logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kulit & Kecantikan

Kenali Tanda Over-Exfoliating di Kulit dan Cara Mengatasinya

open-summary

Over-exfoliating adalah pengelupasan kulit yang dilakukan berlebihan sehingga alih-alih menyehatkan, malah membuat kulit mengalami gangguan, iritasi, atau kerusakan. Eksfoliasi sebaiknya dilakukan satu atau dua kali seminggu.


close-summary

20 Sep 2022

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Over-exfoliation menyebabkan iritasi di kulit

Kulit yang mengalami over-exfoliating akan iritasi

Table of Content

  • Apa itu over-exfoliating?
  • Tanda bahwa kulit mengalami over-exfoliating
  • Cara mengatasi over-exfoliating
  • Cara mencegah over-exfoliating

Skin exfoliating atau pengelupasan kulit memiliki banyak manfaat, termasuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati, membuat kulit tampak lebih halus dan lebih bercahaya, serta membuat produk perawatan kulit lebih efektif. Namun salah melakukan pengelupasan dapat menyebabkan over-exfoliating yang justru merusak kulit.

Advertisement

Apa itu over-exfoliating?

Over-exfoliating adalah pengelupasan kulit atau eksfoliasi yang dilakukan terlalu sering atau secara berlebihan sehingga alih-alih menyehatkan, hal ini malah membuat kulit mengalami gangguan, iritasi, atau kerusakan.

Umumnya, pengelupasan kulit hanya perlu dilakukan satu hingga dua kali seminggu untuk mempercepat pergantian sel kulit mati tanpa menyebabkan kerusakan.

Melakukan exfoliating setiap hari bisa sangat mengiritasi dan membuat kulit menjadi lebih kering. Selain itu, memilih jenis exfoliator yang tidak sesuai, atau terlalu banyak menggunakan produk yang memicu pengelupasan kulit juga dapat menyebabkan over-exfoliating.

Pada dasarnya, memang tidak ada batasan pasti seberapa banyak pengelupasan kulit dianggap berlebihan. Ini semua tergantung jenis kulit dan exfolitor yang digunakan masing-masing individu.

Eksfoliasi sebaiknya dilakukan satu atau dua kali seminggu, tetapi jika memerlukannya, Anda dapat melakukan eksfoliasi lebih sering pada bulan-bulan dengan kondisi udara tidak terlalu kering.

Pemilik kulit berminyak mungkin dapat mentolerir pengelupasan kulit setiap hari. Meskipun demikian, jika Anda ingin melakukannya, lakukan eksfoliasi dengan produk yang lembut, serta perhatikan respon pada kulit Anda.

Jika kulit mengalami kemerahan, terlalu sensitif dan disertai sensasi terbakar, maka Anda perlu mengurangi frekuensi pengelupasan.

Tanda bahwa kulit mengalami over-exfoliating

Jika Anda terlalu sering atau terlalu berlebihan dalam melakukan eksfoliasi, kulit mungkin akan mulai menunjukkan tanda-tanda over-exfoliating, meliputi:

  • Iritasi, terbakar, atau mengelupas
  • Kulit kering dan bersisik
  • Muncul ruam kemerahan di kulit
  • Kulit meradang
  • Banyak muncul jerawat, terutama jerawat kecil
  • Lebih sensitif terhadap produk perawatan kulit

Selain gejala yang telah disebutkan di atas, over-exfoliating juga mungkin menyebabkan kulit terlihat kencang namun berminyak sehingga menyerupai lilin (waxy). Banyak yang menyalahartikan kondisi ini sebagai kulit bercahaya yang sehat, padahal sebaliknya.

Kilau pada kulit yang over-exfoliating bisa muncul karena sel-sel kulit dan minyak alami telah terbuang, sehingga tidak ada lagi lapisan pelindung kulit. Ini justru menjadi tanda bahwa kulit Anda sedang berada pada kondisi yang sangat kering dan rentan terhadap paparan kotoran.

Seiring waktu, kulit yang waxy ini dapat mengalami keretakan dan pengelupasan yang menyakitkan. Sebaliknya, kulit glowing yang sehat, selalu terlihat lembab, tidak kering, tipis, atau terlalu kencang seperti lapisan lilin.

Baca Juga: Panduan Exfoliate untuk Remaja Sesuai Jenis Kulit

Cara mengatasi over-exfoliating

Jika Anda menyadari telah terjadi over-exfoliating pada kulit, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah berhenti melakukan pengelupasan. Hentikan proses ekfoliasi hingga kulit Anda sembuh dan kembali pada tekstur atau kondisi dasar (alami).

Secara sederhana, tekstur dasar dapat diartikan tekstur kulit Anda sebelum mengalami over-exfoliating. Ini dapat berbeda pada setiap orang.

Selanjutnya hal yang perlu Anda lakukan adalah:

  • Hentikan penggunaan semua pembersih berbusa, produk retinol, benzoil peroksida, dan eksfoliator fisik atau kimia yang dapat menyebabkan pengelupasan.
  • Beralih ke pembersih ringan dan pelembab yang tidak mengandung parfum atau pewangi.
  • Rawat area yang terlihat sangat merah atau mengelupas dengan produk kaya emolien yang dapat menenangkan dan melembutkan kulit. Anda juga bisa menggunakan krim hidrokortison atau gel lidah buaya.

Agar kulit Anda dapat kembali seperti semula, proses pemulihan kulit setelah over-exfoliating dapat memakan waktu selama satu bulan yakni sepanjang siklus pergantian sel kulit baru.

Baca Juga: Rekomendasi Exfoliating Pad Terbaik untuk Semua Jenis Kulit

Cara mencegah over-exfoliating

Untuk mencegah kerusakan kulit saat pengelupasan dan tidak terjadi over-exfoliating, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  • Perhatikan produk perawatan kulit yang digunakan. Ada beberapa produk yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan mengelupas, misalnya krim retinoid.
  • Pilih metode pengelupasan yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Pemilik kulit kering, sensitif, atau mudah berjerawat sebaiknya menggunakan waslap dan eksfoliator kimia ringan. Pemilik kulit berminyak dan lebih tebal dapat menggunakan perawatan kimia yang lebih kuat atau pengelupasan kulit secara mekanis.
  • Lakukan pengelupasan dengan lembut. Aplikasikan produk scrub atau exfoliator kimia dengan lembut menggunakan gerakan melingkar kecil selama sekitar 30 detik, lalu bilas dengan air hangat.
  • Gunakan pelembab setelah pengelupasan. Eksfoliasi bisa membuat kulit menjadi kering. Oleskan pelembab segera setelah eksfoliasi agar kulit tetap sehat dan terhidrasi.
  • Jadwalkan eksfoliasi dengan tepat. Umumnya, semakin agresif pengelupasan, semakin jarang frekuensinya. Berhati-hatilah untuk tidak melakukan eksfoliasi secara berlebihan.

Meskipun pengelupasan umumnya ditoleransi dengan baik saat menggunakan produk dan frekuensi yang tepat, tetapi tidak semua orang aman melakukannya. Orang dengan jerawat meradang atau rosacea sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan eksfoliasi.

Pemilik kulit kering dan sensitif juga perlu berhati-hati dalam menentukan produk dan frekuensi melakukan pengelupasan. Jika Anda memiliki tone kulit yang lebih gelap, atau mudah memiliki bintik hitam pada kulit, beberapa jenis exfoliator mungkin bukan untuk Anda.

Baca Juga

  • Bagaimana Cara Merawat Kulit Setelah Lepas Krim Dokter?
  • SPF Serta Tips Memilih dan Mengoleskan Tabir Surya Agar Kulit Terlindungi
  • Penyebab dan Cara Mencegah Timbulnya Flek Hitam di Wajah

Apabila tidak yakin dengan jenis kulit yang Anda miliki atau masih ada pertanyaan tentang over-exfoliating, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran yang bermanfaat bagi Anda.

Anda bisa melakukan konsultasi secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

perawatan kulitkesehatan kulitperawatan wajah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved