Banyak kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari memicu otak menjadi rusak. Sebagian kebiasan tersebut sudah mendarah daging. Apa saja kebiasaan yang harus dikurangi?
11 Feb 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Banyak kebiasaan yang terlihat sepele namun dapat memicu otak menjadi rusak
Table of Content
Otak rusak dapat disebabkan berbagai penyakit, mulai dari demensia seperti penyakit Alzheimer hingga stroke. Kerusakan jaringan otak ini dapat dipicu oleh berbagai kebiasaan yang tak sehat. Salah satu yang mungkin sering Anda lakukan adalah menggunakan headphone dengan volume terlalu keras.
Advertisement
Mengapa kebiasaan ini harus dikurangi? Apa kebiasaan lain yang memicu otak rusak? Simak artikel ini untuk membedahnya.
Berikut ini berbagai kebiasaan yang bisa hindari sekarang untuk turunkan risiko otak menjadi rusak:
Hm, mungkin beberapa dari kita suka mendaulat diri sebagai loner atau si penyendiri. Namun, sayangnya, terlalu sering menghabiskan waktu sendirian dapat memicu otak rusak. Orang yang memiliki teman walaupun sedikit cenderung lebih produktif, lebih bahagia, dan memiliki risiko Alzheimer yang lebih rendah.
Tak ada salahnya untuk memulai komunikasi dengan teman-teman lama Anda. Menyeruput secangkir teh sesekali bersama sahabat dan keluarga ternyata amat bermanfaat untuk mental dan otak. Ikuti pula komunitas dan kelas-kelas olahraga atau kesenian untuk memancing interaksi dengan orang lain.
Tak salah makanan seperti soft drink atau keripik kentang disebut sebagai junk food. Sebab, orang yang sering mengonsumsi junk food cenderung memiliki bagian otak terkait daya ingat dan pembelajaran yang lebih kecil.
Sebaliknya, makanan sehat seperti biji-bijian utuh dan sayuran hijau mampu menjaga fungsi otak dan menurunkan risiko kerusakannya.
Otak merupakan organ yang bertugas dalam memahami suara di sekitar kita. Apabila kita memberikan ‘tekanan’ yang berlebihan untuk otak, tentu organ ini juga rentan untuk rusak.
Menyetel musik menggunakan headphone dengan volume keras berisiko merusak kemampuan pendengaran secara permanen. Kebiasaan ini juga dapat memicu masalah otak seperti penurunan daya ingat dan kerusakan pada jaringan otak.
Berbaring di kamar yang gelap memang zona nyaman bagi banyak orang. Namun, kebiasaan ini bisa kita kurangi untuk menjaga kesehatan otak. Sebab, kurang mendapatkan sinar matahari dikaitkan dengan kondisi depresi, dan kondisi ini juga dapat memperlambat fungsi otak.
Selain itu, studi juga menemukan bahwa cahaya matahari membantu otak bekerja dengan optimal.
Beberapa orang lebih merasa nyaman jika menyelimuti kepala saat tidur. Sayangnya, kebiasaan ini dapat meningkatkan konsumsi karbon dioksida dan menghambat masuknya oksigen. Kekurangan oksigen dapat merusak sel-sel otak.
Apabila Anda aktif dalam beraktivitas fisik dan melakukan olahraga kontak fisik, Anda harus lebih berhati-hati untuk tidak mengalami benturan di kepala dan tidak menyepelekannya. Sebab, terus menerus mengalami benturan meningkatkan risiko gangguan kognitif, gangguan mood, sakit kepala, gangguan berbicara, dan perilaku agresif.
Selalu waspada saat berolahraga dan segera temui dokter jika kepala terbentur dalam aktivitas apapun.
Garam dan gula merupakan zat yang perlu untuk dibatasi konsumsinya. Misalnya, konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat gizi. Dengan begitu, nutrisi yang sampai ke otak pun akan terhambat dan mengganggu perkembangannya.
Sementara itu, konsumsi garam dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang kemudian dapat berujung pada stroke.
Begadang memang tiada gunanya. Sebab, risiko otak rusak pun dapat terjadi karena kebiasaan ini. Kurang beristirahat dapat berujung pada rasa kantuk sepanjang hari, depresi, dan gangguan daya ingat. Bahkan, kurang tidur satu malam saja memengaruhi kemampuan otak dalam mengingat infiormasi.
Merokok menjadi kebiasaan yang tak ada faedahnya untuk kesehatan, termasuk memicu otak rusak. Benda ini dapat mengganggu daya ingat serta meningkatkan risiko demensia hingga dua kali lipat. Rokok juga memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Pornografi dipercaya juga dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan otak secara perlahan. Jika terlalu sering dan sampai tahap kecanduan, pornografi dapat merusak fungsi dan kinerja otak.
Baca Juga
Kita memiliki sebagian kendali dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk otak. Agar risiko otak rusak jauh dari kehidupan kita, kebiasaan di atas bisa dikurangi atau dihentikan sama sekali. Semoga bermanfaat!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jenis amnesia yang mungkin terjadi ternyata ada beragam, mulai dari amnesia retrograde, anterograde, hingga global amnesia.
Pengaruh epilepsi pada tumbuh kembang anak bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Pada kebanyakan kasus, epilepsi dapat menyebabkan anak memiliki gangguan belajar seperti sulit mengingat dan ketidakmampuan berpikir kritis.
Brain fog adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang sering lupa apa yang mau dilakukan atau dibicarakan. Orang yang mengalami brain fog jadi sulit fokus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh stres, kurang tidur, hingga penyakit seperti Covid-19 dan gangguan autoimun.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved