilan sementara KB spiral masih terpasang dalam rahim dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik atau keguguran.

Sementara apabila tidak terbukti hamil, dokter akan membetulkan posisi IUD kembali seperti semula agar tidak terjadi kehamilan. Melanjutkan pakai IUD (KB spiral) yang bergeser atau lepas di dalam rahim bisa meningkatkan risiko hamil.

Selain meningkatkan risiko hamil, pakai KB spiral (IUD) yang bergeser atau lepas bisa menyebabkan komplikasi seperti:

Semua komplikasi ini relatif jarang. Namun jika memang terjadi, Anda memerlukan pertolongan medis segera agar tidak berlanjut semakin serius.

Baca juga: Mengenal Pelepasan IUD

Cara cek posisi KB spiral

Posisi KB spiral yang bergeser dapat meningkatkan risiko kebobolan hamil. Maka Dokter menyarankan agar wanita kontrol satu bulan setelah pemasangan IUD untuk memastikan alatnya masih terpasang dengan benar di dalam rahim. 

Dokter, perawat, atau bidan yang memasangkan IUD Anda juga akan mengajari Anda bagaimana cara merasakan benang IUD dan cara memeriksanya apakah masih terpasang.

Anda perlu beberapa kali memeriksa posisi IUD pada bulan pertama setelah pemasangan dan kemudian terus secara berkala setiap bulan setelah Anda menstruasi. Ini karena IUD lebih mungkin bergeser selama menstruasi dan menyebabkan pakai KB IUD bisa hamil.

Berikut adalah cara cek posisi KB spiral sendiri:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
  2. Duduk atau jongkok dalam posisi squat.
  3. Masukkan jari telunjuk ke dalam vagina sampai Anda merasakan leher rahim Anda.
  4. Raba ujung benang yang ada di leher rahim, jangan ditarik atau digerakkan.

Jika Anda bisa merasakan benangnya, IUD masih terpasang dengan benar dan pada tempatnya. Apabila benang tidak teraba, terasa lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, atau Anda bisa meraba badan plastik alat tersebut, ada kemungkinan KB telah bergeser.

Akan tetapi, bukan artinya benang yang tidak bisa dirasa KB Anda benar-benar bergeser. Ada kemungkinan benang tergulung kusut di dalam serviks. Karena itu, konsultasi dengan dokter Anda agar tahu lebih pasti. Penting juga untuk melaporkan gejala-gejala infeksi di atas kepada dokter jika muncul.

Advertisement

kehamilanpenggunaan kbkontrasepsi

Ditulis oleh Ajeng Quamila Irawan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved