Overdosis parasetamol ditandai dengan gejala mual, muntah, dan nyeri pada bagian perut. Mereka yang mengonsumsi terlalu banyak akan mengalami sesak napas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
19 Jan 2023
Jangan konsumsi kebanyakan, ya!
Table of Content
Tentu banyak orang familier dengan jenis obat paracetamol yang bisa dengan mudah didapatkan di apotek. Biasanya, paracetamol digunakan untuk mengobati banyak penyakit mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, dan banyak lagi. Namun, perlu pembatasan konsumsi karena bisa menyebabkan overdosis paracetamol.
Advertisement
Penyebab utama terjadinya overdosis paracetamol adalah konsumsi yang tidak sesuai dengan rekomendasi. Mengonsumsi terlalu banyak paracetamol justru membawa dampak negatif bagi tubuh. Terlebih, banyak paracetamol yang dijual bebas di luar sana tanpa harus ada resep dokter.
Baik pada anak-anak dan orang dewasa, paracetamol sebaiknya hanya dikonsumsi saat benar-benar dibutuhkan. Tidak semua orang yang sedang demam membutuhkan paracetamol. Dengan catatan, mereka masih aktif dan nafsu makannya tetap tinggi.
Sebaiknya, paracetamol hanya diberikan apabila demamnya tinggi sehingga membuat anak tersebut tidak bisa beristirahat, lemas, bahkan tidak nafsu makan. Tentu saja penggunaannya tetap harus dibatasi dengan resep dokter atau kadar yang disarankan.
Umumnya, paracetamol dikonsumsi lewat oral dalam bentuk tablet, kaplet, atau sirup. Nantinya kandungan dalam paracetamol akan masuk ke dalam usus dan beredar ke seluruh tubuh untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Batas maksimal konsumsi paracetamol adalah:
Upayakan untuk selalu memberikan paracetamol – terutama untuk anak-anak – dengan sendok takar khusus untuk menghindari kesalahan dalam pemberian dosis.
Untuk anak-anak, paracetamol bisa diberikan setiap 6 jam sekali. Apabila demam tidak kunjung turun hingga lebih dari 3 hari, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter karena dikhawatirkan terjadi infeksi bakteri.
Gejala ketika seseorang mengalami overdosis paracetamol bisa langsung terlihat. Ketika seseorang mengalami overdosis paracetamol, sebaiknya mencari bantuan medis sesegera mungkin.
Gejala overdosis paracetamol adalah:
Baca juga: Cara Minum Paracetamol untuk Sakit Gigi agar Cepat Sembuh
Paracetamol merupakan salah satu obat yang paling sering menjadi penyebab overdosis. Hanya dalam waktu beberapa hari saja, overdosis paracetamol bisa memicu terjadinya gagal ginjal. Jika fatal, kematian juga mungkin terjadi.
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami overdosis paracetamol. Mulai dari insiden seperti orang yang salah melihat dosis dan tanpa sengaja menelan banyak paracetamol hingga memang ingin minum paracetamol untuk mengakhiri hidup.
Selain itu, orang yang memiliki masalah ginjal atau ketergantungan pada alkohol juga lebih rentan mengalami overdosis paracetamol. Mereka yang kurang mendapat asupan nutrisi seperti penderita masalah makan atau sakit kronis juga rentan mengalami overdosis paracetamol.
Beberapa komplikasi akibat overdosis paracetamol adalah:
Kondisi ketika terjadi gangguan pada otak sehingga seseorang mengalami kebingungan dan disorientasi. Itu sebabnya salah satu gejala overdosis paracetamol adalah merasa bingung atau linglung.
Overdosis paracetamol juga bisa menyebabkan masalah pada ginjal seperti urine yang berkurang drastis hingga di tingkat fatal berupa gagal ginjal. Ironisnya, hal ini bisa terjadi hanya dalam hitungan hari.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi akibat overdosis paracetamol adalah hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah. Kondisi ini akan membuat organ-organ tubuh tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Overdosis paracetamol juga bisa memicu terjadinya peningkatan asam di darah atau disebut juga asidosis. Ciri-ciri orang yang mengalami hal ini adalah bernapas tersengal-sengal.
Baca juga: Obat Sakit Kepala Alami untuk Hempaskan Nyeri
Ketika menemukan orang yang overdosis obat, kamu perlu melakukan beberapa hal berikut ini untuk menyelamatkannya.
Ketika seseorang mengalami overdosis paracetamol, pertolongan medis harus segera diberikan. Pihak medis akan mencari tahu dosis dan jenis paracetamol yang menyebabkan overdosis.
Selain itu, juga perlu dicari tahu apakah orang tersebut juga mengonsumsi alkohol dalam waktu berdekatan atau bahkan bersamaan dengan konsumsi parasetamol. Penderitanya juga akan mengikuti rangkaian tes seperti fungsi ginjal, kadar gula darah, tes kadar paracetamol dalam tubuh, dan tingkat asam pada darah.
Untuk menghindari terjadinya overdosis paracetamol, pastikan selalu mengonsumsi paracetamol sesuai dengan dosis dan anjuran dokter. Jangan mencoba-coba atau menambah dosis tanpa sepengetahuan dokter karena belum tentu tubuh kamu bisa menoleransinya.
Manfaatkan aplikasi SehatQ agar bisa berkonsultasi secara online untuk tahu lebih banyak tentang konsumsi obat. Download SehatQ dari Play Store dan App Store sekarang.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Antibiotik radang tenggorokan diberikan jika penyakit disebabkan oleh bakteri. Jenis antibiotik yang sering diberikan adalah penicillin.
31 Mei 2019
Obat demam bayi umumnya diberikan sejak usia 3 hingga 6 bulan setelah perawatan di rumah tidak ada kemajuan. Obat panas bayi yang kerap diberikan adalah acetaminophen dan ibuprofen.
1 Jun 2020
Analgetik adalah golongan obat berfungsi sebagai antidemam sekaligus antinyeri. Golongan obat ini bisa digunakan untuk meredakan cedera, sakit gigi, demam, sakit kepala, bahkan nyeri haid.
3 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved