Over-exfoliating adalah pengelupasan kulit yang dilakukan berlebihan sehingga alih-alih menyehatkan, malah membuat kulit mengalami gangguan, iritasi, atau kerusakan. Eksfoliasi sebaiknya dilakukan satu atau dua kali seminggu.
20 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kulit yang mengalami over-exfoliating akan iritasi
Table of Content
Skin exfoliating atau pengelupasan kulit memiliki banyak manfaat, termasuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati, membuat kulit tampak lebih halus dan lebih bercahaya, serta membuat produk perawatan kulit lebih efektif. Namun salah melakukan pengelupasan dapat menyebabkan over-exfoliating yang justru merusak kulit.
Advertisement
Over-exfoliating adalah pengelupasan kulit atau eksfoliasi yang dilakukan terlalu sering atau secara berlebihan sehingga alih-alih menyehatkan, hal ini malah membuat kulit mengalami gangguan, iritasi, atau kerusakan.
Umumnya, pengelupasan kulit hanya perlu dilakukan satu hingga dua kali seminggu untuk mempercepat pergantian sel kulit mati tanpa menyebabkan kerusakan.
Melakukan exfoliating setiap hari bisa sangat mengiritasi dan membuat kulit menjadi lebih kering. Selain itu, memilih jenis exfoliator yang tidak sesuai, atau terlalu banyak menggunakan produk yang memicu pengelupasan kulit juga dapat menyebabkan over-exfoliating.
Pada dasarnya, memang tidak ada batasan pasti seberapa banyak pengelupasan kulit dianggap berlebihan. Ini semua tergantung jenis kulit dan exfolitor yang digunakan masing-masing individu.
Eksfoliasi sebaiknya dilakukan satu atau dua kali seminggu, tetapi jika memerlukannya, Anda dapat melakukan eksfoliasi lebih sering pada bulan-bulan dengan kondisi udara tidak terlalu kering.
Pemilik kulit berminyak mungkin dapat mentolerir pengelupasan kulit setiap hari. Meskipun demikian, jika Anda ingin melakukannya, lakukan eksfoliasi dengan produk yang lembut, serta perhatikan respon pada kulit Anda.
Jika kulit mengalami kemerahan, terlalu sensitif dan disertai sensasi terbakar, maka Anda perlu mengurangi frekuensi pengelupasan.
Jika Anda terlalu sering atau terlalu berlebihan dalam melakukan eksfoliasi, kulit mungkin akan mulai menunjukkan tanda-tanda over-exfoliating, meliputi:
Selain gejala yang telah disebutkan di atas, over-exfoliating juga mungkin menyebabkan kulit terlihat kencang namun berminyak sehingga menyerupai lilin (waxy). Banyak yang menyalahartikan kondisi ini sebagai kulit bercahaya yang sehat, padahal sebaliknya.
Kilau pada kulit yang over-exfoliating bisa muncul karena sel-sel kulit dan minyak alami telah terbuang, sehingga tidak ada lagi lapisan pelindung kulit. Ini justru menjadi tanda bahwa kulit Anda sedang berada pada kondisi yang sangat kering dan rentan terhadap paparan kotoran.
Seiring waktu, kulit yang waxy ini dapat mengalami keretakan dan pengelupasan yang menyakitkan. Sebaliknya, kulit glowing yang sehat, selalu terlihat lembab, tidak kering, tipis, atau terlalu kencang seperti lapisan lilin.
Baca Juga: Panduan Exfoliate untuk Remaja Sesuai Jenis Kulit
Jika Anda menyadari telah terjadi over-exfoliating pada kulit, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah berhenti melakukan pengelupasan. Hentikan proses ekfoliasi hingga kulit Anda sembuh dan kembali pada tekstur atau kondisi dasar (alami).
Secara sederhana, tekstur dasar dapat diartikan tekstur kulit Anda sebelum mengalami over-exfoliating. Ini dapat berbeda pada setiap orang.
Selanjutnya hal yang perlu Anda lakukan adalah:
Agar kulit Anda dapat kembali seperti semula, proses pemulihan kulit setelah over-exfoliating dapat memakan waktu selama satu bulan yakni sepanjang siklus pergantian sel kulit baru.
Baca Juga: Rekomendasi Exfoliating Pad Terbaik untuk Semua Jenis Kulit
Untuk mencegah kerusakan kulit saat pengelupasan dan tidak terjadi over-exfoliating, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
Meskipun pengelupasan umumnya ditoleransi dengan baik saat menggunakan produk dan frekuensi yang tepat, tetapi tidak semua orang aman melakukannya. Orang dengan jerawat meradang atau rosacea sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan eksfoliasi.
Pemilik kulit kering dan sensitif juga perlu berhati-hati dalam menentukan produk dan frekuensi melakukan pengelupasan. Jika Anda memiliki tone kulit yang lebih gelap, atau mudah memiliki bintik hitam pada kulit, beberapa jenis exfoliator mungkin bukan untuk Anda.
Baca Juga
Apabila tidak yakin dengan jenis kulit yang Anda miliki atau masih ada pertanyaan tentang over-exfoliating, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran yang bermanfaat bagi Anda.
Anda bisa melakukan konsultasi secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Masker mugwort adalah salah satu produk perawatan kulit asal Korea Selatan yang tengah digemari saat ini. Manfaat mugwort untuk wajah diyakini dapat melembapkan wajah hingga mengobati jerawat.
Sodium hydroxide adalah soda api. Sodium hydroxide berbentuk kristal putih padat, tidak berbau, dan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk bubuk. Zat ini bisa ditemukan dalam produk perawatan kulit seperti make up, bedak, hingga tabir surya.
Sunscreen Skin Aqua menyediakan berbagai pilihan tabir surya dengan SPF berbeda, mulai dari SPF 25 hingga SPF 50. Mana yang paling bagus?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved