Otot berkedut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, dehidrasi, kurangnya istirahat hingga stres. Dalam kasus tertentu, otot berkedut menandakan adanya gangguan saraf.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Okt 2020
Otot berkedut sebenarnya sesuatu yang sering terjadi dan penyebabnya beragam
Table of Content
Fasikulasi atau otot berkedut adalah kondisi yang terjadi karena adanya stimulasi (rangsangan) pada saraf. Dinilai tidak memberikan dampak serius untuk kesehatan, kebanyakan orang sering mengabaikan fasikulasi. Fasikulasi memang kondisi yang normal terjadi, namun otot berkedut juga dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem saraf Anda.
Advertisement
Ada beragam penyebab otot berkedut, salah satunya menjadi tanda adanya masalah dalam tubuh Anda. Berikut beberapa kondisi dalam tubuh yang dapat memicu terjadinya fasikulasi:
Salah satu penyeba botot sering kedutan dan sakit kepala, yaitu stres. Agar kondisi ini teratasi, Anda bisa menerapkan teknik-teknik relaksasi seperti melakukan meditasi maupun terapi pijat.
Otot berkedut dapat terjadi saat tubuh kelelahan karena kurang istirahat. Kedutan otot ini menjadi sinyal supaya Anda mengistirahatkan tubuh sejenak. Tidak hanya fasikulasi, otot mungkin akan terasa nyeri dan sakit ketika Anda kelelahan.
Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein dapat memicu semangat Anda melakukan aktivitas. Namun, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein secara berlebihan. Selain tidak baik untuk kesehatan, kebiasaan tersebut dapat memicu terjadinya fasikulasi di berbagai bagian tubuh Anda.
Supaya otot dapat bekerja dengan baik, tubuh memerlukan asupan elektrolit seperti kalium dan magnesium. Ketika kekurangan elektrolit, tubuh Anda akan memberikan sinyal melalui kedutan otot dan kram. Beberapa kondisi yang membuat tubuh Anda kekurangan elektrolit di antaranya adalah olahraga berlebihan, efek mengonsumsi obat tertentu, muntah, dan diare.
Mengonsumsi obat tertentu dapat menjadi salah satu kemungkinan penyebab kedutan pada otot. Beberapa obat yang dapat memicu terjadinya fasikulasi antara lain beberapa obat epilepsi, psikosis. antidepresan, dan diuretik.
Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi dapat membuat otot kedutan. Fasikulasi yang disebabkan oleh kekurangan cairan biasanya menyerang otot bagian tubuh seperti kaki, lengan, dan torso.
Otot berkedut bisa terjadi ketika Anda terlalu banyak merokok. Hal ini tidak lepas dari peran nikotin yang ada dalam rokok dan produk tembakau lainnya. Kedutan otot yang terjadi karena merokok ini seringkali menyerang kaki Anda.
Kekurangan nutrisi dapat memicu terjadinya fasikulasi pada kelopak mata, betis, dan tangan. Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa mengonsumsi suplemen ataupun makanan dengan kandungan vitamin D, vitamin B, dan kalsium.
Selain menunjukkan kondisi tubuh Anda, otot berkedut juga dapat menjadi tanda adanya masalah pada saraf dan penyakit tertentu. Beberapa gangguan saraf dan penyakit yang mengakibatkan kedutan otot meliputi:
Sering dikenal sebagai sklerosis lateral amiotrofik (ALS), kondisi ini membuat sel saraf Anda mati. Kedutan otot bisa menyerang bagian tubuh mana pun, namun awalnya biasa terjadi di kaki dan dan lengan terlebih dahulu.
Penyakit ini terjadi karena kerusakan sel saraf motorik pada susunan saraf tulang belakang, sehingga mengganggu kontrol pergerakan otot. Kelainan ini dapat menimbulkan gejala lidah terlipat.
Memengaruhi saraf yang merangsang serat otot, sehingga otot menjadi sering berkedut. Kedutan otot ini biasanya terjadi pada bagian tubuh seperti lengan dan kaki.
Distrofi otot merupakan kelainan bawaan yang melemahkan serta merusak otot. Kondisi ini dapat memicu terjadinya fasikulasi pada bagian-bagian tubuh seperti wajah, leher, pinggul, maupun bahu.
Mengingat fasikulasi biasanya akan mereda dalam hitungan hari, tidak ada perawatan khusus yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi otot berkedut. Umumnya, dengan pemenuhan nutrisi yang seimbang serta istirahat yang cukup, maka gejala otot berkedut akan hilang. Akan tetapi apabila keluhan berlanjut dan memberat, segeralah konsultasi dengan dokter. Dokter Anda dapat menganjurkan beberapa pemeriksaan sebagai berikut
Beberapa jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi otot berkedut di antaranya:
Otot berkedut merupakan kondisi yang tidak dapat Anda cegah. Keluhan ini umumnya dapat hilang dengan sendirinya. Meskipun begitu, ada beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya fasikulasi. Berikut sejumlah tips yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi risiko kedutan otot:
Baca Juga
Otot berkedut atau fasikulasi merupakan kondisi yang normal untuk terjadi. Namun, fasikulasi terkadang menjadi tanda adanya penyakit dan gangguan pada saraf Anda. Jika kedutan otot mengganggu aktivitas sehari-hari atau mengurangi kenyamanan, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai otot berkedut dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Glutamin adalah jenis asam amino yang berperan penting untuk imunitas dan kesehatan usus. Glutamin diklaim mampu meningkatkan massa otot walau belum ada riset yang bisa membuktikannya.
21 Okt 2020
Tidak melulu disebabkan kurang istirahat, mudah lelah bisa mengindikasikan beragam masalah, mulai dari obesitas, kekurangan nutrisi, hingga stres.
10 Feb 2023
Bagi mereka yang baru pertama kali workout, mungkin sering bertanya: bila otot masih nyeri, bolehkah kembali berolahraga? Nyeri otot memang wajar terjadi setelah olahraga, terutama jika ini adalah latihan pertama setelah absen workout.
25 Nov 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved