Pacaran anak zaman sekarang seringkali dianggap mengkhawatirkan. Orangtua bisa dibuat pusing karenanya. Maka dari itu, mengenali tips untuk berbicara pada anak tentang pacaran sangatlah penting.
2023-03-24 04:06:40
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pacaran anak zaman sekarang disebut mengkhawatirkan, lantas bagaimana orangtua menghadapinya?
Table of Content
Saat menjadi orangtua, waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa. Tiba-tiba, anak sudah beranjak dewasa dan siap untuk menjalin hubungan dengan yang dicinta. Tapi, gaya pacaran anak zaman sekarang seringkali mengkhawatirkan.
Advertisement
Kasus seperti kabur dari rumah bersama pacar, hingga pelecehan, kerap terjadi di tengah-masyarakat. Itulah pentingnya berdiskusi secara terbuka tentang pacaran anak zaman sekarang kepada anak-anak Anda.
Saat memasuki usia pubertas biasanya anak sudah mulai mengerti pacaran, terkadang orangtua dibuat bingung bukan kepalang. Banyak pertanyaan yang muncul di kepala; Apa yang harus dilakukan? Batasan apa yang harus diberikan?
Terlebih lagi, remaja pintar dalam merahasiakan banyak hal yang sedang terjadi di dalam hidupnya, terutama tentang kisah kasih di sekolah atau cerita manis romansa lainnya. Kalau sudah begini, apa yang bisa dilakukan orangtua untuk menangkis hal buruk tentang gaya pacaran anak zaman sekarang?
Pastikan orangtua membantu anak-anak untuk mendefinisikan pacaran anak-anak zaman sekarang yang “sehat” dan tidak merugikan bagi mereka. Tegaskan pada anak Anda, hubungan yang sehat harus memiliki beberapa faktor di bawah ini:
Faktor-faktor ini harus diciptakan dan dihormati oleh mereka yang pacaran. Ajarkan juga pada anak, pasangan yang baik adalah mereka yang menerima anak Anda apa adanya, mendukung pilihan pribadi, tidak mengekang, hingga ikut senang saat anak-anak mencapai suatu kesuksesan.
Salah satu hal yang sangat diwaspadai dari gaya pacaran anak zaman sekarang adalah kekerasan. Entah itu dari pihak pria atau wanita, keduanya bisa saja melakukan kekerasan jika tidak ada yang disenangi dari sikap pasangannya.
Ajarkan kepada anak bahwa terdapat banyak jenis kekerasan yang mereka bisa alami, saat berpacaran dengan orang yang tidak baik.
Jika beberapa jenis kekerasan di atas ini terjadi pada anak Anda, segera bantu sang anak untuk menyudahi hubungan pacarannya.
Cinta bukanlah satu-satunya faktor yang ingin membuat seseorang menjadikan orang lain sebagai pacarnya. Beberapa faktor seperti nafsu dan obsesi, juga bisa membuat seseorang bertekad untuk memiliki orang lain.
Ajari kepada anak tentang perbedaan ketiganya. Jika memang nafsu atau hanya obsesi yang membuat “tergila-gila” terhadap seseorang, maka hindarilah pacaran.
Sebagai orangtua, Anda bisa menjadikan pembahasan tentang seks sebagai diskusi, bukan presentasi. Saat berbicara tentang pendidikan seks kepada anak, dengarkanlah pandangan anak mengenai seks. Kemudian, Anda sebagai orangtua bisa menyampaikan opini tentang topik ini.
Mengingat seks adalah hal tabu di banyak negara, membahasnya dalam sudut pandang kepercayaan masing-masing juga dianjurkan.
Sebagai orangtua, sudah menjadi tugas Anda untuk memberikan batasan terhadap aktivitas anak-anak, terutama dalam hal sensitif seperti pacaran.
Berikanlah aturan yang tegas, seperti tidak boleh pulang terlalu larut, menetapkan batasan mengenai teman yang boleh pergi dengannya, dan ketentuan lain yang mungkin Anda miliki.
Berikan juga kesempatan bagi anak untuk berdiskusi mengenai aturan serta batasan yang telah Anda buat.
Dukungan seperti mengantarkan anak bertemu dengan pacarnya, hingga menjadi “telinga” yang siap mendengar curhatan sang anak, merupakan bentuk dukungan yang dibutuhkan sang anak. Buatlah anak Anda percaya bahwa orangtuanya selalu siap untuk memberikan dukungan, kapan pun dan di mana pun.
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dan berpotensi menghindarkan hal-hal tak diinginkan dari gaya pacaran anak zaman sekarang.
Saat berkomunikasi dengan anak, tunjukanlah rasa hormat Anda, jangan seperti menggurui. Jika orangtua berkomunikasi dengan baik, maka anak-anak akan percaya pada Anda dan berusaha tidak mengecewakan ayah serta ibundanya.
Selain itu, adanya komunikasi antara orangtua dan anak bisa meningkatkan rasa percaya dirinya. Itulah sebabnya, komunikasi adalah hal yang penting untuk menangkis hal-hal tak diinginkan dari pacaran anak zaman sekarang.
Salah satu cara untuk merasa tenang di saat anak sudah mulai berpacaran adalah mengenal orangtua dari pasangan anak Anda. Dengan begitu, Anda bisa berdiskusi juga dengan orangtua lain supaya hubungan pacaran menjadi “sehat” dan tidak menjurus ke hal-hal negatif.
Terkadang, gaya pacaran anak zaman sekarang terbentuk oleh apa yang ia tonton dan baca. Maka dari itu, cobalah untuk mengontrol apa yang ditonton atau dibaca anak.
Misalnya, ajari mereka untuk menyaring pesan apa yang mereka dapat saat menonton televisi atau sedang membaca buku tentang percintaan. Hal ini dilakukan agar anak tidak mencontoh hal-hal buruk dari apa yang ia lihat dan baca.
Baca Juga
Catatan dari SehatQ
Berkomunikasi dengan anak di masa-masa remajanya sangatlah penting, apalagi menyangkut isu berpacaran. Sebab, pacaran anak zaman sekarang memiliki banyak dinamika, mulai dari yang positif hingga risiko negatifnya.
Janganlah lengah dalam memantau dan mendengarkan keluh kesah anak. Orangtua disarankan untuk memainkan peran penting demi menjaga anak kesayangan tetap aman.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hubungan tanpa status ditandai dengan komitmen yang lemah serta ada jarak dalam berkomunikasi. Hal yang paling dicari hanyalah sentuhan fisik dan rayuan semata.
Mimisan merupakan hal yang sering terjadi pada anak. Biasanya, mimisan pada anak disebabkan oleh keteledoran saat bermain. Daun sirih menjadi salah satu cara alami mengatasi mimisan pada anak. Zat tannin yang dikandung daun sirih berperan sebagai agen pembekuan darah. Namun, daun sirih harus dicuci bersih sebelum digunakan.
Sikap asertif adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan cara yang tegas dan tetap menghormati orang lain. Memiliki kemampuan asertif bisa membantu Anda mengelola amarah sekaligus mengatasi masalah dan stres.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved